Mohon tunggu...
mikael yovan
mikael yovan Mohon Tunggu... Lainnya - hallo

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Artist (2011) Film Bisu Tentang Perjalanan Kisah Cinta

16 November 2021   14:48 Diperbarui: 16 November 2021   14:54 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Artist merupakan sebuah film bergenre drama - komedi romantis dalam gaya film bisu hitam putih Prancis tahun 2011. Film ini ditulis, disutradarai, dan disunting oleh Michel Hazanavicius, diproduseri oleh Thomas Langmann dan dibintangi oleh George Valentine (Jean Dujardin) dan Peppy Miller (Bérénice Bejo). Cerita film ini terjadi di Hollywood, antara tahun 1927 dan 1932, dan berfokus pada hubungan dari seorang bintang film bisu tua dan aktris muda yang sedang bersinar, di mana pada saat itu perfilman bisu sedang jatuh dan digantikan oleh film suara. Film  The Artist ini menceritakan tentang seorang aktor yang sangat terkenal bernama George Valentine (Jean Dujardin). Pada waktu itu karir dari George Valentine sedang berada di puncak. Disaat George Valentine menghadiri pemutaran film terbarunya, dia bertemu dengan wanita bernama  Peppy Miller (Bérénice Bejo) yang merupakan fans beratnya. Setelah terjadinya pertemuan itu, Peppy Miller menjadi  sangat semangat dalam mengikuti audisi di studio Kinograph, studio yang sama dengan tempat syuting Valentine.

Usaha dari Peppy Miller tidak sia-sia. Miller diterima sebagai pemain figuran. Di situlah dia bertemu dengan Valentine yang akhirnya saling jatuh cinta. Miller dengan bimbingan Valentine ternyata sedikit demi sedikit mulai menunjukkan karir yang mulai naik. Dari hanya sekedar pemain figuran, naik ke peran-peran yang lebih utama. Konflik terjadi ketika dua tahun kemudian, industri film mulai menampakkan perkembangan ke arah modern yaitu mulai ditemukannya teknologi untuk membuat film bersuara. Maka pimpinan studio Al Zimmer (John Goodman) berniat untuk menghentikan produksi film bisu dan beralih ke film bersuara. Di sinilah kerir Valentine yang menjaga idealismenya sebagai aktor film bisu mulai terancam. Bahkan Valentine ingin membuktikan bahwa film bisu masih berjaya dengan mencoba membuat film bisu sendiri. Namun sayang, filmnya kalah bersaing dengan film bersuara yang ironisnya dibintangi oleh sang kekasih Peppy Miller.

Di dalam penayangan perdana, film ini mendapatkan sambutan yang luar biasa di Festival Film Cannes (2011). Selain mendapatkan sambutan yang luar biasa, George Valentine (Jean Durjadin) yang menjadi aktor utama mendapatkan penghargaan sebagai Aktor Terbaik. Para penonton merasa kagum dan terpesona melihat penampilan George Valentine dan Peppy Miller  yang sangat mendalami perannya. Chemistry di antara keduanya terjalin dengan baik dan mereka menunjukkan bakat mereka tidak hanya sebagai aktor dan aktris, melainkan juga dalam hal menari. Selain dari aktor dan aktris, penataan cahaya, sinematografi, musik, dan lainnya pun berasa tanpa adanya kesalahan sedikit pun. Penonton seperti disuguhi film bisu yang benar-benar berasal dari eranya,  bukan film yang dikondisikan seperti era yang pernah ada. Film ini berhasil meraih nominasi terbanyak (enam nominasi) di penghargaan Golden Globe ke-69 dan berhasil memenangi tiga di antaranya, yaitu Best Motion Picture Musical and Comedy, Best Original Score, Best Actor Motion Picture Musical or Comedy. Selain itu, film ini juga berhasil memenangi tujuh penghargaan di BAFTA (dari total 12 nominasi), dan 10 nominasi Academy Awards. Di Prancis, film ini mendapatkan 10 nominasi dalam Cesar Awards.

 Perlu diketahui bahwa film The artist ini dibuat dengan mengeluarkan budget sebesar $12 juta. Ini merupakan angka yang sangat kecil dibandingkan dengan film lain berteknologi tinggi yang bisa mencapai ratusan juta dolar. Film ini memang penuh kesederhanaan. Meskipun mengeluarkan budget yang kecil, Michel Hazanavicius benar-benar membuatnya dengan perencanaan sedetail mungkin. Dalam film berdurasi 100 menit ini, sama sekali minim dialog. Dialog-dialog pentingnya menggunakan tulisan yang ditampilkan di antara scene. Penonton pun mampu digiring ke emosi yang sama dengan apa yang di-plotkan di filmnya.

Daftar Pustaka

Lucky Natalia.2012. The Artist: Film Melodramatik Tanpa Dialog dari Prancis Dalam https://www.jagatreview.com/2012/02/the-artist-melodramatik-tanpa-dialog-dari-prancis/ diunduh pada Selasa, 16  November 2021 jam 10.46.

Rifqie Al Haris.2012. [Review Film] The Artist (2011) Dalam https://anyamkata.wordpress.com/2012/03/16/the-artist-2011/ diunduh pada Selasa, 16 November 2021 jam 11.17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun