Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Setelah Prabowo WO di KPU

26 Juli 2014   22:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:05 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti sudah kita ketahui semua, kubu Prabowo telah melakukan aksi WO, pada saat perhitungan hasil rekapitulasi masih berlangsung di KPU. Suatu tindakan yang telah membuat polemik baru. Tindakan yang dilakukan oleh Prabowo itu, hanya akan menambah panjang, daftar catatan buruk kelakuannya dan tim suksesnya. (Wartawan Metro dan Detik tidak boleh masuk, The Jakarta Post disebut brengsek, perlakuan ke Wartawan Kompas) dan juga telah mengecewakan para pendukungnya sendiri. Bandingkan dengan perlakuan wartawan ke Jokowi.

Menurut saya, walaupun kubu Prabowo-Hatta, pada hari Jumat 25 Juli, telah melayangkan gugatan ke MK, sangat kecil kemungkinannya bisa memenangkan gugatan hasil rekapitulasi, yang sudah ditetapkan oleh KPU.

Kenapa?

Karena selisih angka hasil perhitungan suara yang dikeluarkan oleh KPU begitu besar yaitu 8.421.389 suara!!!.

Walaupun ada kecurangan, dengan selisih 8.421.389 suara, adalah sangat sulit bagi kubu Prabowo-Hatta untuk mengejar selisih angka yang begitu besar. (Ingat! Kecurangan bukan hanya dilakukan oleh kubu Jokowi-JK saja!!!)

Terkait kecurangan yang dilakukan oleh kubu Jokowi-JK, pernyataan yang bombastis, telah dikeluarkan oleh kubu Prabowo-Hatta, tapi terakhir pernyataan itu malah terkesan mencla mencle atau mengada ada saja.

Kubu Prabowo-Hatta sebelumnya mengatakan, ada 10 buah truk bukti kecurangan yang akan dibawa ke MK, lalu mereka mengubah sendiri pernyataan itu, dan mengatakan akan membawa 15 kendaraan lapis baja, terakhir mereka hanya membawa 4 bundel saja ke MK!!!

Kubu Prabowo sebelumnya mengatakan ada kecurangan di 5 ribu TPS, tapi demi mengejar selisih  4 juta lebih suara, mereka lalu mengubahnya menjadi 52 ribu lebih TPS yang terindikasi adanya kecurangan.

Kubu prabowo juga mengatakan ada 265 kotak suara yang belum dibuka, tapi kubu Prabowo-Hatta tidak dapat membuktikan, terkait tuduhan tersebut, Bawaslu berencana akan memanggil Tim Hukum Koalisi Merah Putih Eggi Sujana.

Belum lagi pernyataan, adanya hacker asing yang menggelembungkan suara Jokowi-JK, yang tenyata adalah pelaku kriminal dan telah di klarifikasi oleh Duta Besar Korea Selatan.

Apa yang dilakukan oleh Prabowo adalah membuang waktu saja, itu adalah anggapan yang sangat tepat dari  Ruhut. Berdasarkan pertimbangan dari pernyataan yang mencla mencle atau plintar plintur tersebut, jadi agaknya sudah bisa dipastikan bahwa, Prabowo-Hatta akan kalah di MK, Jokowi-JK adalah pemenang pilpres 2014, dan akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden untuk masa kepemimpinan 2014-2019.

*****

Tidak disangkal lagi, setelah keluar hasil QC untuk kemenangan Jokowi-JK, banyak kompasianer pendukung Prabowo,  sudah mulai beralih profesi (tidak menulis di kanal politik lagi). Bagi kompasianer pendukung Prabowo yang tadinya masih bertahan menulis di kanal politik, tindakan WO yang dilakukan kubu Prabowo tersebut, telah membuat kekecewaan yang luar biasa dan merupakan pukulan yang sangat telak.

Jadi, pasca kubu Prabowo melakukan aksi WO di KPU, dan MENGHILANGNYA PARA PENDUKUNG PRABOWO dari kanal politik (!!!), maka kanal politik di Kompasiana terlihat menjadi sepi, kurang greget dan kurang ada tantangan yang berarti lagi.  Ibarat makanan, kurang bumbu penyedap rasa, atau sayur asem tanpa sambel (buat saya yang  penggemar sambel, hahaha...). Adu argumen atau debat kusir yang terjadi sekarang ini, hanya terlihat seperti riak riak kecil di tengah lautan luas.

Ungkapan yang tepat untuk para pendukung Prabowo di Kompasiana adalah " Gak ada lo, ga rame"

*****

Karena saya lebih senang menulis di kanal politik, dengan tidak adanya greget lagi atau seperti sayur kurang bumbu tadi, agaknya ini adalah waktu yang tepat, bagi  saya untuk beristirahat sementara di Kompasiana ini.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Kompasiana, yang telah memberikan ruang kepada saya, untuk melepaskan segala unek unek terkait isu yang sedang melanda negeri ini. Bukan hanya saya saja, yang mendapat banyak pelajaran berharga dari Kompasiana ini, tapi banyak orang, dan banyak pihak yang juga belajar dari Kompasiana.

Ucapan terima kasih juga saya berikan kepada :

1. Oom Gunawan, orang yang pertama kali, memberi semangat kepada saya untuk mulai menulis. Selamat untuk kelulusan tesisnya dan selamat datang kembali di Kompasiana ya Oom...

2. Pak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina, yang semua artikelnya telah memberikan banyak inspirasi dan manfaat buat kami sekeluarga, sehat selalu dan tetap semangat ya....

3. Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada,Mas Elde, Mas Gatot, pak Nar, Pak De Sakimun, Pak AJ, Mbak Fid dan SEMUAAAAAA YANG BERADA DI LIST TEMAN SAYA Deh.....

Walaupun list teman saya cuma 302 orang,  akan lebih membosankan lagi membacanya jika saya tuliskan semua namanya.

4. Tidak lupa, saya ucapkan juga terima kasih yang sebesar besarnya untuk "Silent Reader" dan para pendukung Prabowo-Hatta, karena Kompasiana "Gak ada lo ga rame"

***Catatan :  Terkait  artikel permintaan maaf yang dilakukan oleh Admin Kompasiana, ke A.Dhani kemarin, awalnya saya sempat kaget dan agak kesal, karena saya berpikir Admin telah menggunakan standar ganda terhadap suatu kasus.

Tetapi, setelah berpikir dengan tenang seharian, saya akhirnya mendapat jawaban yang masuk akal, yaitu Kompasiana memberi sedikit kesenangan (mengalah), untuk orang yang sedang kalap disaat sedang kalah (Jangan mencari masalah disaat sedang merayakan kemenangan). Jika, ada yang memperhatikan atau masih ingat lagi,  artikel yang nangkring di TA pada saat itu adalah, 3 Artikel dari kubu pendukung Prabowo!!!.

Tindakan yang yang hebat dari Admin Kompasiana, dan saya yakin itu adalah bagian dari suatu strategi dari kubu pemenang.

Salut  saya ucapkan untuk Admin Kompasiana. Tindakan yang tidak terpikir oleh saya, yang benar benar masih sangat  bodoh, dan masih mengandalkan emosi semata!!!

*****Untuk teman teman yang sedang pulang mudik, berhati hatilah di jalan, agar tiba di tempat tujuan dengan selamat *****



***** Minal ‘Aidin Wal Faizin dan Mohon Maaf Lahir dan Bathin*****

Salam Damai...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun