Mohon tunggu...
Mikael HansPio
Mikael HansPio Mohon Tunggu... Lainnya - SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta

Dari tugas, untuk tugas, dan demi tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pewayangan dan Lustrum ke-7

11 Februari 2024   19:51 Diperbarui: 26 Maret 2024   08:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pewayangan dan wayang merupakan 2 buah kata yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Wayang dan pewayangan sendiri memiliki sebuah kaitan bak bayi yang kembar. Kisah dalam pewayangan sendiri ada banyak mulai dari Ramayana, Mahabarata dan lain sebagainya. Salah satu kisah dalam pewayangan yang cukup terkenal di masyarakat dan sering dipertontonkan dalam acara wayang kulit ialah kisah Mahabarata. Salah satu kisah dalam Mahabarata pula yang sering digunakan ialah kisah lahirnya Gatotkaca. Pada 12 Januari 2024 tepatnya di SMA Stella Duce 2, terdapat sebuah pagelaran wayang kulit untuk memperingati dan merayakan Lustrum ke-7. Lustrum ke-7 ini memiliki berbagai macam rangkaian acara yang berlangsung selama 6 bulan dimana terdapat 14 acara.

Salah satu acara untuk memeriahkan Lustrum ke-7 ini adalah adanya pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh seorang dalang cilik yang bernama Ki Yusuf Anshor K serta dimeriahkan oleh dua bintang tamu yaitu Ellsha Orcarus Allasso dan Ki Warjudi. Pagelaran ini berlangsung semalaman yang dimulai pada 12 Januari 2024 pukul 21.00 WIB sampai dengan 13 Januari 2024 pukul 03.00 WIB. Acara pagelaran wayang kulit ini terbuka untuk umum dimana tidak terdapat batasan untuk siapa saja yang ingin menyaksikan pagelaran wayang kulit yang digelar di pendopo SMA tersebut. Pagelaran wayang kulit ini tentunya tidak hanya untuk memeriahkan Lustrum ke-7 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta namun juga digunakan untuk membangun niat siswa untuk melestarikan budaya Indonesia. Alasan tersebut juga diperkuat dengan mulai lunturnya budaya asli Indonesia.

Gatotkaca merupakan seorang anak dari Bima, salah satu Pandawa dengan Arimbi, seorang bidadari. Awalnya, Arimbi yang kesepian berdoa agar mendapat keturunan, hal ini didengar oleh Sang Dewa dengan memberi rambut Bima yang akan tumbuh menjadi anak laki-laki. Rambut ini lalu ditanam dan pada akhirnya muncullah Gatotaca, sang anak dengan kekuatan luar biasa dan kemampuan ajaib. Gatotkaca selalu bersedia bertempur ketika Pandawa membutuhkan bantuan, ia merupakan orang yang membela orang lain dengan keberanian dan kekuatannya yang luar biasa. Walaupun ia memiliki sifat pemberontak, sebenarnya ia merupakan anak yang setia pada kedua orangtuanya. Banyak sekali nilai moral yang bisa kita ambil dari kisah ini. KIta diajak untuk percaya kepada kekuatan doa yang kita haturkan pada yang maha kuasa, selain itu kita juga diajak untuk menjadi seseorang yang selalu membantu orang lain tanpa pamrih. Kita diajak untuk menjadi seseorang yang membela orang yang lemah dengan kekuatan yang kita punya. Kisah "Gatotkaca Lair" merupakan salah satu kisah dalam pewayangan yang sangat menarik karena menggunakan unsur-unsur magis yang menjadikan kisah ini menjadi lebih menarik lagi. Selain itu pembawaan yang sangat didalami oleh sang dalang menjadikan kisah ini lebih menarik sehingga memikat hati para penonton pada rangkaian acara Lustrum ke-7.

Acara Lustrum ke-7 tidak hanya digunakan untuk melestarikan budaya Indonesia namun juga digunakan sebagai wadah bagi generasi penerus bangsa yang ingin menyalurkan mimpi dan minat bakatnya pada masa sekolah. Diselenggarakan Lustrum ke-7 ini juga diharapakan menjadi jembatan baru agar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta semakin maju dan berkembang di masa yang akan datang. Hal ini tentunya tidak mengherankan dikarenakan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki banyak sekali murid yang terdiri dari berbagai ras, budaya, suku, dan agama. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta disebut-sebut sebagai "Indonesia Mini". Julukan "Indonesia Mini" menjadi semangat dan pemersatu bagi para guru dan murid dari SMA Stella Duce 2 Yogyakarta agar menjadi sekolah yang bisa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, julukan ini juga mendorong nilai moral para murid dan guru di SMA tersebut untuk menjunjung tinggi persatuan dalam perbedaan yang ada, dimana diharapakan adanya perbedaan ini menjadi pemersatu bukan menjadi pemecah belah dalam lingkup SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Julukan "Indonesia Mini" juga menjadi sebuah gagasan yang membentuk ide-ide agar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta melestarikan budaya asli Indonesia yang ada dengan memadukan kebudayaan modern agar budaya Indonesia tidak hilang nantinya. Secara garis besar, adanya Lustrum ke-7 ini menjadi jalan mimpi baru bagi generasi penerus bangsa untuk terus maju demi masa depan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun