Untuk apa pajak segunung bila tak ada yang bisa kami nikmati?
Hey, bukan kami katanya yang bisa menikmati!
Nikmat itu hanya bagi mereka yang ada di atas
Yang hidup dari pajak yang kami serahkan
Yang tak malu pamer kekayaan padahal itu uang kami, rakyat proletar ini
Mana keadilan? Ini keadilan?
Yang ada, kami seperti berada di neraka dunia, neraka pajak
Eits, ada satu lagi yang ingin kubisikkan
Ternyata pajak itu bagai pisau bermata dua
Tajam ke bawah, menyayat kami, kaum proletar
Tumpul ke atas, tak punya nyali di depan mereka yang punya kuasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!