Bagaimana mendirikan ekosistem perjodohan Islami?
Tujuan
Melangsungkan kehidupan Islami dan menciptakan masyarakat yang bahagia mwd wrm
Pembahasan
Jaringan Biro jodoh offline merupakan alternatif proses pernikahan selain hubungan kemasyarakatan yang alami dalam mendapatkan pasangan. Penyebab kegagalan pusat pencari jodoh konvensional karena sekadar berbasis jejaring sosial. Ketika saat ini marketplace booming, tercetuslah cara menyempurnakan bisnis ini yakni menciptakan perantara terpercaya berbadan hukum (misalnya bernama CV. Biro Jodoh Islami)
Visi mak comblang biro jodoh meniscayakan pernikahan tidak sesakral awam pikirkan dan yang wajib ditaati adalah semua peraturan Islam terkait dengan pergaulan masyarakat (baca artikel kami mengenai pemisahan akad ijab-qabul dan walimah). Dengan berdirinya biro jodoh resmi, 'meninggalkan' dan 'ditinggalkan' menjadi hal yang lumrah. Tidak ada orang yang terpuruk terlalu lama oleh persoalan sentimental ini dan lekas 'move on' bersama orang lain. Biro jodoh akan mendorong individu muslim dewasa (non-muslim diatur kemudian) senantiasa menjaga diri (kebugaran fisik dan kesehatan mental) untuk sewaktu-waktu didaftarkan pada perusahaan pencari pasangan lawan jenis bila diperlukan.
Eksistensi perusahaan semacam ini bakal menjadi magnet bagi roda perekonomian daerah di sekitar kantor. Selain penyelenggara pernikahan, ada toko kosmetik, tukang parkir, tukang foto, toko ATK, salon barber, perias pengantin dan spa perawatan tubuh, pedagang keliling, cafe, dan usaha kuliner. Â Biro jodoh diharapkan menekan tingkat pelacuran hingga nyaris nol. Mengapa bukan nol? Karena dalam Islam, ketok palu zina diatur ketat (syarat saksi dan sanksi) sedangkan Indonesia merupakan negara sekuler. Kemiskinan tidak bisa lagi digunakan sebagai dalih perzinahan selain gaya hidup.
Apakah biro jodoh akan menghantui setiap rumah tangga? Tentu tidak, karena sama dengan meragukan kampanye besar dunia pop bahwa cinta sangat berarti. Jika sungguh cinta, tidak akan ada biro jodoh atau pria/wanita lain di benak pasangan. Meskipun demikian, cinta hanyalah salah satu faktor yang mendirikan pernikahan ; ada seks, kesuburan, keuangan, perlakuan, bahkan politik. Lembaga pernikahan lebih besar daripada perasaan umum yang fluktuatif terhadap pertambahan informasi dan perubahan pengalaman. Mengapa kita menyinggung pop culture (sastra, musik, dan film)? Karena cinta/kasih sayang selalu diasosiasikan dengan kecantikan-ketampanan (subfaktor pernikahan) dan menjadi hambatan terhadap target utama pasar biro jodoh yaitu para remaja (baligh) dan dewasa muda. Namun, budaya pop tetap diperlukan untuk menjaga keseimbangan pragmatisme nikah-putus dengan menyiratkan pentingnya "cinta sejati".
Tujuan Biro Jodoh bukan mengubah pernikahan menjadi perceraian, melainkan mengubah status lajang menjadi menikah ; membantu setiap orang dewasa mendapatkan tiap-tiap maslahat yang dibutuhkan dan diinginkan dalam pernikahan. Adapun yang beruntung bisa terwujud di usaha pertama, mungkin kedua, dan seterusnya. Intinya pasangan boleh berganti, namun tetap menikah. Pada akhirnya, pernikahan satu-satunya -dan langgeng- sampai mati yang selalu menuai pujian. Tidak sekadar memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, menikah saja dulu -paling cepat di usia pacaran (baligh)- dan uji semua faktor pembangun bahtera rumah tangga. Dua orang menikah yang memahami pemikiran ini dapat berpisah tanpa bertikai sekali pun. Kontak-kontak mantan tetap ada di ponsel. Segala kesenangan dan petualangan diperoleh tanpa melanggar apapun. Biro jodoh adalah asuransi kebahagiaan yang menjamin resiko pernikahan.
Pendaftaran laki-laki berbayar (berlaku seumur hidup) dan gratis bagi perempuan (seperti night club). Secara umum, pria menikah dan wanita menikah tidak boleh mendaftar. Khusus poligami, pria menikah harus dengan sepengetahuan/izin istri sebelum terdaftar; pria menikah wajib memenuhi syarat keuangan untuk membentuk keluarga besar (slip gaji atau tabungan). Bentuk surat nikah nantinya berupa kartu elektronik sebagai syarat diskon pintu masuk di pub, penginapan, restoran, dan objek wisata. Pengaman bakal semakin laris. Perusahaan kondom bisa menjadi sponsor. Hotel-hotel murah penuh di akhir pekan.
Lika liku poligami