Mohon tunggu...
Ummie S. Wahiuney
Ummie S. Wahiuney Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seseorang yang masih belajar merangkak dan ingin berjalan untuk membuka mata. dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Kehadiran Rindu yang Tersalahkan"

17 Oktober 2012   17:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Temaramlah wajah matahari, yang dulu itu kunanti.
Nafasku bertajug rindu yang terkapar
menanti titipan kabar meski tersampaikan bulan.

Bermekarlah bunga-bunga yang kutanam
Semerbak aroma jiwa yang tertahan
Menggembang menitip riang

Gemuruh pengantar candu, menggenang perlahan meluap
seketika kepatuhan mempertanyakan sepi
"Terpujikah segala pengharapan yang terpuja?"
Seraya malam menangis ragu karnanya.

Atas kutukan, jelmaan pangeran kini tak membisu lagi,
Menyambut deras butiran embun yang lama tertahan.

"Akukah penyebabnya, Gus?" tanya katak pada Gusti.

17 Oktober 2012

-----------
Ummie S. Wahiuney

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun