Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penerbangan dan Kesehatan Murah Tidak Aman?

8 Januari 2015   04:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420640207303572326

[caption id="attachment_389277" align="aligncenter" width="468" caption="https://firmanpratama.wordpress.com"][/caption]

Tergelitik saya membaca judul di kompas.com “Selamat Tinggal Penerbangan Murah... sebagian isinya adalah “Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan sudah menandatangani peraturan tarif batas bawah yang mewajibkan maskapai menjual harga tiket minimal 40 persen dari tarif batas atas saat ini.

Kebijakan tersebut diharapkan membuat maskapai lebih peduli terhadap aspek keselamatan penumpangnya. Namun, kebijakan tersebut juga sekaligus mengancam tiket murah yang biasa ditawarkan maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC)

Dan tulisan yang menghiasi Trending Articles tentang perbandingan penerbangan murah dan kesehatan murah.

Saya memang bukan ahli penerbangan dan juga bukan ahli kesehatan, jadi saya hanya ingin membahas dari sisi masyarakat awam saja, karena kebijakan itu terkait sangat erat dengan masyarakat kebanyakan

Mengenai kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang mengaitkan penerbangan murah dengan keselamatan yang terabaikan sudah dibantah oleh Head of Corporate Secretary & Communications Indonesia AirAsia Audrey P Petriny menekankan, model bisnis LCC bukan berarti mengorbankan keselamatan. Menurut dia, industri penerbangan itu sangat ketat terhadap peraturan, termasuk soal keselamatan dan keamanan

"Ada standar keselamatan dan keamanan yang berlaku secara internasional yang harus dipenuhi oleh semua maskapai," ujar Audrey. Jika peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati, maka, kata Audrey, izin terbang maskapai bisa dicabut.

Begitu juga Ketua Umum Komunitas Penerbangan Indoflyer. Andy Arisasmita yang mengatakan "LCC hanyalah bagian dari strategi bisnis pemasaran. Hal itu tidak ada relasinya dengan keselamatan penerbangan. Kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bahwa LCC berarti less cost for flight safety bisa dikatakan keliru," ujar Andy yang juga kapten pilot di maskapai LCC Citilink, saat dihubungi Kompas.com.

Dalam musibah kecelakaan Air Asia QZ8501, akhir Desember lalu, memang terbukti bahwa Air Asia telah melakukan beberapa kesalahan, dan saya yakin bahwa bukan hanya Air Asia yang melakukan kesalahan yang sama, bahkan saya juga yakin masih banyak kesalahan lainnya dengan pelanggaran berbeda yang dilakukan oleh penerbangan lain tapi apakah itu menjadi indikator bahwa semua penerbangan dengan biaya murah tidak aman sehingga harus menghapus kebijakan yang sudah ada?

Ini adalah kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang setingkat menteri, karena kebijakan tentang penerbangan murah, sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengabaian keselamatan.

Menurut logika saya yang tolol saja itu ga masuk akal dan ga nyambung sama sekali. Ga perlu kita berpikir ruwet-ruwet dan memakai hitung-hitungan yang ribet ala orang orang pandai di pemerintahan untuk mengatakan bahwa kebijakan itu salah kaprah, tapi cuma dengan berpikir sederhana saja itu bisa dibantah.

Bagaimana mungkin seorang pilot, kru pesawat dan pemilik maskapai penerbangan mau menerbangkan pesawat jika memang itu tidak aman dan bisa berakibat nyawa dan perusahaan bisa hancur? Apakah mereka kucing yang punya 9 nyawa?

Bagaimana mungkin ada pihak asuransi yang mau mempunyai nasabah yang beresiko membuatnya bangkrut? Hanya asuransi bodoh saja yang mau mengambil resiko seperti itu!

Apakah Menhub tidak tahu bahwa bukan hanya Air Asia yang menerapkan penerbangan biaya murah, dan bukan Indonesia saja yang mempunyai kebijakan penerbangan biaya murah?

Ini yang tidak boleh dilupakan, selalu ada pihak yang ingin mengambil keuntungan pada saat orang lain kesusahan. Jadi mohon Menteri Perhubungan Ignasius Jonan jangan sampai dipengaruhi oleh pihak-pihak yang ingin mengail di air keruh!

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan agaknya harus berpikir lebih tenang untuk menghadapi badai di kementeriannya, jangan tergesa-gesa dalam mengambil sebuah keputusan dan kebijakan sehingga tidak akan menjadi polemik baru dan akan berimbas untuk rakyat kebanyakan.

Menhub mungkin harus memperbaiki sistem pengawasannya sekali lagi sistemnya sehingga tidak terjadi lagi hal seperti ini.

Menhub sebaiknya mengevaluasi semua sistem kerja yang berada di bawahnya dan berani memecat semuanya yang bertanggung jawab atas musibah ini. Jangan hanya pegawai rendahan yang yang menjadi kambing hitam tapi harus berani memecat atasan bahkan juga dirjen tekait!

Selain memikirkan untuk keselamatan, Menhub juga sebaiknya berpikir mana yang lebih menguntungkan banyak orang daripada hanya beberapa pihak dan segelintir orang.

Bagaimana bisa keselamatan penumpang penerbangan dengan biaya murah dibandingkan dengan keselamatan pasien yang berobat dengan biaya murah?

Bukankah dengan pengobatan biaya murah tetap ada batasan penyakitnya? Apakah pihak rumah sakit atau dokter akan tetap memberi obat jika sudah tahu bahwa obat itu tidak akan bisa membuat pasien sembuh? Apakah pihak rumah sakit tetap keukeuh tidak mau merujuk ke rumah sakit lain jika memang tidak mempunyai peralatan yang memadai?

Dalam tulisan itu sudah jelas bahwa penulisnya tahu bahwa masih banyak penyakit berat yang tidak dapat ditanggung oleh pemerintah. Jadi seharusnya memang sudah tahu bahwa kebijakan tentang kesehatan murah belum menjangkau seluruhnya. Tapi ini bukan berarti kesehatan biaya murah harus mengabaikan keselamatan!

Apalagi sudah jelas bahwa kesehatan murah sudah memberikan banyak keuntungan terhadap masyarakat. Jika memang kesehatan biaya murah masih banyak kekurangan, mohon supaya diberi masukan kepada pemerintah tentang penyakit apa saja yang sudah seharusnya dimasukkan ke dalam program keesehatan biaya murah dan alat apa saja yang seharusnya disediakan!

Berapa banyak pihak rumah sakit dan dokter yang seringkali mengabaikan keselamatan pasien jika terkait dengan uang? Berapa banyak rumah sakit yang sudah menahan bayi atau pasien karena tidak mampu melunasi biaya pengobatan? Berapa banyak rumah sakit yang tidak memberi pelayanan layak untuk pasien jika terkait masalah uang?

Begitu banyak masalah antara rumah sakit dokter dan pasien jika terkait masalah uang. Sudah begitu banyak masalah rumah sakit, dokter dan pasien yang sudah diberitakan di media apalagi jika ditambah dengan yang tidak ada pemberitaannya, apakah sudah ada perbaikan tentang pelayanan atau kebijakan rumah sakit dan dokter? Bukankah rumah sakit dan dokter misinya untuk menyelamatkan manusia bukan misinya sekadar cari uang saja?

Jangan sampai segala sesuatunya dibuat jadi melebar ke mana-mana! Jangan selalu mencari kesempatan!

Keselamatan harus yang utama ini mutlak, tapi jangan beralasan uang lalu nyawa dan keselamatan lalu diabaikan!


****Saya tidak tau mau ditempatkan di mana tulisan ini, jadi silahkan admin yang berwenang untuk menempatkannya...

Salam Damai....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun