Dihari Minggu, enaknya riuh rendah tentang pilpres dan hasil pilpres, sedikit dilupain dulu, ya. Untuk menghilangkan stres dan sedikit meredakan ketegangan karena isu kerusuhan, mungkin ada baiknya, menulis dan baca yang enteng enteng dulu deh.
*Jangan pikirin dulu, isu tentang pengerahan massa pendukung kubu Prabowo-Hatta ke KPU, yang dengan dalih untuk mengamankan suara rakyat (Gaya Orba dipake lagi nih, emangnya Polisi dan TNI sudah ga mampu lagi? Atau mereka merasa lebih hebat dari Polri dan TNI, sehingga mereka ngotot mau ikut mengamankan KPU.)
*Biar aja, ada Srikandi Revolusi Mental, yang menyamar menjadi relawan Jokowi, dengan memakai baju kotak kotak lalu membagikan selebaran berisi imbauan untuk menolak hasil pilpres 2014. (Gaya kuno, yang udah ga laku lagi, koq masih dipake sich, huh.... Update dong, dengan software yang baru...)
*Biarin juga, Prabowo-Hatta yang kemarin merayakan kemenangannya di JCC bersama umat Kristiani (EGP... cuma aneh aja, kenapa mesti merayakan bersama umat Kritiani? Kenapa ga di kubu PKS aja sich?).
*Kita lupain dulu, isu tentang permintaan pemilu ulang dari kubu Prabowo-Hatta. (Keanehan dan kekonyolan, yang bisa bikin ngakak sambil guling guling, mereka merasa yakin menang dan udah merayakan kemenangan tapi minta pemilu ulang, hahahaha...).
Jadi, sementara udah deh biarin dan lupain aja kelakuan aneh aneh itu.
Kita lihat aja nich keisengan para wartawan Tempo, ketika Jokowi dan Anies Baswedan, mendatangi kantor Tempo di Palmerah, kemarin Jumat 19 Juli.
Di depan para wartawan Tempo, Jokowi tak banyak bicara. Ia juga menolak untuk diwawancarai (kendati toh akhirnya tetap saja bisa diwawancarai). “Saya ini kalau habis diwawancai Tempo pulangnya pusing. Pertanyaannya aneh-aneh,” katanya disambut ketawa semua yang berada di dalam ruangan. “Saya ke sini karena kangen Tempo,” katanya.
Jokowi memang sudah tidak asing lagi dengan Tempo. sudah beberapa kali ia datang ke kantor Tempo dan berdiskusi dengan Tempo. Saat masih menjadi walikota Solo, Jokowi juga menjadi salah satu dari sejumlah "kepala daerah pilihan Tempo" , yang kemudian "Kepala Daerah Pilihan versi Tempo" itu menjadi edisi khusus majalah ini.
Setelah memimpin shalat Magrib, akhirnya acara yang paling heboh yaitu sesi photo. Bambang Harymurti, CEO Tempo, yang melihat sejumlah orang latihan untuk mengangkat Jokowi, dengan iseng mendorong Anies Baswedan ke tengah.
[caption id="attachment_348703" align="aligncenter" width="650" caption="Anies Baswedan Di kantor Tempo"][/caption]
Nah, giliran Jokowi yang diangkat beramai ramai oleh wartawan Tempo. Wartawan Tempo benar benar merasakan kegembiran, kapan lagi bisa angkat angkat Calon Presiden yang bakal memenangkan pilpres 2014 ini. Benar benar aji mumpung, karena kalau Jokowi sudah jadi presiden nanti, mana bisa begini lagi.