Koq mau maunya ya, ngeluarin duit gitu banyak, padahal kalau dihitung dengan gajinya pasti akan rugi kan? Mereka selalu ngeles, itu adalah bentuk pengabdian untuk rakyat. Tapi, kalau kita liat cara kampanyenya yang gila gilaan kaya gitu, misalkan nyebar duit kesana kemari (politik uang), belum lagi fitnah sana sini, jadi bisa kelihatan, bahwa mereka itu bukan mau mengabdi, tapi ada sesuatu yang akan mereka incar nantinya, kalau sudah dapat jabatan itu!!! Apalagi yang diincar kalau bukan Korupsi!!!
Karena beralasan, banyaknya para pejabat yang terlibat korupsi, maka akan diusunglah RUU tentang Pilkada. Alasan yang diusung oleh kubu Prabowo itu, tidak sepenuhnya salah, karena memang benar, sangat banyak pejabat kita yang terlibat kasus korupsi.
Tapi, untuk mengurangi korupsi pejabat, dengan mengusung RUU Pilkada secara tidak langsung itu yang kurang tepat. Karena, akar dari masalah korupsi bukan berasal dari situ.
Akar dari korupsi pejabat, menurut saya berasal dari sistem multi partai!!!
Sistem multi partai inilah, yang menjadi biang kerok, dan akar dari semua kasus korupsi di republik ini. Calon pejabat akan mengeluarkan dana yang begitu besar dari kantong pribadinya untuk mendapatkan suatu jabatan. Karena persaingan yang begitu berat, mereka mengeluarkan dana kampanye yang gila gilaan, dengan cara apapun. Usai pemilihanpun, masih akan terjadi praktek jual beli suara antar caleg untuk memenuhi jumlah suara minimum.
Dengan jumlah partai yang begitu banyak, ketika ada pemilihan kepala daerah, untuk memenangkan calonnya, partai pengusung akan berkoalisi dengan partai lainnya, disitulah terjadi deal deal politik ala dagang sapi, disitulah terjadi tawar menawar harga sapi, dan hal itu yang akan menyuburkan praktek korupsi nantinya.
Karena kepala daerah yang terpilih, akan terlilit "hutang budi" yang harus dibayar berikut bunga berbunga, dengan pemberian jatah proyek entah berantah.
Jadi sistem multi partai inilah yang mesti diperbaiki.
Apa sih keuntungan dari sistem multi partai ini? Ga ada sama sekali tuh...kecuali alasan demokrasi yang sekedar akal akalan doang, yang ada kita jadi makin ribet liat logo logo partai waktu kampanye.
Coba aja bikin survey, dengan pertanyaan yang gampang banget, sebutkan logo parpol yang sekarang berikut singkatan dari parpol yang sekarang?
Surveynya ke mahasiswa dan PNS aja deh, ga usah ke emak emak ibu rumah tangga. Hebat, kalau saja ada 50% yang hapal (Saya yang biasa nulis politik aja, sampe sekarang masih ga tau logo PAN itu apaan, kalau dibilang matahari, tapi kenapa warnanya putih, terus logo Nasdem yang aneh gitu, apalagi PKS yang logonya kaya clurit gitu, Wakakakaka....).