Temaramlah wajah matahari, yang dulu itu kunanti.
Nafasku bertajug rindu yang terkapar
menanti titipan kabar meski tersampaikan bulan.
Bermekarlah bunga-bunga yang kutanam
Semerbak aroma jiwa yang tertahan
Menggembang menitip riang
Gemuruh pengantar candu, menggenang perlahan meluap
seketika kepatuhan mempertanyakan sepi
"Terpujikah segala pengharapan yang terpuja?"
Seraya malam menangis ragu karnanya.
Atas kutukan, jelmaan pangeran kini tak membisu lagi,
Menyambut deras butiran embun yang lama tertahan.
"Akukah penyebabnya, Gus?" tanya katak pada Gusti.
17 Oktober 2012
-----------
Ummie S. Wahiuney
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H