Mohon tunggu...
Miguel Dharmadjie
Miguel Dharmadjie Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi nilai-nilai kebajikan

Public speaker, Member of IPSA (Indonesian Professional Speakers Association), Dhammaduta, Penyuluh Informasi Publik (PIP) dan Penulis. Urun menulis 9 buku antologi dan kolaborasi: "Berdansa Dengan Kematian : Narasi Survival, Solidaritas dan Kebijakan di Pandemi Covid-19" (November 2020), "Di Balik Panggung Bicara (Kisah dan Kolaborasi Pembicara Publik)" (Mei 2021), "Selalu Tebar Kebaikan" (April 2022), "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" (Desember 2022), "Gerimis Cinta Merdeka" (Januari 2023), "Speakers' Notes" (Januari 2023), "Speakers' Notes: The Next Journey" (Oktober 2023), novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" (Juni 2024), serta "A2Z Experience In Public Speaking" (Agustus 2024).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waisak dan Jalan Tengah

23 Mei 2022   15:30 Diperbarui: 21 Desember 2022   12:24 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan Waisak 2566 TB / 2022 (sumber: Parami Buddhist School)

Tanpa terasa, tahun ini kita telah memasuki tahun ketiga krisis pandemi Covid-19  melanda seluruh dunia. Walaupun sudah mulai sedikit mereda, tetapi Covid-19 masih  menjadi suatu ancaman yang patut diwaspadai. 

Berbagai krisis yang harus dihadapi umat manusia makin memperparah krisis kesehatan yang berkepanjangan ini. Seperti : pemulihan Covid-19 yang tidak merata, krisis ekologis, perubahan iklim, hingga munculnya berbagai konflik, perpecahan, dan kekerasan. 

Hari Raya Trisuci Waisak 2566 Tahun Buddhis (TB.) Tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 16 Mei 2022 diperingati pada masa multi krisis ini. 

Hari Raya Trisuci Waisak memperingati tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gotama. Tiga peristiwa suci yang diperingati umat Buddha di Indonesia dan seluruh dunia ini terjadi pada hari yang sama; saat purnama raya di bulan Waisak; dengan tahun yang berbeda.

Kelahiran Pangeran Siddharta Gotama di Taman Lumbini, Nepal (623 SM), Petapa Gotama mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Buddha di Bodhgaya, India (588 SM), serta Kemangkatan Buddha Gotama atau Buddha Gotama Parinibbana di Kusinara, India (543 SM). 

Sebagai Hari Buddha, peringatan Hari Trisuci Waisak menjadi kesempatan berharga bagi umat Buddha di manapun berada, untuk selalu mengingat dan semakin menghayati ajaran kebenaran Dhamma. Sehingga dapat mengejawantahkan nilai-nilai Dhamma yang universal sebagai landasan penuntun hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dhamma memuat nilai-nilai universal guna meningkatkan kualitas batin. Untuk mengakhiri penderitaan, Sang Buddha mengajarkan Empat Kebenaran Mulia sebagai bagian penting dari kebijaksanaan Beliau. Empat Kebenaran Mulia merupakan hasil pengalaman langsung yang diperoleh oleh Sang Buddha dengan usaha-Nya sendiri. 

Empat Kebenaran Mulia terdiri dari : Kebenaran Mulia tentang Dukkha, Kebenaran Mulia tentang Asal Mula Dukkha, Kebenaran Mulia tentang Lenyapnya Dukkha, dan Kebenaran Mulia tentang Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha.  

Jalan menuju lenyapnya dukkha adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan. Sebuah jalan yang memiliki delapan unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Yaitu : pengertian benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, pencaharian benar, daya upaya benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar. 

Jalan Mulia Berunsur Delapan yang dikenal sebagai Jalan Tengah (Majjhima Patipada), merupakan jalan menuju lenyapnya penderitaan. Ajaran tentang Jalan Tengah yang menjadi panduan hidup bagi umat Buddha ini, memuat nilai-nilai kebenaran yang bersifat hakiki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun