PNS pemilik rekening gendut 1.3T, Niwen Khaeriyah, akhirnya ditangkap pihak Kepolisian Republik Indonesia. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri sudah menetapkan lima tersangka korupsi sekaligus menetapkannya sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang.
Wakil Dittipideksus Bareskrim Polri Komisaris Besar Rahmad Sunanto, mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan secara intensif kepada Niwen Khaeriyah, penyidik langsung menetapkan tersangka dan langsung menahan Yusri sebagai senior supervisior Pertamina Dumai, Du Nun dan Aripin Ahmad sebagai PHL TNI AL.
Pada hari Sabtu 6 September 2014, polisi telah menangkap tersangka kelima, Ahmad Mahbub, dalam kasus pencurian BBM milik Pertamina, diperairan Selat Malaka.
Ahmad Mahbub alias Abob, adalah pemilik kapal tanker yang juga kakak kandung dari PNS Niwen Khaeriyah, pemilik rekening sebesar Rp 1,3 Triliun.
Sebelumnya, pada awal Agustus 2014, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri telah menetapkan lima tersangka kasus pencurian BBM milik PT Pertamina di Dumai, Batam. Kasus ini terkait dengan aliran uang rekening gendut milik pegawai negeri sipil Batam, Niwen Khaeriyah, yang memiliki uang Rp 1,3 triliun.
Modus pencurian BBM milik Pertamina itu adalah kerjasama antara surpervisior Pertamina Yusril, dengan Du Nun, Aripin Ahmad, dengan cara melebihkan isi dari kapal tanker Pertamina, lalu di Selat Malaka, BBM kelebihan BBM trersebut, dipindahkan ke kapal milik Ahmad Mahbub,
Dilaut lepas BBM kemudian dijual dengan harga sangat murah, Bensin Rp 3.500 Rp dan solar Rp 4.500. lalu uang hasil penjualan BBM tersebut disetorkan ke rekening Niwen Khaeriyah. Praktik pencurian ini sudah dilakukan dari 2008-2013.
****
Dalam kasus ini, kita patut mengapresiasi tindakan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) karena sudah mengumumkan hasil temuan yang sangat mencurigakan itu, pada tanggal 21Â April 2014 lalu. Karena dengan adanya laporan dari PPATK, bisa diungkap tindakan pencurian BBM bersubsidi milik Pertamina tersebut.
Dalam tulisan ini, saya bukan ingin membela tindakan para pelaku pencurian, atau penyelundupan minyak yang sudah dilakukan oleh kelima orang tersebut. Tapi, saya akan membahas tentang peran media dalam hal pemberitaan kasus pencurian atau penyelundupan BBM tersebut.
Sangat menarik, tertangkapnya atau terungkapnya, kasus tindak pidana pencurian BBM Pertamina ini, ketika media online dan tipi, dalam membuat judul berita pencurian tersebut dengan mengatakan tertangkapnya "Mafia BBM" atau terungkapnya "Mafia BBM". Memang kita akan terperangah dan takjub melihat angka yang begitu besarnya di rekening milik PNS itu. Tapi apakah betul tindakan mereka itu sebuah tindakan mafia BBM?