Hukum alam
Amat beragam
Kala hati terdiam
Menelan segala citra yang kelam
Waktu kian memutar sunyi
Melagukan tiap luka pilu di hati
Nada yang ngilu di telinga ini
Meruntuhkan harga diri
Kala waktuku merangkai rasa
Dalam sekejap sirna
Sketsamu tak lagi di sana
Kupaksa membantai setiap asa
Perasaan ini sudah mati
Namun tidak pada hidupku ini
Meski rasaku sudah mati
Ragaku masih dapat bernafas lagi
Begitu juga, ketika semua terbalik
Takdirku tajam melirik
Celakaku datang mencabik
Hingga waktuku pergi tanpa kata "balik"
Meski tiada nafasku
Namun perasaan ini tetap hidup selalu
Terbingkai cantik merah muda nan malu-malu
Abadi sepanjang waktu
Serupa sang Lotus
Bertahan dalam lumpur tanpa arus
Tegak berdiri meski kadang pupus
Tiada henti tiada putus
Kembangkan kelopak di tengah kumuh
Meski terpipil banyak peluh
Bangkit hidup tiada keluh
Mengantarkan raga tetap utuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H