Beberapa hari lalu, saya mendapat inbox dari seorang sahabat Kompasianer, yang memberikan sebuah link ke suatu situs terkenal di Indonesia. Ternyata, di situs tersebut sedang terjadi kehebohan, tentang thread yang ditulis oleh salah satu User ID (saya sebut L123).
Terkait sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden di MK, 21 Agustus 2014 lalu, L123 telah menulis satu thread yang menghebohkan, sangat konyol dan terkesan tidak memikirkan efek baliknya jika memang hal itu terjadi. Thread itu kurang lebih mengatakan "ANE SIAP DITUS**L B**CI KALO JOKOWI DILOLOSIN MK" (link terkait dan ini juga).
Kehebohan terjadi, setelah sidang MK berakhir, dengan keputusan menggugurkan semua gugatan Tim Kuasa Hukum dari Prabowo-Hatta. Banyak User di situs tersebut, menagih janji yang sudah dibuat oleh L123 tersebut lewat thread-nya. Mereka menagih janji dan membully user L123, dengan kata-kata yang terkesan sangat kasar dan sangat tidak pantas. Sehingga segala macam tindakan User lainnya itu, membuat L123 menjadi sangat terganggu.
Kenapa justru L123 merasa terganggu?
Bagaimana L123 tidak terganggu, ketika banyak User lain melakukan penelusuran semua indentitas User L123 dan setelah mendapatkan segalanya, mereka mem-publish nama asli L123, alamat rumah, no hape, tempat kuliahnya sampai di-publish juga foto sewaktu masih balita!
Bagaimana L123 tidak merasa terganggu, karena dia tidak merasa membuat thread janji itu dan ternyata User ID L123 itu telah digunakan oleh kakaknya! Dan kakak dari User L123 itulah yang telah membuat thread heboh itu.
Berikut adalah video tentang pengakuan dari kakak L123, dia meminta maaf berulang-ulang dan berniat mengganti janji yang dilakukan dengan menyisihkan sebagian dari hasil pendapatnya untuk yatim piatu...
Di tulisan ini, saya tidak ingin kita ikut juga mencaci dan memaki L123, maupun kakaknya yang sudah membuat thread itu, tapi saya hanya ingin supaya kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kejadian tersebut.
Sangat banyak pelajaran penting dan berguna yang dapat kita petik dalam kasus tersebut di antaranya adalah:
* Berhati-hatilah dalam membuat suatu tulisan, karena di saat arus deras informasi sekarang ini akan banyak yang membaca tulisan kita (mulutmu adalah harimaumu).
* Jangan sekali-kali, memberitahukan password akun kita, kepada siapa pun termasuk kakak sendiri, karena selain kita sendiri yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap akun itu juga karena sebelumnya kita sendiri yang sudah menjadi trade mark dari akun tersebut.
* Ubah atau ganti password akun secara berkala misalkan 1 bulan sekali.
* Biasakan membuat password dengan varisai angka dan huruf dan huruf kapital (kalau bisa ditambahkan dengan tanda baca), karena ini akan lebih menyulitkan untuk bisa dilacak dengan mesin yang ada saat ini.
* Walaupun kita menulis di dunia maya, jangan berpikir bahwa semua indentitas kita, jati diri kita dan segala macam yang ada di dunia nyata, bisa kita sembunyikan. Karena sangat banyak instrumen yang bisa dipakai untuk melacak siapa diri kita di dunia nyata.
* Ini yang sangat penting, "Jangan pernah berjanji apa pun jika kita tidak berniat menepatinya."
Selanjut saya berharap, semoga kita di Kompasiana ini tidak akan mengalami hal seperti itu...
Salam Damai.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H