Setiap pasangan –yang sudah menikah dan normal tentunya- selalu berharap akan segera atau ingin mendapat momongan. Namun kadang kala ada yang lebih Berkuasa dalam hal itu.
Ada orang yang yang sudah belasan tahun menikah tapi belum juga dikaruniai buah hati, tapi ada juga pasangan yang belum menikah sudah diberi “Hasil” dari perbuatannya. Mungkin itu sebuah pelajaran dari yang Maha Kuasa supaya mereka belajar untuk bertangung jawab atas segala perbuatannya...
Ada banyak macam jenis pasangan ketika sudah diberi kepercayaan untuk mendidik anak. Ada yang senang, ada yang sedih bahkan ada yang malah ketakutan luar biasa.
Bagaimana tidak ketakutan manakala “Hasil Karya” tersebut adalah akibat dari perbuatan terlarang mereka? Bagaimana mereka ga takut, kalau anak yang dikandung sang ibu adalah hasil perbuatan bejat dari hubungan terlarang antara anak dan orang tua? Dan hasilnya adalah aborsi atau malah sang anak yang tidak tau apa apa dan tidak berdosa itu dibuang ke sungai atau dimana saja.
Seperti beberapa hari lalu, saya baca di Kompas.com, ada sebuah kejadian yang nyeleneh di provinsi Jiangxi, Tiongkok, tentang seorang “gadis” (?) yang sedang hamil tua ketika sedang asyik berinternet ria di warnet, kemudian melahirkan anak di toilet.
Konyolnya, setelah melahirkan, sang ibu bukannya minta tolong antar ke rumah sakit, tapi malah kembali ke meja berinternet dengan jabang bayi yang belum putus tali pusarnya dan darah berceceran di lantai...
Ada juga pasangan yang menelantarkan anak anaknya tanpa ada rasa bersalah sama sekali dan ini bukan hanya terjadi kemarin Di Citra Grand Cibubur, Bekasi, saja tapi sering dan kejadian yang seperti itu ada di banyak negara.
Seperti yang kemarin saya baca di Kompas.com. ada pasangan yang membuang bayinya di kuburan, (Lagi lagi terjadi di Tiongkok ) entah apa alasannya sehingga sang anak justru tidak diinginkan lahir ke dunia. Bersyukur, bahwa Yang Maha Kuasa masih memberi hidup bagi anak itu, walaupun sudah dibuang dan dikubur selama 8 hari, ternyata masih hidup.
Tidak ada satupun alasan untuk membenarkan tindakan mereka. Apapun alasannya, pasangan atau orang tua yang seperti contoh di atas salah besar. Karena banyak pasangan yang benar benar merindukan, mendambakan buah hati yang ingin disayang.
Dunia memang aneh dan beragam karena ada juga pasangan/orang tua yang benar benar merindukan anak dan menyayangi anak, tapi justru diberi semacam “Cobaan”. Ketika mereka yang benar benar menyayangi putranya, tapi apa yang terjadi beberapa waktu kemudian adalah suatu cobaan bagi pasangan itu. Karena setelah beranjak besar, mereka mendapati sang buah hati kesayangannya, berbeda dengan anak yang lainnya karena sang anak ini, menderita “Down Syndrome”.
Adalah Alan Lawrence, seorang Photographer yang tinggal di Utah, USA, mempunyai seorang putera bernama Wil yang berbeda dengan anak lainnya. Alan tidak putus harapan atau mengeluh mendapat “cobaan” seperti ini, malah dia bisa menyikapinya dengan sangat luar biasa.
Dengan kemahirannya, Alan memberi sentuhan sangat bagus, untuk membuat photo Wil, sang putera seakan akan sedang terbang! Sebagai orang tua, Alan berharap kedepannya, Wil akan mengambil contoh dari sikapnya, tetap bisa bersemangat dan berjuang ketika menghadapi segala macam tantangannya...
Inilah hasil karyanya...
Sebuah tindakan inspiratif yang patut kita contoh. Alan Lawrence telah mengajarkan kita, bagaimana menyikapi atau mensiasati segala kekurangan dengan hati riang gembira, sehingga menjadikan kekurangannya sebagai kelebihan dan bisa lebih berguna, ketimbang mengeluh...
Sebagai orang tua, sebaiknya kita jangan pernah menunjukan sikap putus asa dan mudah menyerah di depan anak. Karena harapanlah yang membuat kita hidup, jika kita sering menunjukan sikap putus asa, maka anak anak tidak akan punya daya juang, tidak mau berusaha keras dan mudah putus asa...Maka, hadapilah semua tantangan dan siasati segala macam cobaan dengan berbagai macam cara dan daya yang kita miliki...
Catatan :
***Ada sebagian orang yang mengangap bahwa membunuh, membuang atau mengabaikan anak, jauh lebih mudah dibanding jika mereka bersama...
***Alan Lawrence memberi contoh yaitu mengambil hikmah secara positif tentang bagaimana cara menghadapi segala kekurangan menjadi suatu kelebihan...Bisakah kita bersikap seperti itu???
(Gambar 1 dan 2, Gambar 3, 4 dan 5)
Salam Damai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H