[caption id="attachment_358412" align="aligncenter" width="600" caption="http://culinary-comer-bem.blogspot.com"][/caption]
Dalam beberapa hari ini, saya banyak membaca berita di beberapa media online, tentang alih profesi yang sudah dilakukan oleh mantan anggota Brimob, Norman Kamaru menjadi Tukang Bubur di lingkungan, Kalibata City, Jakarta Selatan.
Semua orang sudah tahu, bahwa Norman Kamaru menjadi terkenal karena aksi nyanyi lagu India, "Caiya Caiya" dan berjogetnya yang di upload di media sosial Youtube beberapa tahun lalu. Pada waktu itu, hampir seluruh media tanah air, begitu getol dan gila gilaan mem "Blow Up" aksi nyanyi dan joget Norman, yang masih menyandang status sebagai anggota Brimob tersebut. Tak urung nama Norman Kamaru  yang  masih berpangkat Briptu itu, menjadi sangat terkenal di dunia hiburan.
Media tipi nasional, seakan tidak mengerti, bahwa saat itu status Norman Kamaru masih prajurit aktif yang terikat oleh tugas kenegaraan, lalu menawarkan wawancara kesana kemari, selain itu Media tipi juga mengajak Norman,  supaya  bisa mengisi acaranya untuk bernyanyi dan berjoget dengan masih mengenakan atribut Brimob.
Memang, saat itu media terlihat, seakan akan telah memberi ruang dan kesempatan kepada Norman untuk bisa menyalurkan bakatnya, tapi apakah orang orang yang berkecimpung di media tidak mengerti jika pada saat yang bersamaan Norman masih terikat oleh tugas Negara dan sumpah prajurit?
Media hiburan telah mengiming imingi seorang prajurit lapangan, yang sedang bertugas dengan madu dan kue yang kelihatan begitu enak dan nikmat, tanpa berpesan bahwa di balik madu dan di dalam kue  tersebut, terdapat sebuah racun yang bisa membuat rusak karir dan kehidupan yang telah di cita citakan selama ini.
Media hiburan telah mengiming imingi, seorang prajurit Brimob berpangkat Briptu dengan uang dan ketenaran. Hati siapa yang tidak tertarik, Â jika terus menerus dibujuk dan diming imingi bayangan yang begitu menggiurkan seperti itu?
Jangankan hanya seorang Norman Kamaru yang awalnya memang bukan dari seorang yang berpendidikan tinggi, dan memang berasal dari keluarga biasa saja, sangat banyak orang yang juga berpendidikan tinggi, berpangkat jauh lebih tinggi dari Norman Kamuru yang Briptu itu, akan tergiur oleh yang namanya uang atau harta!!!
Dalam usaha meraih impiannya, pekerjaan atau pilihan yang dilakukan Norman Kamaru saat itu, adalah sah dan halal, coba jika kita bandingkan dengan para pejabat, yang dalam usaha meraih keinginannya dengan cara mencuri hak rakyat.
Karena tergiur mendapat iming iming yang seperti itu, seorang prajurit Brimob dengan pangkat Briptu, bernama Norman Kamaru mendapat sebuah pilihan yang sulit.
Hidup itu pilihan, dan "mungkin" saat itu, pilihan Norman Kamuru untuk dipecat dari dinas kepolisian dan beralih profesi menjadi artis, adalah suatu pilihan yang kurang benar dan kurang tepat. Karena walau bagaimanapun ia telah melanggar sumpah prajuritnya dan Norman juga telah menyesali tindakannya tersebut.