Mohon tunggu...
Miguel Dharmadjie
Miguel Dharmadjie Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi nilai-nilai kebajikan

Public speaker, Member of IPSA (Indonesian Professional Speakers Association), Dhammaduta, Penyuluh Informasi Publik (PIP) dan Penulis. Urun menulis 9 buku antologi dan kolaborasi: "Berdansa Dengan Kematian : Narasi Survival, Solidaritas dan Kebijakan di Pandemi Covid-19" (November 2020), "Di Balik Panggung Bicara (Kisah dan Kolaborasi Pembicara Publik)" (Mei 2021), "Selalu Tebar Kebaikan" (April 2022), "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" (Desember 2022), "Gerimis Cinta Merdeka" (Januari 2023), "Speakers' Notes" (Januari 2023), "Speakers' Notes: The Next Journey" (Oktober 2023), novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" (Juni 2024), serta "A2Z Experience In Public Speaking" (Agustus 2024).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal", Kemustahilan yang Menjadi Kenyataan

30 Agustus 2024   10:30 Diperbarui: 30 Agustus 2024   16:02 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover depan novel KAPV (sumber: Dokpri)

Sebuah pesan teks WhatsApp  masuk tanggal 10 Juli 2024 siang dari sahabat Kompasianer, Acek Rudy. Mengabarkan bahwa contoh novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" (KAPV) dan kaos eksklusif dari Mbak Widz Stoops telah tiba.

Rasa bahagia sontak terekspresikan usai membaca pesan itu. Bagaimana tidak? Setelah melewati masa penantian panjang; akhirnya novel bareng tersebut dapat hadir dalam bentuk nyata di hadapan para pembaca.

Ya, masa-masa penantian selama hampir 3 tahun. Sebuah novel bareng yang ditulis pada tahun 2021 oleh 33 orang penulis; baik Kompasianer maupun non Kompasianer. Setiap penulis bebas untuk berimprovisasi dan mengekspresikan imajinasinya.

Puluhan penulis yang menulis karya artikel dengan topik terpisah mungkin sudah pernah ada. Tetapi, karya puluhan penulis yang menulis novel fiksi; yang bersambung satu sama lain sesuai tema sentral yang telah ditentukan; mungkin baru pertama kalinya.

Novel yang diinisiasi Kompasianer yang berdomisili di negara Paman Sam, Mbak Widz Stoops, awalnya dianggap mustahil dapat terwujud. Karena tantangan terbesarnya, mungkinkah kebebasan berimajinasi yang diberikan kepada 33 penulis dari berbagai latar belakang ini, dapat menghasilkan karya novel yang berkualitas?

Kemustahilan itu akhirnya dapat menjadi kenyataan. Berbekal semangat kolaborasi dari para penulis untuk menghasilkan sebuah karya literasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Semua kendala pun dapat dilewati.

Cover belakang novel KAPV (sumber: Dokpri)
Cover belakang novel KAPV (sumber: Dokpri)

Konsistensi para penulis untuk merampungkan novel bareng fenomenal ini menjadi kunci kehadiran novel KAPV. Sebagai bentuk kepedulian para penulis terhadap kelangsungan dan kemajuan dunia literasi di Indonesia.

Saya termasuk beruntung, menjadi salah satu penulis novel KAPV. Masih teringat ketika Kompasianer Khrisna Pabichara dan Acek Rudy memberikan tantangan untuk ikut mendaftar sebagai penulis novel. Saat itu kami berada di Pier 52, tempat hangout di tepi Pantai Losari, Kota Makassar pada tanggal 26 Juni 2021.  

Tantangan tersebut tidak serta merta kuterima. Setelah berpikir selama dua hari akhirnya saya memberanikan diri ikut mendaftar. Pasalnya, menulis fiksi bukanlah genre yang saya tekuni selama ini.

Setelah melewati waktu pendaftaran tanggal 23-30 Juni 2021, tercatat ada 34 orang penulis yang telah siap menyukseskan event menulis Novel Bareng (NoBar). Event NoBar ini diadakan oleh komunitas blog Secangkir Kopi Bersama (EsKaBer).

Untuk memudahkan komunikasi, dibentuklah sebuah grup WhatsApp bernama Novelbareng. Di tengah perjalanan, seorang penulis mengundurkan diri karena kesibukan yang tidak dapat ditinggalkan. Bagian yang menjadi tanggungjawabnya kemudian diisi oleh Daeng KP; panggilan akrab Khrisna Pabichara (penulis sekaligus penyunting KAPV).

Aturan menulisnya cukup sederhana. Sebagai pemantik, Daeng KP akan menulis Bab 1. Setiap penulis sesuai urutan saat mendaftar, berkewajiban untuk melanjutkan Bab berikutnya. Penulis diberikan kebebasan untuk menuangkan kreativitas dan mengekspresikan imajinasinya. Tenggat waktu penulis adalah 5 hari untuk menyelesaikan tulisannya. Bab 35 sebagai bab terakhir akan ditulis Daeng KP.

Foto bersama dengan para Kompasianer, Daeng KP dan Acek Rudy (sumber: Dokumen Acek Rudy) 
Foto bersama dengan para Kompasianer, Daeng KP dan Acek Rudy (sumber: Dokumen Acek Rudy) 

Para penulis diwajibkan mengunggah tulisannya di website Eskaber, agar tulisan mereka dapat dibaca penulis lainnya. Bab 1 yang diunggah pada tanggal 01 Juli 2021 menjadi pemantik awal cerita NoBar yang fenomenal.

Agar ada keberlanjutan alur cerita, para penulis diharapkan dapat membaca dan mengikuti tulisan dari penulis pada bab-bab sebelumnya. Namun hal ini tidak sepenuhnya dilakukan oleh beberapa penulis. Sehingga terkesan hanya berkutat pada bab yang menjadi tanggung jawabnya semata.

Hal ini tentunya menimbulkan kesulitan dalam penyuntingan. Sehingga memerlukan waktu penyuntingan yang lebih panjang dan lama. Alhasil, sebagai penyunting Daeng KP dan Jia Effendie sangat berperan besar untuk menuntaskannya. Sehingga pada akhirnya, penerbit One Peach Media dapat mewujudkan novel KAPV dalam bentuk nyata.

Saya mendapat giliran untuk menulis Bab 22. Dua puluh satu bab sebelumnya dicermati dan dibuat ringkasannya. Agar tokoh yang akan diulas pada Bab 22 menyatu dan selaras dengan alur cerita yang telah ditulis oleh para penulis sebelumnya.

Bab 22 bertema "Perang Amarah dan Cinta". Bercerita tentang Segara yang setelah mendengar alunan lagu Ati Raja ciptaan Hoo Eng Djie (seniman peranakan Tionghoa Makassar) teringat akan kampung halamannya, Butta Turatea. Dimana Baba Rudi tetangganya, pernah menasehatinya untuk menghentikan dendamnya kepada Craen Mark.

Nasehat tersebut menyadarkan diri Segara untuk menghentikan balas dendam. Tidak ingin menambah korban lagi setelah kematian ayah dan pamannya, Segara kemudian bertekad mencari dan melindungi Flora, perempuan yang dicintainya.

Bab 22 yang mengangkat pentingnya mengalahkan kemarahan dengan cinta kasih ini, diunggah pada tanggal 21 September 2021.

Kaos dan novel KAPV bagian depan (sumber: Dokpri)
Kaos dan novel KAPV bagian depan (sumber: Dokpri)

Untuk mengetahui akhir cerita novel KAPV hanya dapat dilakukan saat membaca Bab 35 sebagai bab penutup. Bab 35 ini hanya dapat diketahui setelah melalui proses penyuntingan dan novel KAPV berwujud nyata.

Pada tanggal 28 Mei 2024, Mbak Widz menyampaikan kabar gembira. Setelah hampir tiga tahun proses berjibaku, menulis, menyunting, dan menyelesaikan proyek Nobar, akhirnya novel KAPV telah siap untuk diterbitkan. Penerbit onepeach.media terpilih untuk menerbitkan novel KAPV.

Proses penjualan novel KAPV diinfokan pada tanggal 11 Juni 2024 oleh Acek Rudy. Mulai saat itu preorder ke penerbit telah dapat dilakukan. Penerbit mengadakan Exclusive Preorder hingga tanggal 18 Juni 2024. Sedangkan preorder ke masing-masing penulis dibuka hingga tanggal 30 Juni 2024.

Perhatian para pembaca atas preorder novel KAPV ini sangat tinggi. Terbukti para sahabat saya banyak yang tertarik untuk memesan novel ini. Mereka tidak berkeberatan untuk menunggu kehadiran novel, yang membutuhkan 30 hari proses pencetakan dan pengiriman hingga tiba di tangan pembaca.

Sebagai penulis, saya sangat penasaran dengan akhir cerita novel KAPV. Walaupun telah mendapat kiriman contoh novel, tetapi saya berusaha untuk tetap menunggu. Hingga paket kiriman pesanan novel para sahabat saya terima.

Akhirnya pada tanggal 31 Juli 2024, Acek Rudy mengabarkan bahwa kiriman pesanan novel telah tiba. Keesokan harinya paket pesanan novel pun saya terima. Dan segera saya distribusikan kepada para sahabat, baik di dalam maupun luar kota.

Kaos dan novel KAPV bagian belakang (sumber: Dokpri)
Kaos dan novel KAPV bagian belakang (sumber: Dokpri)

Saat itu pula, saya baru membuka dan membaca keseluruhan isi novel; untuk menuntaskan rasa penasaran yang ada selama ini.  

Bagi para pembaca yang penasaran dan tertarik untuk memiliki novel KAPV versi cetak dapat menghubungi penerbit One Peach Media atau para penulis. Selain itu, mulai tanggal 14 Agustus 2024 tersedia pula novel KAPV versi e-book di Google Play Books.

Adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Karena dapat turut berkontribusi sebagai penulis dan menjadi bagian dari novel KAPV.

Terima kasih saya haturkan dengan tulus kepada inisiator, komunitas blog, para penulis, para penyunting, penerbit, dan para sahabat yang telah memesan novel KAPV.

Novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal"; kemustahilan yang menjadi kenyataan. Semoga kehadiran novel KAPV menjadi simbol kolaborasi dan kebinekaan. Serta bermanfaat terhadap kelangsungan dan kemajuan dunia literasi di Indonesia.

Oh ya, berbicara mengenai kemustahilan yang menjadi kenyataan. Ternyata ini bukan saja mengenai proses pembuatan novel ini. Ada satu kejutan lain lagi yang menunggu. Biarlah itu menjadi ranah dari Mbak Widz Stoops sebagai inisiator. Saya hanya akan menunggu kabar gembira ini diumumkan secara resmi di depan publik.*(midhata)  

**

Salam Penuh Berkah,

Miguel Dharmadjie, S.T., CPS, CCDd 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun