Mohon tunggu...
Miguel Dharmadjie
Miguel Dharmadjie Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi nilai-nilai kebajikan

Public speaker, Member of IPSA (Indonesian Professional Speakers Association), Dhammaduta, Penyuluh Informasi Publik (PIP) dan Penulis. Urun menulis 7 buku antologi dan kolaborasi : "Berdansa Dengan Kematian : Narasi Survival, Solidaritas dan Kebijakan di Pandemi Covid-19" (November 2020), "Di Balik Panggung Bicara (Kisah dan Kolaborasi Pembicara Publik)" (Mei 2021), "Selalu Tebar Kebaikan" (April 2022), "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" (Desember 2022), "Gerimis Cinta Merdeka" (Januari 2023), "Speakers' Notes" (Januari 2023), dan "Speakers' Notes: The Next Journey" (Oktober 2023).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

8 Cara Mensyukuri Kemerdekaan Negara Tercinta

29 Agustus 2022   11:53 Diperbarui: 29 Agustus 2022   12:07 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan Dirgahayu Republik Indonesia (sumber: Parami Buddhist School)

Setelah sebelumnya selama dua tahun diadakan secara terbatas karena pandemi global Covid-19; Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini sudah dapat dilaksanakan secara normal. Tanpa terasa bangsa dan negara tercinta sudah berusia tujuh puluh tujuh tahun. Usia yang tidak muda lagi untuk berkembang menjadi sebuah negara maju. 

Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu, Ir. Soekarno didampingi Drs. Mohammad Hatta membacakan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dwi Tunggal Indonesia ini memproklamirkan kemerdekaan Indonesia sebagai pernyataan menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Pekik Merdeka berkumandang sebagai ekspresi rasa syukur dan bahagia.

Penaikan Sang Saka Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya menambah sakral dan khidmatnya peristiwa bersejarah yang menandai lahirnya negara Indonesia. Detik itu bendera Merah Putih dapat bebas berkibar di seantero Nusantara. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun dapat dinyanyikan oleh rakyat Indonesia dan diperdengarkan secara terbuka; tanpa perlu sembunyi-sembunyi lagi.

Setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI, kita akan terkenang kembali perjuangan para pahlawan. Kemerdekaan yang dicapai tidaklah diperoleh dengan mudah. Begitu banyak dan besar pengorbanan yang telah mereka lakukan. Semuanya dipertaruhkan dengan tulus dan tanpa pamrih, demi sebuah cita-cita mulia yaitu kemerdekaan Indonesia. 

Para pahlawan mengobarkan terus semangat perjuangan dan derana dalam memperjuangkan cita-cita mulia tersebut. Mereka adalah orang yang termotivasi untuk melakukan pertolongan sejati, berupa melakukan kebajikan terlebih dahulu kepada siapa saja tanpa pamrih. 

Yang berjuang dengan penuh ketulusan, demi mengantarkan pada pintu gerbang kemerdekaan yang diharapkan dapat membawa kebahagiaan bagi anak cucu. Mereka tidak pernah menuntut balas jasa kepada siapapun atas perjuangan yang mereka lakukan. Juga tidak memedulikan pertolongan dari anak cucu nya di kemudian hari. 

Inilah sebenarnya makna dari peringatan HUT Kemerdekaan RI yang seyogianya menjadi perhatian dan menggugah kesadaran setiap anak bangsa. Pengorbanan dari para pahlawan menjadi suri teladan bagi generasi muda untuk terus melanjutkan semangat perjuangan dalam mengisi kemerdekaan.     

Apa yang dapat kita lakukan untuk mensyukuri kemerdekaan bangsa dan negara tercinta? Ini menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan masyarakat kepada generasi muda bangsa. Sebuah pertanyaan yang mungkin dianggap menggelitik oleh sebagian orang, namun merupakan bentuk kepedulian dan semangat nasionalisme anak bangsa akan kelangsungan dan nasib bangsa dan negaranya ke depan.  

Sebagai anak bangsa yang hidup dan menikmati alam kemerdekaan ini, maka kita sepatutnya menjadi orang yang tahu berterima kasih kepada siapapun yang telah berjasa di dalam kehidupan kita, termasuk kepada para pahlawan. Karena jasa para pahlawan, maka kita dapat menghirup udara kemerdekaan. 

Tahu berterima kasih memiliki pengertian mengetahui dan memahami apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan untuk bangsanya. Tahu berterima kasih merupakan wujud rasa syukur dalam bentuk tindakan nyata. Dimana kita dapat mengungkapkan rasa terima kasih dalam bentuk membalas budi atas semua kebajikan yang telah kita terima.

Ucapan Dirgahayu Republik Indonesia (sumber: KBBV Makassar)
Ucapan Dirgahayu Republik Indonesia (sumber: KBBV Makassar)

 Ada delapan cara yang dapat kita lakukan sebagai wujud syukur dalam mengisi kemerdekaan bangsa dan negara tercinta:

1.) Memiliki dan mengibarkan bendera Merah Putih di rumah masing-masing sepanjang bulan Agustus. Pasanglah bendera Merah Putih pada tiang bendera yang diletakkan di tempat yang layak dan kibarkan Sang Merah Putih secara terhormat. Buatlah semarak nuansa merah putih pada saat momen peringatan kemerdekaan RI.

2.) Menghafal lirik dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dengan khidmat dan penuh penghayatan. Berdirilah dengan sikap sempurna dan penuh penghormatan setiap kali menyanyikan ataupun mendengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang. Terutama saat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya mengiringi pengibaran Sang Merah Putih.

3.) Mengaktualisasikan dan melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila; sebagai warisan luhur bangsa yang berperadaban tinggi dan sarat makna filosofi kehidupan; dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia yang mampu mempersatukan keberagaman yang ada di negara ini. Nilai-nilai luhur Pancasila tidak lekang oleh waktu, menjadi warisan berharga yang senantiasa selaras dan dapat beradaptasi dari masa ke masa; sejak dahulu, sekarang hingga yang akan datang. 

4.) Meneguhkan kembali praktik dan perilaku beragama yang moderat; yang dijabarkan dalam empat indikator moderasi beragama, yaitu: Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti Kekerasan, dan Akomodatif terhadap Kebudayaan Lokal. Moderasi beragama adalah sebuah Jalan Tengah dalam keberagaman agama di Indonesia; sebagai warisan budaya Nusantara yang berjalan seiring dan tidak saling menegasikan antara agama dan kearifan lokal.

5.) Melakukan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara sesuai dengan bidang profesi kita masing-masing. Bersumbangsihlah di bidang profesi kita secara profesional demi kemajuan dan kemaslahatan bangsa dan negara. Jadikan bidang profesi kita sebagai ladang kebajikan untuk kehormatan dan kejayaan masa depan bangsa dan negara. 

6.) Membagikan literasi dan informasi yang benar, bermanfaat dan terpercaya kepada masyarakat. Literasi dan informasi tersebut adalah yang dapat memperteguh semangat persatuan, kesatuan dan persaudaraan sejati sebagai sesama anak bangsa. Literasi dan informasi yang benar, bermanfaat dan terpercaya sangat berperan penting bagi keutuhan bangsa dan negara. 

7.) Mengedepankan kepentingan umum, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Ukuran mengedepankan kepentingan umum berkaitan erat dengan kemaslahatan bersama dan nilai kemanusiaan. Dengan mengedepankan kepentingan umum untuk kebaikan bersama dan mewujudkan cita-cita bersesama yang lebih besar, diharapkan memberikan manfaat dan kebahagiaan secara luas kepada masyarakat, bangsa dan negara.

8.) Mengembangkan pikiran, ucapan, dan perilaku yang dilandasi dengan penuh cinta kasih dan welas asih/kasih sayang kepada sesama. Agar dapat saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati, saling menolong, dan saling menghindari percekcokan; sebagai dasar yang nantinya akan menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan. Cinta kasih dan welas asih menjadi dasar terwujudnya kerukunan, persatuan, dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Dua cara teratas adalah bentuk wujud rasa syukur dan penghormatan kita atas jasa-jasa para pahlawan yang sangat luar biasa kepada bangsa ini. Sedangkan enam cara selanjutnya   adalah wujud sumbangsih kita dalam bentuk melakukan kebajikan tanpa pamrih sebagai warisan kita kepada bangsa ini, khususnya bagi anak cucu kita sebagai penerus bangsa. 

Mari, kita menumbuhkembangkan rasa syukur dan terima kasih atas jasa para pahlawan bangsa; sekaligus melakukan kebajikan demi kebahagiaan anak bangsa di masa kini hingga yang akan datang. 

Karena orang yang tergerak untuk melakukan kebajikan terlebih dahulu dan tahu balas budi adalah dua jenis manusia yang sukar ditemukan di dunia.    

Jadilah orang yang selalu dapat bersyukur atas kemerdekaan bangsa dan negara tercinta. 

Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Bagimu, Jiwa Raga Kami!

Semoga semua makhluk berbahagia.*

**

Salam Penuh Berkah,

Miguel Dharmadjie, S.T., CPS, CCDd 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun