Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mahfud MD, Hatta, Golkar dan Situs Fitnah

29 Juli 2014   23:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:54 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang sudah saya tulis di artikel terakhir, saya ingin beristirahat sementara, karena kanal politik udah keliatan ga seru lagi. Karena si mbok udah ada penggantinya membuat  saya bisa sempet nulis lagi, jadi pada artikel ini saya mencoba untuk melihat politik dari sisi lain.

Ketika menulis sebuah artikel, saya memang seringkali tidak terlalu detail karena saya yakin, dengan membuat tulisan sepadat atau seringkas mungkin, maksud atau pesan dari tulisan yang akan saya sampaikan dapat lebih mudah dimengerti, dicerna dan tidak membuat bosan untuk membacanya. Jadi jangan heran, jika semua tulisan saya terlihat tidak detail ya….

*****

Pasca pengumuman hasil rekapitulasi oleh KPU, kita disuguhkan akrobatik politik, dari banyak politikus yang kelihatan jelas oportunis dan haus kekuasaan. Tingkah laku lucu yang cenderung kekanak kanakan, sudah ditunjukan oleh para bocah tua nakal yang berprofesi sebagai politikus tersebut.

Kenapa saya katakan, para politikus tersebut, kekanak kanakan dan bocah tua nakal?

Karena hanya tingkah anak anak saja, yang sering membuat kita para orang tua tersenyum, tertawa gembira walaupun kita dalam keadaan susah. Jadi walaupun pilpres adalah sebuah keadaan yang sangat serius, tapi jika kita mau melihat dari sisi lain, semua tingkah laku mereka akan membuat kita tersenyum dan tertawa terbahak bahak, sebuah hiburan rakyat yang sangat kreatif. Adalah sangat benar jika Gus Dur juga pernah mengatakan bahwa anggota DPR kekanak kanakan.

Hampir semua politikus itu, adalah orang yang sudah mempunyai keluarga dan anak, jadi mereka hampir semuanya adalah orang tua. Jika melihat kelakuan yang kekanak kanakan seperti itu, saya menilainya bahwa mereka layak disebut sebagai bocah tua nakal (masih ingat cerita silat legenda pemanah buruh rajawali? Silahkan tanya Mbah Google aja ya...)

*****

Baiklah, untuk tidak lebih bosan, di artikel ini mari kita lihat kelucuan dari para bocah tua nakal tersebut.

Mahfud MD, adalah mantan ketua MK yang awalnya, sangat berharap bisa dicalonkan menjadi pendamping atau wapres dari Jokowi. Masih ingat pernyataan Mahfud tentang cara memilih presiden? Saat itu Mahfud mengatakan, “Kalau ingin memilih presiden, jangan melihat misi dan visinya, karena itu ditulis oleh orang lain. Tapi harus dilihat dari masa lalunya, bagaimana”.

Lalu, apa yang terjadi setelah Jokowi menerapkan sistem koalisi tanpa syarat, dan setelah Jokowi menetapkan JK adalah adalah cawapresnya. Semua pernyataan tersebut dilupakan, Mahfud MD malah mendukung dan menjadi anggota Tim Gagalnya Prabowo-Hatta (Karena terbukti tim tersebut telah Gagal jadi tidak layak untuk disebut Tim Sukses kan?).

Lucu? Belum, itu belum lucu yang sebenarnya. Lalu? Masih ingat, apa yang dikatakan Mahfud tentang pelanggaran HAM yang dilakukan Prabowo? Saat itu Mahfud mengatakan bahwa Presiden Soekarno juga termasuk yang melanggar HAM. Pernyataan itu, akan membuat kita, para orang tua, geleng geleng kepala, seperti melihat kenakalan anak anak ya?

Setelah yakin, kubu Prahara tidak dapat memenangkan pilpres, Mahfud mengundurkan diri dari Tim Gagalnya Prabowo-Hatta, dengan alasan sudah habis masa tugasnya. Setelah mengundurkan diri dari Tim Gagalnya Prahara, Mahfud mengeluarkan lagi cerita tentang Lembaga survey Pro Prahara yang tidak kredibel, PKS tidak pernah menunjukan data apapun kepadanya, dan cerita cerita lain yang bisa membuat kita jadi tersenyum, atau bisa bikin kita ngakak (tidak dilarang jika ada yang ingin sambil guling guling). Pernyataan pernyataan itu seperti kelakuan kanak kanak yang melakukan kenakalan yang sama. Jadi bisa membuat kita geleng geleng kepala, juga bisa membuat kita ngakak. (Agaknya kita ga perlu lagi membahas kemana arah dan tujuan dari semua kelakuan Mahfud MD ini, karena semuanya sudah terang benderang, Ok?)

*****

Sebelum ada pengumuman hasil rekapitulasi oleh KPU, anggota PAN Hanafi Rais, yang juga anak dari Amien Rais, telah mengucapkan selamat kepada Jokowi-JK. Sebuah kelucuan, karena saat itu kubu Prabowo-Hatta masih yakin bahwa merekalah yang memenangkan pilpres 2014 ini.(Masih ingat pernyataan Amien Rais yang akan jalan kaki Jogja-Jakarta PP? Hahahaha…) Tapi itu hanyalah bagian awal dari kelucuan tingkah laku orang orang PAN.

Kelucuan selanjutnya adalah, tingkah laku Hatta Rajasa yang tidak hadir di momen yang paling penting, yaitu saat acara pembacaan penolakan hasil pilpres dan aksi WO yang dilakukan oleh Prabowo. Apapun alasan yang sudah dikemukakan oleh Hatta, maka semuanya cuma membuat kita nyengir, karena kita bisa liat itu cuma ngeles alias Aya Aya Wae. (Ingat, ini jika kita mau melihatnya sebagai hiburan saja lho….)

*****

Sudah banyak cerita tentang kelucuan dari Golkar yang Ketumnya adalah ARB yang juga pemilik dari Tv One. Entah sudah berapa banyak karikatur, parodi dan kata kata sakti super lucu yang menjadi slogan Tv One Memang Beda. Jadi kelucuan ARB, Golkar berikut Tv One kayanya ga usah ditulis lagi ya…

Karena artikel ini membahas tentang kelucuan dan bocah tua nakal, agaknya lebih enak jika kita lihat dari segi yang lainnya aja deh. Ok?

Seperti yang pernah saya tulis di dua artikel saya yang lalu, selama ini, Golkar belum pernah berada diluar pemerintahan, jadi dengan kata lain, Supaya akan selalu menjadi bagian dari pemerintahan, Golkar akan melakukan berbagai cara licik, licin dan penuh perhitungan yang matang,. Pada pilpres 2014 ini, sudah bisa dilihat, siapapun pemenangnya, tokoh Golkar pasti ada didalamnya.

Apakah itu sebuah kelucuan? Jelas, itu bukan kelucuan, tapi untuk itu kita harus memberikan applause dan salut untuk kelicikan dan kelicinan politikus Golkar. (Karena dibalik tingkah lucu Si Bocah Tua Nakal, kita seringkali juga salut akan akan kemampuannya yang hebat lho…)

*****

Ini yang lagi jadi berita hot di media, yaitu tentang adanya situs berita palsu.

Munculnya sebuah situs berita berisi fitnah, dengan menyertakan banyak nama media online ternama, sebenarnya bisa disebut sebuah kelucuan juga lho…

Kenapa? Bukankah fitnah tersebut bisa dikategorikan sebuah pelanggaran serius? Iya betul, itu adalah sebuah pelanggaran serius, bahkan bisa dibilang sangat serius sekaleee… (Ingat, Kompasiana aja pernah minta maaf ke A.Dhani kan?).

Tapi, dalam tulisan ini, kita akan melihat dari segi kelucuannya aja ya… Koq bisa? Ya bisa aja, bagaimana tidak lucu, jika Prabowo yang sudah kalah dalam perhitungan di KPU, sekarang mereka baru membuat berita seakan akan, ini masih dalam masa kampanye.

Semua isi berita di situs itu, selain tidak ada yang benar sama sekali, fitnah, juga sudah sangat basi, jika kita mau lebih tenang menyikapinya maka yang terlihat website tersebut, hanya sebuah kelucuan semata.

Dan yang lebih lucu, dalam hal ini adalah Menkominfo, Tifatul Sembiring. Kelihatan sekali kelucuan dari Menkominfo yang terkenal memang sangat lucu, karena Menkominfo "seperti sudah membiarkan" banyaknya situs provokatif seperti voa-islam dan website yang seperti ini (saya ga mau menyebut website puyengan, atau kleyengan, karena website itu memang jelas punya partainya jadi udah pasti website itu juga bagian dari kelucuannya kan?).

Tentu kita masih belum lupa beberapa tingkah lucu menteri yang satu ini kan? Di kabinet Indonesia bersatu jilid II, Menteri ini salah satu menteri terlucu selain Mendagri dan Menpora kan?

Masih ingat kelucuannya saat memblokir vimeo, dengan alasan situs porno?

Masih ingat lagi, dengan kejadian sebelumnya, Tifatul Sembiring membuat pertanyaan yang menggelitik semua netizen “ Kalau internetnya cepat mau dibuat apa? Hahahaha….Sungguh, pertanyaan tersebut, sebenarnya bisa membuat kita ngakak (sekali lagi, jangan kita anggap terlalu serius pernyataan tersebut ya… ).

Nah, kalau kita ingat kedua tingkah laku lucu dari Tifatul Sembiring tersebut, maka kita bisa mengerti dan maklum, jika situs abal abal dan situs provokatif tersebut tidak ditutup.

*****

Sebenarnya, masih banyak tingkah laku lucu dari para bocah tua nakal di republik ini, tapi untuk menulis semuanya, akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan bacanya juga bisa jadi bosen ya?

Dalam tulisan ini, saya sengaja tidak menyertakan kelucuan dan kenakalan dari Tim Kuasa Hukum Prahara karena sudah banyak yang membahasnya. (Jadi, sudah bisa dipastikan Prabowo juga akan kalah di MK, karena data yang dibawa oleh Tim Kuasa Hukumnya yang sungguh lucu lucu banget kan??), Saya juga ga bahas kelucuan dari fitnah Faizal Assegaf tentang rekening Jokowi, kelucuan dari video provokatif Prabowo, semua kelucuan dari Prabowo apalagi pendukung Prabowo di Kompasiana ini yang sering bikin ngakak (Hayo ngaku....Hahahaha...kadang kelucuannya bisa sampe jadi mimpi ketawa lho....).

*****

***Catatan : Dalam setiap kejadian, ada banyak cara untuk melihatnya, semua terserah kita dari sisi dan sudut pandang mana yang akan kita lihat. Dan dari situ, kita akan bisa membuat suatu keputusan.

Jika ada yang salah dalam tulisan ini, menganggap tulisan ini tidak lucu, ataupun tersinggung, silahkan untuk tetap memberi vote ya….Hahahaha….

Untuk semuaaaaa Kompasianer dan Admin, mumpung masih dalam suasana Idul Fitri, maka saya ucapkan



Selamat Idul Fitri 1435 Hijriah dan Mohon Maaf Lahir Bathin.

Salam Damai....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun