Tujuan Khusus
Peserta didik menunjukan faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi belajar (A5)
 Peserta didik dapat mendesain langkah-langkah dalam membangkitkan motivasi belajar (P5)
Peserta didik mengamati video pembelajaran sehingga dapat menyimpulkan pentingnya motivasi belajar (C4)
Penulis
Mike Susanti, S.Pd
Tanggal
19 Januari 2023
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Kondisi yang menjadi latar belakang dari perlunya materi motivasi belajar ini diberikan antara lain dikarenakan munculnya gejala-gejala perilaku krangnyamotivasi belajar pada murid saat pembelajaran di kelas. Berdasarkan observasi saat pembelajaran di kelas, dan hasil wawancara dengan beberapa guru mapel yang me gampu di kelas mengungkapkan bahwa kebanyakan peserta didik memiliki motivasi belajar rendah yag telihat dari sikap yang kurang fokus, mengobrol dengan teman sebangku, sering melamun, pandagan sering kearah luar dan tidur. Penulis mencoba untuk mencari faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang dimiliki murid. Dari hasil letarasi yang dilakukan ditemukan beberapa faktor yang mepengaruhi rendahnya motivasi belajar murid. Penyebab yang ditemukan diantaranya adalah kurangnya informasi terkait pentingnya motivasi belajar sehingga membuat peserta didik merasa pesimis dan kurang minat dalam mengikuti pembelajaran. Dikarenakan hal tersebut maka penulis memiliki pemikiran untuk memberikan layanan klasikal dengan tema " Meningkatkan Motivasi Belajar". hal tersebut bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan Motivasi belajar. Layanan dengan format klasikal di ambil dengan tujuan efisiensi waktu. Untuk menjangkau kelas dengan jumlah 35 murid. Dalam proses layanan ini penulis menggunakan pendekatan Problem Base Learning (PBL) dengan tujuan untuk melatih  murid agar terbiasa dengan pembelajaran yang menekankan HOTS. Melalui pembelajaran pendekatan PBL diharapkan murid dapat belajar secara mandiri, selain itu dengan menggunakan menggunakan teknik Brainstorming peserta didik menjadi terlatih untuk bekerjasama dan berkolaborasi bersama-sama untuk merefleksi permasalahan, setelah sebelumnya disajikan sebuah vidio bertema tentang motivasi belajar. Penulis mengarahkan murid untuk membentuk sebuah kelompok kecil, kemudian berdiskusi mencari tahu faktor-faktor penyebab munculnya permasalahan tersebut, hingga menyajikan tips atau cara untuk mencegah hal tersebut terjadi. Kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, sementara kelompok yang lain memberikan umpan balik, dan menyimpulkan bersama-sama. Dalam proses ini saya berperan sebagai fasilitator serta membantu pada saat peserta didik melaksanakan diskusi kelompok. Selain itu menciptakan lingkungan kelas yang didalamnya terjadi pertukaran dan berbagi ide secara terbuka dan produktif.