Mohon tunggu...
M. Ikbar Nariswara
M. Ikbar Nariswara Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mantan Jurnalis Kampus yang sampai sekarang masih menulis tulisan-tulisan ringan dengan berbagai topik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kerja di Warmindo, Solusi Hemat buat Mahasiswa

24 Maret 2024   15:55 Diperbarui: 5 Mei 2024   13:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Pribadi

Siapa yang di sini berstatus sebagai seorang mahasiswa? apalagi mahasiswa perantauan. Pasti tak sedikit dari kalian yang berstatus sebagai seorang mahasiswa yang ingin punya kerja sampingan, atau bisa disebut dengan part time. Bisa sebagai penambah uang saku, atau bahkan sekedar mencari pengalaman.

Selama saya berkuliah, banyak diantara teman-teman kuliah saya yang sudah di sambi untuk bekerja, walaupun mungkin sebatas part time'an di toko parfum ataupun menjual produk-produk makanan atau bahkan menjual buket bunga. Namun saya kerap menemui mahasiswa yang seperti itu. Suatu bentuk rasa hormat bagi saya terhadap mereka-mereka yang seperti itu, sedangkan saya cuman mahasiswa yang sibuk dengan proker-proker organisasi.

Pendapatan yang mereka dapatkan juga cukup lumayan banyak, apalagi ada teman saya yang menjadi jokian tugas artikel, setiap artikel ia patok dengan kisaran harga 150-200 ribu. Selama sebulan ia bisa menampung 7-8 jokian artikel. Jika dikalikan 200 x 8 = Rp. 1.600.000. Walaupun masih tinggi UMR Jogja, pendapatan yang lumayan menurut saya selaku mahasiswa perantauan, yang uang saku bulanan saya tidak lebih dari itu.

Namun bagi teman saya yang bekerja di Warmindo, yang sama-sama berstatus mahasiswa perantauan seperti saya, ternyata lebih enakan kerja di warmindo, di samping mendapatkan makan sehari 2x, ia juga mendapatkan penghasilan tiap bulannya. Jadi uang saku yang ia terima dari orang tuanya dapat ia simpan untuk sekedar jalan sama pacarnya ataupun membeli barang-barang yang ia inginkan. Bagaimana tidak, setiap makan saja bisa habis 15k, jika sehari makan 3x saja sudah 45k, belum kebutuhan perkuliahan yang lain. Jika 45k di kali sebulan udah Rp. 1.350.000;, sangat sungguh hemat untuk mahasiswa perantauan.

Tidak Perlu Mengeluarkan Sepeserpun Untuk Makan

Apalagi tuturnya saat bulan puasa seperti saat ini, sebab saya pernah menanyakan bagaimana kerja di Warmindo saat bulan puasa gini, ia menjawab, "lebih enakan saat bulan puasa, masuk jam 3, pulang jam 11 malem, rame pun saat setelah sholat tarawih", ujarnya (Kamis, 14 Maret 2024). Lalu ia juga mengatakan kalo sahur pun ia sempatkan datang ke tempat kerjanya, hanya untuk sahur disana. "Aku nek sahur ning Warmindo", Ujarnya di hari yang sama. Ternyata ia datang hanya untuk sahur, tuturnya juga selama bulan puasa warmindo'nya hanya 1 shift saja, yang sebelumnya saat tidak bulan puasa bisa jadi 2 shift.

Saya pikir, enak juga ya kerja di warmindo, bagaimana tidak, saat buka puasa pun ia juga di tempat kerjanya, bahkan saat sahur pun ia sempatkan buat sahur di tempat kerjanya. Ia pun juga mengatakan, "ora perlu ngetoke duit di nggo mangan, paling cuma tuku bensin mbi rokok", tambahannya. Terkadang ia pun rela menginap di tempat ia kerja, karena ada tempat tidurnya juga disana, hanya untuk sahur, lalu setelah sahur ia pulang lagi ke kosnya. Berhubung ia yang menjadi helpcooker, maka ia yang selalu membawa kunci warmindo nya.

Sebab dari kerja-kerja yang lainnya, menurut saya kerja di warmindo yang paling enak, di bandingkan menjadi joki tugas kuliah, udah pusing-pusing mikirin jokian, tugas sendiri yang ada malah terlantar. Apalagi saat pergantian semester, pasti tidak ada job, rame pun saat memasuki UTS hingga akhir UAS. Mending di warmindo, enggak usah pusing-pusing mikirin tugas orang lain, kalo sepi bisa disambi main game, baca buku, dapat jatah makan, nggak perlu ngeluarin uang makan, jika dapat shift sore dan malam, paginya sampe siang bisa di manfaatkan buat ngerjain tugas ataupun sekedar berangkat kuliah, yang matkul juga sudah nggak banyak.

Lebih Enak Di Bandingkan Kerja-kerja Lainnya

Seperti teman saya, ada juga yang kerja di toko parfum, namun ia hanya bertahan 3 bulan, bagaimana tidak ia mengatakan jika kerja disana sangat ketat, banyak peraturan, nggak bisa leluasa. Pasalnya saat ia kerja pun nggak bisa main hp sama sekali, jika ia ketahuan main hp maka akan kena teguran oleh bos'nya. Penghasilan nya pun sehari cuma dapat 50k, habis hanya untuk makan saja. Tidak bisa nongkrong, tidak bisa disambi baca buku saat sepi, yang lebih parah nggak dapat makan lagi. Walaupun jam kerjanya cuma 5 jam, sungguh mengenaskan menurut saya.

Namun walaupun begitu, saya sangat mengapresiasi segala bentuk usaha yang dijalankan oleh temen-temen mahasiswa saya selama kuliah, mereka mungkin merelakan waktu bersenang-senang nya hanya untuk sekedar mendapatkan penghasilan, karena tidak mudah juga kerja di tengah-tengah kesibukan kuliah, terkait membagi waktunya, kapan ia gunakan untuk mengerjakan tugas, kapan ia gunakan untuk bekerja, atau istirahat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun