Mohon tunggu...
Mikael Wijaya
Mikael Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Siswa SMA Kolese Loyola

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Dendrochronology

5 Oktober 2019   19:28 Diperbarui: 5 Oktober 2019   19:57 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skeleton plot (sumber: cybis.se)

Setelah dilakukan pencocokkan data antarsampel melalui crossdating, dapat ditentukan tahun pembentukan dari lingkaran tahun pada tiap sampel. Usia dari tanaman kemudian dapat dihitung dengan melihat tahun pembentukan dari lingkaran tahun pertama. Hasil dari perhitungan tersebut berhasil membuktikan hipotesa Brunstein dan Yamaguchi, karena 12 sampel yang dihitung usianya tersebut semuanya berusia lebih dari 1600 tahun, dan yang paling tua berusia sekitar 2400 tahun dengan tahun pembentukan lingkaran tahun pertamanya pada tahun 442 SM. Perhitungan dengan crossdating ini juga berhasil menemukan bahwa rata-rata terjadi kehilangan 0,44 lingkaran tahun setiap abad selama 16 abad usia tanaman di tiap sampel.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode perhitungan dendrokronologi ini sangat akurat dan dapat menghindari kesalahan perhitungan akibat kehilangan lingkaran tahun pada tanaman yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Bahkan, metode perhitungan ini dapat menentukan pada tahun berapa terjadi gangguan yang menyebabkan tidak terbentuknya lingkaran tahun pada tanaman tersebut. Perhitungan usia tanaman ini juga dapat digunakan untuk menganalisis perubahan iklim pada suatu tempat dengan melihat pola waktu saat lingkaran tahun tebal atau tipis.

Jadi, sebenarnya menghitung usia tanaman menggunakan lingkaran tahunnya atau secara ilmiah disebut dendrokronologi masih relevan karena dilakukan dengan cara yang teruji secara ilmiah dan memperhatikan semua faktor yang dapat mempengaruhinya, tidak sesederhana menghitung jumlah lingkaran tahun pada tanaman tersebut.

Daftar pustaka:

Brunstein, F. Craig dan David K. Yamaguchi. 1992. The Oldest Known Rocky Mountain Bristlecone Pines dalam Arctic and Alpine Research (hlm. 253-256). Oxford: Taylor & Francis.

Irnaningtyas. 2017. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

C. Fritts, Harold. 1966. Growth-rings of Trees: Their Correlation with Climate dalam Science vol. 154 issue 3752 (hlm. 973-979). Washington, DC: American Association for the Advancement of Science.

researchgate.net

thoughtco.com

science.sciencemag.org

fs.fed.us

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun