Mike Reyssent
Seperti yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu bahwa Lapas harus diawasi. Jadi saya tidak kaget lagi ketika membaca dan menonton berita bahwa ketika ada penggeledahan, telah ditemukan narkoba baru di Lapas. Karena sampai saat ini belum ada perbaikan sama sekali sistem pengawasan Lapas dan cara kerja petugas Lapas.
Pengawasan Lembaga Pemasyarakatan sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan para sipir penjara dan CCTV yang seperti sekarang ini saja, tapi harus dibuat sistem yang lebih baik lagi. Ini merupakan PR besar buat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang harus segera diselesaikan.
Sudah banyak kisah “miring” tentang kelakuan para penjaga Lapas dan napi ini. Ada kisah para penjaga Lapas yang seringkali menjadikan napi dan para keluarga pembesuk sebagai ATM, ada juga kisah petugas LP yang memberi ijin keluar para napi dengan imbalan uang, sampai pada kisah penjaga Lapas yang ikut “bermain” bersama para napi untuk mengkonsumsi dan berdagang narkoba.
*****
Dalam penggeledahan LP Cipinang Kamis malam dan LP Salemba Jumat siang, yang dilakukan oleh bareskrim, telah ditemukan narkoba jenis baru yaitu CC4 yang belum pernah ada di Indonesia bahkan di asia...
Itu membuktikan bahwa bukan hanya sekedar omong kosong belaka manakala ada cerita bahwa LP adalah tempat atau sekolah terbaik bagi narapidana untuk memperdalam dan mengembangkan ilmunya.
Ada sesuatu keanehan yang terjadi kemarin, dari penggerebekan di Lapas Cipinang kemarin malam, seharusnya polisi berencana langsung melakukan penangkapan terhadap kaki tangan Freddy Budiman, Asiong atau Cecep Setiawan dan Mr Kim, di Lapas Salemba, tapi para petugas di Lapas Salemba terlihat seperti menghalangi kerja polisi dengan berbagai alasan. Padahal dua hari sebelumnya, polisi sudah mengajukan surat untuk melakukan penggeledahan...
Apakah kelakuan petugas Lapas itu berindikasi adanya “permainan” antara petugas Lapas dengan para napi? Atau sikap untuk “melindungi” para napi bermasalah? Kepala Lapas Salemba harus secepatnya mengklarifikasi masalah itu, supaya tidak akan menimbulkan fitnah dan kecurigaan dari masyarakat.
Dari situ bisa kita lihat kelakuan gembong narkoba Freddy Budiman ini, yang tidak ada kapoknya berkecimpung dalam lumpur narkoba, padahal Freddy Budiman sudah menjadi terpidana mati kasus narkoba. Begitu juga dengan Asiong atau Cecep Setiawan yang menjadi kaki tangannya Freddy Budiman.
[caption id="attachment_409288" align="aligncenter" width="578" caption="http://www.tempo.co/read/beritafoto/12808/Polri-Gerebek-Bandar-Shabu-di-Aston-Pluit/5"]
Telah berulang kali Cecep memproduksi dan melakukan transaksi narkoba pada saat berada di Lapas. Seharusnya masalah itu menjadi kajian yang sangat mendalam bagi para petugas atau Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, jika memang para petugas berniat untuk memperbaiki kinerjanya.
Dari waktu ke waktu sampai saat ini, cara kerja petugas Lapas tidak menunjukan kemajuan yang berarti, malah kinerja mereka semakin mundur.
Dengan adanya CCTV di LP seperti sekarang ini, petugas seharusnya bisa lebih mudah mencegah para napi melakukan tindak kriminal atau yang melanggar undang undang sewaktu berada dalam LP. Tapi hal itu tidak terlihat sama sekali. Para napi malah keliatan semakin bebas melakukan hal hal yang melanggar...
Dengan adanya kasus seperti ini sudah seharusnya semua sistem pengawasan LP segera dievaluasi lagi. Sudah saatnya dibuat sistem pengawasan yang lebih ketat dari yang sekarang, akan lebih baik jika harus menambah CCTV lagi, menaruh petugas yang lebih profesional untuk mengawasi CCTV dan memberi sangsi yang berat untuk petugas yang “lalai” atau “sengaja” ketika menjalankan tugasnya. Supaya bisa memberi efek jera bagi para petugas yang “lalai” dalam menjalankan tugasnya...
Dalam kasus penggeledahan LP kali ini, polisi seharusnya juga tidak hanya memeriksa para napi yang memproduksi narkoba saja tapi polisi harus berani memanggil dan memeriksa Kalapas beserta seluruh petugas jajarannya. Karena mereka terbukti sudah lalai mengawasi LP. Dan seharusnya polisi tidak hanya terfokus pada masalah Narkoba saja, karena bukan tidak mungkin banyak terdapat masalah pelanggaran lain terjadi di dalam LP.
Petugas dan Kalapas seharusnya melakukan razia terus terusan terhadap para penghuni LP. Jadi tidak seharusnya polisi yang melakukan penggeledahan di Lapas dan jika terjadi seperti kemarin maka itu merupakan tamparan keras bagi Dirjen Pemasyarakatan, yang seakan akan tidak becus bekerja...
Kita tidak bisa menunggu Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kalapas atau jajarannya untuk mengaku bertanggung jawab, karena sudah menjadi tradisi jika terjadi suatu masalah, tidak ada pejabat negeri ini yang mau mengaku bertanggung jawab.
Kedepannya supaya tidak akan terulang dan terulang lagi, maka sudah saatnya membuat aturan, untuk memberikan sangsi lebih tegas kepada pejabat yang bertanggung jawab terhadap masalah Lapas ini...
Aksi kepolisian kali ini, patut diacungi 4 jempol dan jika nantinya belum ada tindakan nyata dari Kalapas untuk memperbaiki kenerjanya, maka untuk selanjutnya kita patut menunggu aksi polisi berikutnya di LP yang lain. Karena bukan tidak mungkin banyak pelanggaran yang terjadi di LP yang lainnya...
*****
Sebaiknya sekarang kita tidak lagi berpolemik tentang hukuman mati terhadap para pengedar narkoba, karena itu adalah upaya pemerintah untuk memberantas narkoba yang sudah semakin menguasai negeri ini. Justru kita seharusnya mendukung upaya pemerintah itu, karena kita sadar akan bahaya narkoba yang benar benar terbukti menggerogoti dan menghancurkan generasi penerus bangsa.
Jika tidak ada dukungan dari segala lapisan masyarakat mustahil Narkoba bisa kita berantas dari negeri ini.
Begitu juga dengan korupsi yang sudah menggerogoti hak rakyat, dan menyengsarakan rakyat, sehingga tidak perlu lagi ada rencana konyol untuk memberi diskon hukuman untuk para koruptor.
***Jangan jadikan Lapas sebagai tempat berlindung para bandar Narkoba yang bisa menjadikan negeri ini sebagai produsen Narkoba...
***Memberi pegawasan yang sangat ketat adalah upaya untuk mencegah, terlebih lagi di LP yang memang tempatnya orang orang yang sebelumnya sudah terbukti melakukan berbagai macam masalah...
***Petugas LP sepatutnya tidak menganut peribahasa "Dikandang Kambing mengembik dan dikandang Harimau mengaum"
***Seburuk apapun latar belakang seseorang bisa berubah menjadi baik asalkan ada kemauan untuk berubah. Namun jika mengulangi kesalahan yang sama berkali kali itu berarti memang tidak ada niat untuk berubah...
Salam Damai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H