Mohon tunggu...
M. Ikbar Nariswara
M. Ikbar Nariswara Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mantan Jurnalis Kampus yang sampai sekarang masih menulis tulisan-tulisan ringan dengan berbagai topik.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kenapa Sekretariat Organisasi Kampus Kebanyakan Horor

16 April 2024   14:40 Diperbarui: 5 Mei 2024   13:56 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita membicarakan sebuah organisasi, apalagi organisasi mahasiswa, baik internal ataupun eksternal pasti banyak hal yang bisa kita kupas di dalamnya. Setiap organisasi pasti mempunyai sekretariat ataupun tempat sebuah organisasi melakukan aktivitasnya, mulai dari rapat kerja, rapat harian, rapat per-divisi, diskusi, tempat ngobrol saling berbagi cerita di kala pulang kuliah. Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa sih sekretariat organisasi kerap kali dianggap horor? atau bahkan memang horor!

Ternyata hal tersebut pun memang benar adanya, selama 3 periode saya mengurus sebuah organisasi, baik internal ataupun eksternal, dari keduanya itu mempunyai cerita horor sendiri-sendiri. Dan tidak hanya di sekretariat organisasi saya, organisasi yang lainnya pun sama, bahkan mungkin lebih horor daripada sekretariat organisasi saya, kala itu. 

Setiap kali saya ngobrolin organisasi mahasiswa sama teman saya pasti di ujung percakapan membahas cerita horor penunggu sekretariat. Saya pun sempat bertanya-tanya akan hal tersebut, sebab sependek pengalaman saya, tidak ada organisasi yang tidak mempunyai cerita horor terkait yang di alami di sekretariat nya.

Pernah di Temani Saat Tidur Sendirian Di Sekretariat

Ini penuturan teman satu organisasi saya ketika ia tidur sendirian di sekretariat organisasi eksternal, yang intinya tergabung dalam Cipayung Plus. Saya beri gambaran terlebih dahulu terkait lokasi dan kondisi sekretariatnya. Jadi Sekretariatnya itu berada di tengah-tengah pemukiman warga, tepatnya di belakang kampus 4, salah satu Universitas Swasta Terbesar di Solo. Yang tidak jauh dari situ, mungkin jarak 20 meter ada sebuah pemakaman. Jalan di depan sekretariatnya pun juga tidak banyak yang melewatinya, karena memang posisinya yang agak masuk ke dalam gang. Itu gambaran terkait lokasi sekretariat nya. 

Kondisi sekretariatnya pun sangat memprihatinkan, singkat cerita sekretariat nya di beli pada tahun 2019 hingga bertahan sampai saat ini, dengan 2 kamar tidur, ruang tengah 1, ruang tamu 1, dapur dan kamar mandi 1 berada di belakang, namun pas di samping kamar mandi ada sebuah sumur yang merupakan sumber mata air satu-satunya, yang di kelilingi rumput agak tinggi. Kondisi temboknya pun juga udah mulai rapuh, banyak cat yang mengelupas, kondisinya pun kadang nggak ke urus, kadang ada yang bersihin, tapi seringnya nggak ke urus, ya harganya kontrakannya setahun juga cuma 9 juta aja. 

Nah, teman saya ini ia berasal dari Brebes, statusnya sebagai mahasiswa perantauan. Mengapa ia bisa tidur di sekretariat, sebab ia pulang melebihi jam 10 malam, katanya sih ada kerja kelompok, yang pada saat itu ia sebenarnya punya kos, namun karena kosnya maksimal hanya sampe jam 9 malam dan posisinya ia juga belum punya teman, alhasil ia mengambil keputusan untuk tidur di sekretariat, sebenarnya itu awal mula kenapa ia bisa tidur di sekretariat. Karena mikirnya ia bisa bebas pulang sampe jam berapa, lalu ia mengambil keputusan untuk tidur selama seminggu di sekretariat, dari hari pertama sampai hari ketiga ia mengatakan tidak ada apa-apa selama tidur di sekretariat tersebut, nah ketika memasuki hari keempat, ia mulai mengetahui ada penunggu di sekretariat. Disclaimer, saya pun juga pernah menginap di sekretariat tersebut, waktu awal-awal jadi maba, karena belum mempunyai kos, namun waktu itu saya menginap berdua, dengan senior saya, Alhamdulillah selama 2 hari menginap tidak pernah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Lanjut, di hari keempat tersebut, teman saya itu pulang jam 12 malam, setelah nongkrong sama temannya, katanya. Namun ia baru mengalami kejadian horor saat ia terbangun di jam 2 malam, jadi ia tidur di kamar depan, yang mana kasurnya itu pas melihat sumur yang dekat dengan kamar mandi yang berada di belakang, sebenarnya antara sumur dan kamar yang ia tempati ada sekat pintunya dan berjarak 7-8 meteran, namun waktu itu ia tidak menutup pintu tersebut, masih terlihat sedikit. Saat membuka mata itu, ia melihat sosok wanita berbaju putih dengan wajah yang tidak begitu jelas, sedang menatap teman saya saat tertidur, walaupun saat itu teman saya tidak beranjak dari tempat tidur, ia hanya membuka mata sedikit karena katanya kedinginan akibat pintunya yang tidak di tutup tersebut, namun ia saat itu sadar ada yang melihatnya, namun saya akui mental teman saya ini keren. 

Saat ia mengetahui hal tersebut ia pun berusaha untuk tertidur kembali dengan menutup mata sekuat-kuatnya. Ia pun baru beranjak pulang ketika pagi harinya, tepatnya pukul 6 pagi, sebab ia akan mengikuti matkul di jam 7 pagi. Namun setelah kejadian tersebut, teman saya enggan untuk tidur lagi di sekretariat tersebut. Walaupun ada teman saya yang lainnya yang ingin menemaninya, namun teman saya yang dari Brebes ini sudah tidak ingin tidur di sekretariat tersebut lagi.

Sebenarnya sudah ada 3 orang yang mengalami kejadian horor di sekretariat tersebut, namun agaknya teman saya yang terakhir itu tidak mengetahui cerita-cerita horor dari senior-senior sebelumnya. Kejadiannya pun sebenarnya hampir-hampir mirip, cuma mungkin waktunya yang berbeda, ada yang sebelum adzan subuh baru di ganggu, yang pasti antara jam 1 malam sampai set 4 subuh. 

Tak Pandang Bulu Dengan Jumlah yang Menginap 

Setelah di atas kejadian horor yang terjadi di sekretariat organisasi eksternal, kali ini saya juga mempunyai cerita horor di sekretariat organisasi internal kampus. Lagi-lagi ini cerita dari teman saya, mungkin karena saya tidak seberani itu untuk menginap di sekretariat organisasi di kala sendirian. Jadi ini cerita dari anak persma, yang mana saya pun dulunya juga sebagai anak pers mahasiswa. 

Singkat cerita, lokasi sekretariat nya itu menjadi satu dengan sekretariat-sekretariat organisasi lainnya. Jadi, satu bangunan terdiri dari beberapa sekretariat organisasi. Nah waktu itu sehabis acara Kongres Pers di Solo, anak persma pasti tau, tepatnya Mei tahun lalu. Pastinya anak persma dari luar kota tidak langsung pulang, ada yang mampir di sekretariat organisasi hanya untuk bercengkerama ataupun untuk menumpang tidur, sebab menyesuaikan jadwal kereta pulang. 

Ada salah satu anak persma yang berasal dari jawa barat, ia datang bersama temannya, 3 orang. Ia memutuskan untuk menginap di sekretariat teman saya sebab ia pulang ke Jawa Barat baru keesokan harinya. Singkat cerita waktu itu yang menemani ia tidur di sekretariat tersebut cuma 2 teman saya, dan 3 dari anak persma tersebut. Namun banyaknya jumlah orang yang menginap tidak menjadi soal untuk sosok ini tidak memperlihatkan eksistensinya, kejadian itu terjadi di malam hari, saat itu tidak tau tepat pukul berapa. 

Yang pasti ada salah satu anak persma tersebut yang lagi-lagi kebangun di tengah malam, antara tidak bisa tidur ataupun banyak nyamuk. Yang jelas ia saat itu terbangun sendirian di saat teman-temannya yang lain tidur terlelap, namun kala itu ia mengatakan ia tidak sedang membuka ponselnya, karena lagi di cash, ia cuma melihat saat ia terbangun ada sosok yang terlihat kesana kemari dengan cara yang tidak normal, katanya sih seperti melayang. Disclaimer sekat antara sekretariat-sekretariat organisasi lainnya hanya dengan kaca tembus pandang. Jadi ketika ada penghuni di sekretariat lain itu tetap tau kalo ada orang di dalamnya, namun tidak mengetahui jelas siapa orangnya. 

Nah hal tersebut yang sedang dilihat teman saya, awalnya mungkin teman saya mengira itu orang yang berada di sekretariat sebelah. Namun ketika ia memperhatikan lagi, gerakannya sungguh cepat dan tidak ada suara sama sekali, memang seperti melayang, seperti orang kebingungan juga kesana kemari mencari sesuatu, namun ia tidak bisa melihat jelas sosok tersebut, yang jelas itu bukan orang. 

Dengan hati yang berdebar-debar, anak persma tersebut berusaha melanjutkan tidurnya sampai pagi. Ia baru bercerita keesokan harinya, saat sarapan sebelum ia berangkat ke jawa barat. Dari penuturan teman saya, yang menemani tidur di sekretariat, memang ada sosok itu di bangunan sekretariat tersebut. Katanya, semua orang sekretariat juga tau ada sosok penunggu di bangunan sekretariat tersebut. Namun, tidak mungkin jika teman saya tadi bercerita tentang hal itu dengan 3 anak persma tersebut, yang ada mereka nggak jadi mampir untuk menginap. 

Yang Membuat Sekretariat Organisasi Horor


1. Tempatnya yang kumuh

Tak jarang sekretariat organisasi itu tidak terurus, walaupun mungkin ada yang terurus. Cuma sepanjang pengalaman saya, banyak sekretariat organisasi yang di bersihkan ketika ada acara saja, ketika tidak ada acara tidak di bersihkan. 


2. Jarang dihuni 

Mungkin ini yang menjadi salah satu alasannya kenapa kebanyakan sekretariat itu horor, sebab siapa sih yang mau menghuni sekretariat, paling mentok kumpul rapat 3-4 jam. Habis itu pulang ke kos masing-masing. Kalo lah kumpul sampai pagi itu juga cuma saat raker, pleno dan musker aja selama satu periode. 


3. Memang ada Suatu Kejadian Tragis Sebelumnya

Mungkin tidak banyak yang seperti ini, tapi pasti ada. Entah ada kejadian yang pada saat itu mengenaskan ataupun ada kejadian tragis. Yang namanya sekretariat organisasi sudah berlangsung bertahun-tahun, diturunkan dari generasi ke generasi. Tentunya mengisahkan banyak cerita dan duka. 


4. Jadi Tempat Minum-minuman 

Saya tidak ingin memojokkan sebuah organisasi manapun itu, baik internal ataupun eksternal, yang jelas ini mungkin menjadi salah satu faktor juga, sebab saya kadang mengetahui hal tersebut, namun tidak pernah sama sekali ikut terlibat. Tentunya dengan niatan buruk tersebut dapat mengundang sebuah sosok tertentu, ataupun terlebih menjadi daya tarik buat sosok tertentu.


5. Jarang dipake Buat Sholat

Dari alasan diatas, sebenarnya ini berurutan menjadi satu kesatuan, siapa juga sih yang ingin sholat di tempat yang kumuh, kotor tidak pernah di urus, tidak pernah di huni. Lebih baik sholat di kos yang tentunya lebih bersih, tidak kumuh, dan tentunya lebih nyaman.


Mungkin teman-teman yang baca mempunyai sudut pandang tersendiri, ataupun mempunyai alasan tersendiri mengapa sekretariat organisasi kebanyakan horor, atau bahkan pernah mengalami kejadian horor di sekretariatnya masing-masing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun