Pada era globalisasi saat ini, pesatnya perkembangan internet dan semakin meluasnya penggunaan media sosial di masyarakat membuat akses ke berbagai informasi semakin mudah dan cepat untuk didapatkan, terutama informasi tentang kesehatan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua informasi yang beredar luas di internet bisa dipercaya. Sebab, terkadang ada oknum tertentu yang sengaja menyebarkan informasi palsu (hoax) demi kepentingan pribadi sehingga perlunya menerapkan sikap selektif dan skeptis terhadap informasi yang diterima.
Pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang 5 mitos mengenai kesehatan beserta kebenaran dibaliknya untuk membantu anda agar tidak disesatkan oleh informasi-informasi yang tidak benar seputar kesehatan sehingga anda dapat membuat keputusan tentang kesehatan mu dengan benar dan bijak di masa depan.
Mitos 1:Â Mengonsumsi Lemak dapat Membuat Kamu Menjadi Gendut
Selama bertahun-tahun, lemak dipercaya sebagai faktor utama naiknya berat badan dan penyebab berbagai masalah kesehatan. Namun, kepercayaan tersebut tidaklah sepenuhnya benar dan studi terbaru telah membongkar kebenaran dibalik mitos tersebut.Â
Melansir dari artikel berjudul "Does Eating Fat Make You Fat?", tidak semua jenis lemak memiliki efek yang sama pada tubuh. Bahkan, jenis lemak seperti lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fats) dan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fats) memberikan dampak terhadap kesehatan yang baik untuk jantung.
Ketua departemen nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Frank Hu, M.D., beliau dan tim nya meneliti data dari lebih dari 120.000 wanita dan pria selama lebih dari 20 tahun. Mereka mengamati secara khusus bagaimana berbagai tipe lemak yang dikonsumsi oleh orang-orang mempengaruhi tubuh mereka selama mereka menua.Â
Mereka menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans cenderung mengalami peningkatan berat badan. Di sisi lain, orang-orang yang mengonsumsi lemak tak jenuh tidak mengalami peningkatan berat badan dan bahkan dihubungkan dengan penurunan berat badan.
Mitos 2: Menghindari Sarapan Membantu Anda Menurunkan Berat Badan
Dalam menjalankan program diet, membatasi jumlah porsi makanan yang dikonsumsi merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menurunkan berat badan. Namun, demi bisa mendapatkan hasil yang cepat dan instan, orang-orang bahkan rela untuk menunda sarapan untuk mempercepat proses penurunan berat badan mereka. Apakah benar menunda sarapan dapat menjadi cara yang efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat?
Dilansir dari laman alodokter.com, menunda sarapan justru membuat kita sulit untuk mengendalikan berat badan kita sehingga berakibat pada naiknya berat badan. Alasannya adalah ketika menunda sarapan, maka akan membuat anda menjadi lebih lapar pada siang hari. Alhasil, kecenderungan untuk makan secara berlebihan akan meningkat sehingga membuat anda sulit untuk mengendalikan peningkatan jumlah berat badan.
Menu sarapan yang dikonsumsi juga tidak boleh ngasal. Konsumsi lah makanan yang kaya akan kandungan protein dan serat serta konsumsi buah-buahan untuk menjaga asupan nutrisi pada tubuh anda tetap stabil selama menjalani program diet.
Mitos 3: Anda Perlu Detoksifikasi untuk Membersihkan Tubuh Anda
Diet detoks merupakan salah satu program diet yang cukup populer yang dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan menurunkan berat badan dengan cepat. Berkat popularitas nya, banyak bermunculan perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk detoksifikasi yang menjanjikan memberikan hasil yang terbaik untuk kesehatan anda. Namun, gagasan bahwa kita perlu menjalani program detoksifikasi khusus untuk membersihkan tubuh adalah gagasan yang kurang tepat.
Faktanya, tubuh dilengkapi dengan sistem detoksifikasi yang sangat efisien, terutama yang melibatkan hati, ginjal, dan saluran pencernaan. Organ-organ tersebut bekerja tanpa kenal lelah untuk menetralisir dan menghilangkan racun dari tubuh setiap hari, tanpa memerlukan intervensi pola makan yang ekstrim.
Daripada memaksakan diri pada protokol detoks yang ketat, fokuslah untuk mendukung proses detoksifikasi alami tubuh anda melalui kebiasaan gaya hidup sehat seperti tetap terhidrasi, makan makanan seimbang yang kaya buah-buahan dan sayuran, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.
Mitos 4: Karbohidrat Selalu Buruk untuk Anda
Karbohidrat mendapat reputasi buruk dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang percaya bahwa mengurangi karbohidrat adalah kunci penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan. Namun, tidak semua karbohidrat diciptakan sama, dan menjelek-jelekkan keseluruhan makronutrien mengabaikan peran pentingnya dalam memberi bahan bakar bagi tubuh dan mendukung berbagai fungsi tubuh.
Karbohidrat kompleks, seperti yang ditemukan dalam biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, menyediakan sumber energi dan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Mengurangi karbohidrat sama sekali dapat menyebabkan kelelahan, kekurangan nutrisi, dan bahkan berdampak negatif pada suasana hati dan fungsi kognitif.
Daripada menghindari karbohidrat sama sekali, fokuslah untuk memilih sumber karbohidrat utuh yang belum diolah dan menyeimbangkannya dengan protein dan lemak sehat untuk memperoleh kesehatan dan tingkat energi yang optimal.
Mitos 5: Pemanis Alami Selalu Lebih Sehat Dibanding Gula
Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi gula berlebihan, banyak orang beralih ke pemanis alami sebagai alternatif yang lebih sehat. Namun, gagasan bahwa pemanis alami selalu lebih baik bagi anda daripada gula adalah kesalahpahaman yang mengabaikan potensi risiko dan efek samping dari pemanis alternatif tersebut.
Meskipun pemanis alami seperti madu, sirup maple, dan nektar agave dapat menawarkan beberapa manfaat nutrisi dibandingkan dengan gula rafinasi, pemanis alami tetap berkontribusi terhadap asupan kalori dan dapat memengaruhi kadar gula darah jika dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, beberapa pemanis alami mungkin mengandung kadar fruktosa yang tinggi, sehingga berpotensi menyebabkan resistensi insulin, obesitas, dan masalah metabolisme lainnya ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Alih-alih hanya mengandalkan pemanis alami, usahakan untuk mengurangi asupan gula anda secara keseluruhan dengan memilih makanan yang menyehatkan dan menggunakan pemanis secukupnya.Â
Akhir Kata
Di dunia yang penuh dengan mitos dan informasi yang salah, sangat penting untuk mempersenjatai diri anda dengan informasi yang akurat untuk membuat keputusan yang tepat bagi kesehatan dan kesejahteraan anda. Dengan mengetahui 5 mitos mengenai kesehatan beserta kebenaran dibaliknya, kami berharap dapat membantu anda untuk dapat mengambil keputusan terkait dengan kesehatan dengan tepat. Ingatlah, pengetahuan adalah kekuatan, dan dengan terus mencari informasi dan mempertanyakan kebenaran dari informasi tersebut, anda dapat membuka jalan menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H