Mohon tunggu...
Migita Diliana Agustina Tout
Migita Diliana Agustina Tout Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi

Jika tak mampu ucapkan, maka tulislah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Ajak Masyarakat Maksimalkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi

18 September 2021   05:48 Diperbarui: 18 September 2021   05:51 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil kuesioner 1 yang dilakukan pada minggu pertama KKN/dokpri

Sudah bukan menjadi hal yang asing lagi bahwa Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak nyata terhadap segala aspek, mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, keuangan, hingga aspek pendidikan. Kebijakan yang dilakukan pemerintah saat pandemi ini juga telah mengubah pola hidup manusia, seperti kebijakan lockdown, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan saat ini berdampak pada segala aspek kehidupan. 

Salah satunya dunia pendidikan yang biasanya dilakukan secara tatap muka di dalam ruang kelas, namun saat ini hanya bisa dilakukan secara virtual di rumah masing-masing. 

Begitu pula kegiatan Kuliah Kerja Nyata, yang merupakan salah satu mata kuliah yang bertujuan untuk memberikan pengalaman pengabdian serta pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa, dan di bawahi langsung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), biasanya dilakukan secara berkelompok di sebuah desa yang ditentukan langsung oleh LP2M, namun saat ini berubah karena KKN harus dilakukan secara mandiri, di desa domisili mahasiswa itu sendiri, kegiatan ini dinamakan KKN Back To Village (BTV) yang ketiga, hal ini dilakukan sesuai himbauan pemerintah untuk membatasi mobilitas interaksi dengan banyak orang.

Lokasi KKN BTV III kali ini adalah di salah satu desa di Kabupaten Jember, yakni Desa Ajung, yang merupakan salah satu desa yang tergolong strategis karena memiliki Stadion Jember Sport Garden dan Bandara Notohadinegoro. Dengan mengusung tematik Program Kegiatan Inovasi Teknologi/ Informasi Dalam Penanganan Covid-19, diharapkan masyarakat mampu untuk memanfaatkan inovasi digitalisasi sebagai salah satu usaha untuk memutus rantai penularan Covid-19. 

Fokus mahasiswa kali ini adalah untuk mengajak masyarakat Desa Ajung lebih peduli akan pentingnya protokol kesehatan (prokes) dan 5M, serta pengenalan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi yang merupakan aplikasi yang aplikasi yang dirancang langsung oleh Kominfo dan bekerja sama dengan Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), yang diharapkan dapat menghentikan penularan Virus Covid-19.

Di sini mahasiswa juga mulai membagikan kuesioner kepada 10 sasaran yang dirasa sebagai target yang tepat dalam tujuan yang diinginkan penulis, yakni untuk memaksimalkan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu langkah memutus rantai persebaran Covid-19.

Dalam kegiatan ini, penulis melakukan dua kali pembagian kuesioner kepada sasaran terkait, kuesioner pertama dibagikan pada minggu pertama KKN BTV III di mulai, kemudian kuesioner kedua dilakukan pada minggu terakhir KKN. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana perbedaan selama sebelum KKN dan setelah dilakukannya sosialisasi oleh penulis. Kesepuluh sasaran yang dipilih kali ini terdiri dari berbagai umur dan berbagai kalangan, serta tersebar di berbagai dusun di Desa Ajung. Hal ini dilakukan agar manfaat yang dirasakan pada KKN BTV III kali ini tidak hanya berpusat pada satu golongan tertentu saja. 

Pada gambar di atas, yakni hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada sasaran menunjukkan bahwa dari 10 orang, hanya 2 orang yang telah melakukan vaksinasi, dan sisanya masih belum melakukan vaksinasi, namun alasan yang digunakan untuk menolak melakukan vaksin juga beragam, namun alasan terbesar sebanyak 62,5% mengaku tidak melakukan vaksinasi dikarenakan takut akan efek sampingnya. Dari kesepuluh sasaran tersebut, hanya satu orang yang pernah mendengar mengenai Aplikasi Peduli namun tidak menggunakannya dengan baik, sedangkan sisanya benar-benar tidak tahu apa itu PeduliLindungi. 

Metode yang digunakan pada pendekatan kali ini yakni menggunakan metode door-to-door yang efektif digunakan pada saat pandemi karena tidak menimbulkan kerumunan yang berlebihan serta penulis berharap penyampaian yang disampaikan pada sasaran dapat diterima dengan maksimal. 

Kemudian di sini penulis juga mengadakan Kelas KKN yang diisi langsung oleh pemateri seorang dokter yang ahli dibidangnya dengan judul "Mitos vs Fakta di Era Pandemi Covid-19", kelas ini bertujuan untuk mengajak masyarakat mengetahui fakta yang sebenarnya dibalik banyaknya hoax yang beredar.

Setelah melakukan pendekatan selama 3 minggu, hasil yang diperoleh melalui pembagian kuesioner kedua pada minggu keempat KKN sungguh sangat sesuai harapan, yang mana 9 orang dari target telah melakukan vaksinasi dan kesepuluh target mulai memaksimalkan penggunaan PeduliLindungi. 

Hasil kuesioner 1 yang dilakukan pada minggu keempat KKN/dokpri
Hasil kuesioner 1 yang dilakukan pada minggu keempat KKN/dokpri
Hasil kuesioner 1 yang dilakukan pada minggu keempat KKN/dokpri
Hasil kuesioner 1 yang dilakukan pada minggu keempat KKN/dokpri

Melalui program ini, diharapkan manfaat yang dirasakan oleh sasaran dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang, serta harapkan penulis di sini dengan memaksimalkan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi yang telah dirancang sedemikian rupa tersebut akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengetahui tingkat risiko di daerah yang ditempati maupun di daerah yang akan dituju, sehingga ke depannya akan semakin memutus rantai persebaran Covid-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun