Mohon tunggu...
Mika
Mika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo, saya mika, seorang murid di Sekolah Dian Harapan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadilah Pemersatu Bangsa, bukan Pemecah Bangsa

9 September 2024   20:54 Diperbarui: 9 September 2024   21:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Lebih baik kita hancur lebur dari pada tidak merdeka". -- Bung Tomo 

Kita semua tahu Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka dengan semboyan bhinneka tunggal ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Dari semboyan itu terlihat bahwa Indonesia memiliki banyak sekali keragaman. Dengan keragaman Indonesia yang sangat banyak ini, tentunya Indonesia harus berintegrasi.

INTEGRASI NASIONAL

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi adalah suatu cara untuk bersatu, bekerja sama, tanpa saling bertentangan, demi mencapai suatu tujuan yang sama. Dalam konteks Indonesia, tujuannya adalah persatuan.

Jadi, hakikat dari integrasi, yaitu kesatuan, tetapi identitas masing-masing tidak hilang. Integrasi bukan berarti sebuah penyeragaman, melainkan hubungan satuan-satuan yang saling mendukung sehingga saling menguntungkan. Tetapi, setiap identitas-identitas orang atau budaya tidak hilang. Integrasi merupakan lanjutan dari kesatuan bangsa dimana melalui integrasi, rasa kebersamaan dan sependeritaan muncul.

Nasi goreng mempunyai banyak komponen yang berbeda-beda seperti nasi, sayur, dan ayam, tetapi ketika semua disatukan dan dimasak menjadi nasi goreng, rasanya enak. Seperti nasi goreng, Indonesia pun memiliki keberagaman yang sangat banyak, tetapi kita berintegrasi menjadi kesatuan. Dalam kondisi ideal, keberagaman tersebut menjadi hal yang baik karena kita dapat melengkapi satu sama lain. Melalui keberagaman ini Indonesia mempunyai budaya, bahasa, sumber daya yang sangat kaya.

DISINTEGRASI NASIONAL

Akan tetapi, dengan integrasi yang dimiliki sekarang, bisa terjadi permasalahan karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain seperti politik yang kurang adil, ekonomi, sosial budaya, kesenjangan sosial, pembangunan yang tidak setara, dan lain-lain. Permasalahan ini bisa dibilang bahwa masyarakat memberontak untuk bersatu. Hal ini adalah yang disebut disintegrasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disintegrasi berarti keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Disintegrasi bangsa adalah suatu proses yang dapat terjadi secara damai ataupun dengan kekerasan seperti memisahkan diri dan perang saudara.

Indonesia tentu pernah mengalami disintegrasi. Lihatlah pada peristiwa-peristiwa pemberontakan diri yang sudah terjadi. Pemberontakan yang sudah pernah terjadi adalah PKI di madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Azis, RMS, PRRI/PERMESTA, G30S/PKI.

Mari kita mengambil salah satu peristiwa tersebut sebagai contoh, yaitu pemberontakan PRRI/PERMESTA. Pemberontakan PRRI/PERMESTA terjadi karena adanya masalah ekonomi, mereka merasa bahwa dana pembangunan yang diterima dari pemerintah pusat tidak memuaskan, sehingga mereka tidak percaya akan pemerintah. Juga, mereka merasa bahwa mereka tidak bisa menyampaikan opini mereka ke pemerintah, karena itulah dibuat dewan daerah untuk menyalurkan opini mereka.  

Pemberontakan PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta) dan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) mulai pada waktu yang berbeda, tetapi keduanya di latar belakangi oleh hal yang sama. PERMESTA mulai pada 2 Maret 1957 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual. Sedangkan PRRI mulai pada 15 Februari 1958 yang dipimpin oleh Ahmad Husain.

UPAYA MENGHADAPI ANCAMAN

Sebagai masyarakat Indonesia dan masa depan Indonesia, kita harus mempunyai kemampuan untuk melihat ancaman-ancaman di sekitar kita yang dapat merusak integrasi bangsa. Sering kali tanpa kita ketahui, ancaman tersebut dapat muncul di lingkungan sekitar kita. Contohnya, bagi kita yang tinggal di Jawa mungkin tidak merasakan bahwa pembangunan di Jawa terkadang lebih bagus dibandingkan di pulau lain. Hal tersebut dapat menyebabkan disintegrasi.

Untuk menghadapi ancaman-ancaman yang ada, kita harus berusaha untuk mencegah dengan melakukan beberapa hal.  

Yang pertama, kita harus mempunyai rasa patriotisme. Rasa patriotisme ini berarti rasa cinta terhadap tanah air, terhadap bangsa kita. Dengan rasa patriotisme, masyarakat akan menyadari bahwa kepentingan negara itu lebih penting dibandingkan kepentingan kelompok ataupun kepentingan diri sendiri. Jika ada pun keputusan pemerintah yang menimbulkan perbincangan, hal tersebut dapat diselesaikan dengan berdiskusi.

Yang kedua, kita harus menghilangkan sikap primordialisme. Sikap primordialisme ini adalah sikap atau pandangan yang masih memegang kuat hal-hal tertentu yang dibawa sejak mereka kecil. Contohnya adalah kepercayaan, adat-istiadat. Sikap primordialisme ini dapat memengaruhi bagaimana orang berpikir.

Yang ketiga, kita harus hati-hati ketika membaca informasi di sosial media. Karena informasi di sosial media tidak selalu benar dan bisa saja kata-katanya di putar sehingga maknanya sudah berbeda dari yang sebenarnya.

Sebagai pemerintah, mereka harus meningkatkan kepercayaan masyarakat. Karena jika masyarakat percaya dengan pemerintahnya, maka akan terjadi lebih sedikit pemberontakan. Sering kali perpecahan dapat disebabkan oleh perbedaan opini yang didasari oleh keputusan pemerintah. Dengan masyarakat yang memercayai pemerintah, maka rasa tidak setuju akan berkurang.

Sebagai masyarakat, tentunya kita harus menjaga ketertiban kita dan kita harus berusaha menjaga kesatuan Indonesia. Sebagai masyarakat kita harus berusaha untuk tidak menimbulkan masalah dengan toleransi, menghargai sesama, dan ketika ada masalah, solusi pertama adalah untuk berdiskusi, tidak menyerang.

Terakhir, sebagai pelajar, kita adalah masa depan bangsa. Karena itu, dari sekarang kita harus mempelajari mengenai integrasi dan pentingnya integrasi. Kita sebagai pelajar harus menyadari dari sekarang bahwa untuk kebaikan bersama, kita harus bersatu.

 

Dapat disimpulkan bahwa integrasi berarti kesatuan, tetapi masing-masing identitas tidak hilang. Tetapi, dapat terjadi disintegrasi, contohnya seperti pemberontakan yang pernah terjadi yaitu PRRI/PERMESTA. Dari peristiwa tersebut kita bisa belajar bahwa ancaman-ancaman berbahaya karena bisa memecahkan bangsa. Jadi terdapat berbagai upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah disintegrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun