Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

BBM Naik Kenapa Takut?

30 Agustus 2014   07:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:07 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1409333436460310718

[caption id="attachment_356153" align="aligncenter" width="600" caption="kompas.com"][/caption]

Pertemuan di Nusa Dua, Bali, 27 Agustus 2014 lalu, antara Presiden terpilih Jokowi dan Presiden sekarang SBY, dalam rangka membicarakan masa transisi,  dari pemerintahan lama yang di pimpin oleh Presiden SBY dan pemerintahan akan datang, yang akan dipimpin oleh Jokowi.  Diberitakan,  dalam pertemuan itu bahwa Jokowi telah meminta Presiden SBY untuk menaikan harga BBM tahun ini sebelum beliau lengser atau sebelum masa pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Jokowi.

Menurut saya, tindakan Jokowi meminta SBY untuk menaikkan harga BBM adalah tindakan yang kurang dipikir dengan cermat dan matang karena SBY mustahil mau memenuhi permintaan itu.

Jika menurut banyak pihak atau para pakar ekonomi yang mengatakan bahwa kenaikkan harga BBM adalah hal yang sangat penting yang tidak dapat dihindari lagi dan harus segera dilakukan secepatnya untuk menutupi defisit anggaran dalam RAPBN 2015 dan juga untuk kemajuan bangsa ini, kenapa Jokowi mesti kuatir menaikkan harga BBM dimasa pemerintahannya dan meminta supaya SBY yang menaikkan?

*****

Dalam beberapa hari ini, berita tentang kelangkaan BBM yang melanda negeri sudah banyak beredar di media online dan tipi. Juga sudah banyak memuat berita tentang masyarakat sangat kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi.

Antrian BBM bersubsidi sudah begitu banyak terjadi di beberapa daerah. Tulisan tentang antrian BBM dan kenaikan BBM sudah banyak terdapat di media online negeri ini. Korban dan efek dari tulisan di media sosialpun tentang antrian BBM juga sudah ada.

Ketika ada korban dan efek dari tulisan di media sosial kemarin, saya jadi teringat oleh tulisan saya, pada  beberapa hari yang lalu tentang korban pilpres dan tentang korban keputusan MK, jadi dalam tulisan ini saya tidak membahas tentang korban antrian BBM lagi, karena itu bisa terjadi pada diri siapa saja, yang tidak bisa mengontrol atau tidak bisa mengendalikan diri dalam menulis di media sosial ini.

Dalam tulisan ini,  saya juga tidak ingin terjebak dalam perdebatan tentang kenapa SBY tidak menaikkan harga BBM sebelum masa pemerintahannya berakhir, atau sebelum masa pemerintahan Jokowi dimulai. Karena saya sangat yakin SBY walau bagaimanapun tidak akan menaikkan harga BBM sebelum masa tugasnya berakhir.

Semua pihak sudah tahu bahwa kenaikan harga BBM akan banyak membawa dampak atau efek domino yang begitu besar bagi perekonomian dan dengan menaikkan harga BBM, hanya akan membawa banyak keresahan bagi masyarakat banyak. Oleh sebab itu jika SBY menaikkan harga BBM dilakukan di masa akhir pemerintahannya maka SBY akan meninggalkan jejak yang kurang baik di mata masyarakat. Dan hal itu pasti akan dihindari oleh SBY.

*****

Naikkan harga BBM,  jika memang itu harus dan sangat penting dilakukan oleh pemerintah.

Naikkan harga BBM, jika memang hal itu akan tidak akan membuat orang mengantre lagi di pompa pompa bensin yang bisa membawa korban lebih banyak lagi.

Naikkan harga BBM pada masa pemerintahan awal nanti, jika memang hal itu akan membuat bangsa ini menjadi lebih baik dan akan membawa kemakmuran negeri ini.

Dalam usaha pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang harus dan sangat penting dilakukan adalah

1. Berantas dengan segera mafia migas. Isu mafia migas ini seperti siluman atau seperti mahluk mitologi saja, karena sering kali dibicarakan ada dan diyakini keberadaannya, tapi tak juga ada yang pernah tertangkap apalagi yang dipenjara. Banyak orang, seringkali membicarakan tentang adanya mafia migas  yang menyebabkan kerugian negara dengan angka yang sangat fantastis, tapi belum ada tanda tanda pemerintah yang lalu atau KPK, untuk membongkar mafia migas sampai ke akar akarnya. Korban dari KPK hanya sebatas satu orang yang sedang naas saja. Jika hanya satu orang saja, berarti bukan mafia, karena tidak mungkin yang namanya mafia tapi  bekerja hanya seorang diri!!!

2. Dukung penelitian tentang energi alternatif. Sudah banyak anak negeri ini, yang membuat percobaan tentang energi alternatif yang bisa digunakan sebagai bahan bahan bakar pengganti bensin. Berikan subsidi atau bantuan kepada sekolah ataupun individu yang mempunyai ideatau gagasan untuk membuat energi alternatif pengganti BBM.

3. Berikan pengertian sederhana tentang kenaikan harga BBM ini, tidak perlu mengeluarkan angka angka yang ruwet, hitung hitungan yang menjelimet dan neraca neraca, karena tidak semua rakyat bisa mengerti hitung hitungan seperti itu.  Tidak semua rakyat mau mengerti tentang cara cara penjelasan seperti itu.

4. Sosialisasikan  kepada masyarakat banyak tentang kenaikan harga BBM ini. Sosialisasikan melalui tipi, tulisan di media sosial maupun media cetak. Bahkan kalau perlu beri penyuluhan kepada kepala desa untuk pembekalan sehingga rakyat bisa jadi lebih mengerti.

Jika sosialisasi dan pengertian sudah dilakukan dengan maksimal oleh pemerintah , agaknya efek yang kurang baik atau gejolak yang meresahkan di masyakat akan jauh berkurang. Saya sangat percaya dan yakin bahwa, masyarakat kita akan bisa menerima apapun yang menjadi kebijakan pemerintah, jika memang kebijakan itu akan berdampak untuk kebaikan bangsa ini.

Masalah yang mungkin terjadi adalah faktor hasutan dari partai oposisi yang sampai saat ini masih belum juga mau berbesar hati untuk menerima kekalahannya.

Semoga pemerintah yang akan datang akan secepatnya mengadakan rekonsiliasi dan berdamai dengan partai oposisi, sehingga akan mengurangi gesekan dan efek yang tidak baik bagi negeri ini....

Catatan : Tulisan ini terinspirasi oleh tulisan sahabat Kompasianer Suhindro Wibisono

Salam Damai....

activate javascript

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun