Mohon tunggu...
Mikail Jaman
Mikail Jaman Mohon Tunggu... Akuntan - IG @MikailJaman Twitter @MikailJaman

Mikail Jaman, Ak, M.Ak, CPA, CA, CPI, BKP, OJK FAPM. Akuntan Publik dan Konsultan di KAP Agus Ubaidillah dan Rekan (TGS Indonesia). Pendiri Konsultanku.co.id sebagai platform konsultasi online pajak, jasa akuntansi perpajakan dan audit. Suka berbagi tips dan informasi soal pajak dan keuangan melalui seminar dan workshop, juga di channel youtube Mikail Jaman TV dan Instagram https://www.instagram.com/mikailjaman dan tulisan di Kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara Bisnis Bertahan di Masa Covid-19

21 Maret 2020   20:15 Diperbarui: 21 Maret 2020   20:21 5677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6.    Menunda pembelian barang produksi atau modal, alokasikan kepada optimalisasi kapasitas produksi saat ini.

7.    Hindari untuk memaksakan diri mengejar keuntungan jangka pendek di saat krisis dengan menggenjot produksi barang atau menaikan kapasitas. Ada kemungkinan akan terjadi over supply setelah beberapa bulan, dan akibatnya akan mengurangi keuntungan perusahaan di masa depan.

8.    Mengurangi kegiatan pemasaran yang intensif dan fokus dengan klien yang ada (apabila mayoritas pelanggan tidak terlalu terdampak). Mungkin promosi potongan harga yang terlalu ekstrim harus dihentikan sementara ini untuk menjaga tingkat keuntungan yang sehat. Kenapa harus dikurangi kegiatan iklan? Karena pada saat musim covid 19, siapa yang akan memperhatikan iklan anda.

9.    Fokus terhadap hasil pekerjaan atau produk kepada pelanggan yang tersisa, tetap jaga kualitasnya, walaupun total pendapatan sedang turun dan keuntungan bersih akan lebih berkurang. Ini untuk menjaga kepercayaan pelanggan dalam jangka waktu panjang.

10. Telaah lagi komposisi beban overhead, adakah beban yang bisa dikurangkan, tanpa mengurangi kualitas tentunya.

11. Melakukan ekspansi vertikal jika bisnis sangat terdampak dengan kejadian ini. Misalkan pemilik bisnis hanya mempunyai satu bisnis dan potensi pendapatan yang dapat diperoleh hanya dibawah 20% dari yang telah diproyeksikan. Mungkin perusahaan harus berbisnis di bidang yang mempunyai profil risiko yang berbeda.

12. Membuat skenario kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan apa saja opsi dan kapan keputusan harus diambil.

13. Membuat perencanaan komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan terkait dengan rencana.

Pada akhirnya pengambilan keputusan harus dilakukan dan dikomunikasikan dengan baik. Pemimpin yang hebat akan berani mengambil keputusan walaupun hasilnya tidak selalu menyenangkan bagi semua pihak. Tentunya keputusannya haruslah berdasarkan berbagai pertimbangan rasional. 

Adanya faktor emosional adalah suatu hal yang wajar selama pada akhirnya tidak mengurangi kualitas hasil dari keputusan tersebut. 

Diskusi dengan rekan sesama pemilik bisnis atau eksekutif, atau pihak di luar pemangku kepentingan akan memberikan pandangan yang lebih objektif. Pada akhirnya memperluas wawasan dan menambah proses pengambilan keputusan yang lebih bijaksana. 

Ditulis oleh Mikail Jaman, konsultan keuangan dan bisnis, founder konsultanku.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun