Mohon tunggu...
Mikael Wijaya
Mikael Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Siswa SMA Kolese Loyola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Pasca Pemilu 2019

12 Mei 2019   18:13 Diperbarui: 12 Mei 2019   18:38 9886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1. Refleksi

Pemilu merupakan proses lima tahunan, pesta demokrasi yang dirasakan oleh semua warga negara Indonesia. Konflik dan perpecahan tentu tidak akan bisa dihindari sepenuhnya karena masyarakat  Indonesia yang beragam tidak hanya secara fisik, namun juga dalam pendapat dan pikiran. Dalam kontestasi politik tentu juga ada pihak yang menang dan kalah, dan memang menerima kekalahan setelah usaha keras yang dilakukan bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Sebagai warga negara yang baik, kita wajib mendukung proses pemilu ini agar berjalan lancar. Bukan berati karena ada perpecahan maka kita harus merombak secara penuh demokrasi kita dan menganggap negara berjalan ke arah yang salah. Semuanya tentu butuh proses.

Yang dapat kita lakukan adalah mengedepankan berpikir kritis, rasional, dan juga menghargai perbedaan yang ada. Rasa kemanusiaan yang ada dalam diri setiap manusia perlu dibangkitkan kembali dalam masyarakat, agar dapat memandang setiap orang, kawan maupun lawan, sebagai pribadi bermartabat tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.

2. Kesimpulan

Dalam kontestasi politik lima tahunan ini, selalu terjadi konflik dan perpecahan. Itu merupakan hal yang wajar, namun kita juga perlu berhati-hati agar tidak sampai menyebabkan disintegrasi nasional dan rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Kondisi masyarakat yang terpolarisasi dan hilangnya rasa kemanusiaan yang ada. 

Hal ini tidak lepas dari proses kampanye dalam perjalanan menuju pemilu 2019, yang diwarnai strategi-strategi tertentu oleh kedua belah pihak untuk mencapai kemenangan yang diinginkan. Strategi dan tindakan yang dipakai sering kali bukan strategi bersaing secara sehat namun terkesan menghalalkan segala cara sehingga berimbas ke masyarakat menjadi membenci pihak yang berlawanan. Dengan usaha bersama dari seluruh elemen masyarakat melalui upaya-upaya rekonsiliasi, dan dengan menanggulangi berita bohong dan provokatif yang beredar, saat ini masih belum terlambat bagi kita semua untuk kembali bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun