Mohon tunggu...
Mika EfrianiSimarmata
Mika EfrianiSimarmata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahawasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman dan Politik

10 Juni 2021   10:19 Diperbarui: 11 Juni 2021   01:20 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Politik itu berbicara masalah tentang kebijakan untuk mencapai kebaikan. Politik itu tidak hanya berbicara tentang penyelenggaraan bangsa dan negara saja. Politik juga ada di dalam organisasi dan komunitas. Di dalam tingkat terkecil pun, manusia juga melakukan politik. Tingkat terkecil itu adalah keluarga. Dalam sebuah keluarga kecil, ada ayah, ibu, dan seorang anak. Ayah sebagai kepala keluarga, ibu sebagai pendamping ayah, dan anak sebagai anggota keluarganya.

Dalam keluarga, ayah, ibu, dan anak juga melakukan kebijakan. Setiap anggota keluarga memiliki tugas masing-masing. Ayah mencari nafkah untuk keluarga. Ibu mengurus urusan rumah tangga dan keuangan. Sementara itu, anak membantu ibu mengurus rumah tangga. Apabila ada kekurangan uang, ibu melakukan manuver dengan ikut mencari nafkah. Jadi, politik itu adalah tentang kebijakan dalam komunitas, organisasi, dan tingkat paling tinggi, yaitu negara.

Politik ada dalam semua lingkup, baik itu unsur-unsur liturgi dan keluarga. Namun, bukan begitu kita harus memegang kendali penuh atas politik atau kebijakan. Hal ini tentu akan membuat kita menjadi seorang yang diktator. Lalu, bagaimanakah kita melakukan sifat politik yang baik dan benar dalam tanggung jawabnya menurut etika Kristen? Berikut ini penjelasannya:

1. Pemimpin Tertinggi Alam Semesta itu Allah

Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita. (Mazmur 47: 2-3)

Ini adalah hukum yang utama dan terutama. Pemimpin dan anggota sebuah komunitas tidak boleh mengabaikan hal ini. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan Allah itu adalah penguasa atas surga dan dunia. Kita tidak boleh melupakan hal ini. Dalam melakukan kebijakan, anggota tidak hanya bertanggungjawab terhadap pemimpinnya di dunia, dia juga akan bertanggungjawab kepada Allah. Begitupula dengan pemimpin di dunia, segala perbuatannya tersebut juga harus dipertanggungjawabkan kepada Bapa sebagai pemimpin alam semesta yang bertahta di surga.

2. Kejujuran dalam Berpolitik

Kekayaan yang diperoleh dengan tidak jujur cepat hilang dan membawa orang ke liang kubur (Amsal 21:6)

Banyak orang yang melakukan aktivitas dengan tidak jujur. Kita tidak perlu berbicara tentang korupsi dalam pemerintahan. Contoh paling nyata adalah politik di dalam keluarga. Sebuah keluarga tentu juga memiliki keuangan dan dikelola oleh seorang ibu. Tidak jarang, ada anak yang rela membohongi ibunya untuk mendapatkan jajan lebih dengan alasan uang SPP naik dan uang buku. Namun ternyata, sang anak justru berfoya-foya dengan temannya.

Lho? Kenapa hal seperti itu dikatakan politik? Karena hal tersebut menyangkut kebijakan di dalam keluarga. Seperti yang sudah dijelaskan hubungan Iman Kristen dan politik di atas,  politik itu berbicara tentang kebijakan. Sebuah kebijakan akan memengaruhi masa depan sebuah komunitas atau organisasi. Anak yang berbohong kepada ibunya itu tidak sadar kalau uang yang dipakai anaknya untuk berfoya-foya justru bisa dipakai untuk membeli keperluan lain, seperti alat makan, alat tulis, tidur, bahkan uang tersebut bisa saja ditabung untuk melakukan rekreasi keluarga.

3. Sosialisasi itu Penting 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun