Mohon tunggu...
Alfa Mightyn
Alfa Mightyn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana | Dosen: Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak. | NIM: 55521120047

Universitas Mercu Buana | Dosen: Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak. | NIM: 55521120047 | Magister Akuntansi | Manajemen Perpajakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Treaty Shopping dan Multilteral Instrument (MLI)

14 Juni 2023   00:51 Diperbarui: 14 Juni 2023   00:54 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Treaty Shopping

Tax treaty merupakan perjanjian perpajakan antara dua negara. Karena kepentingan yang berbeda-beda, sangat wajar bila ketentuan maupun tarif yang diatur dalam masing-masing tax treaty bebeda.

Perbedaan ini yang kerap dimanfaatkan pihak -- pihak tertentu untuk disalahgunakan. Pihak yang seharusnya tidak dapat memanfaatkan tariff tersebut membentuk suatu skema transaksi atau entitas yang memungkinkan mereka untuk bisa memanfaatkan ketentuan dalam P3B. Hal inilah yang biasa disebut dengan treaty shopping. Entitas yang dibentuk pun biasanya hanya sebuah special purposes company, dapat berupa letter box company, paper company, shell company, atau letter box company.

Misal tarif P3B Indonesia - Perancis untuk pembayaran bunga adalah 15%, sedangkan tarif P3B Indonesia  - Hongkong untuk jenis penghasilan serupa sebesar 10%.

Holiday SA, sebuah entitas yang merupakan residen Perancis meminjamkan modal kepada PT Libur yang merupakan residen Indonesa. Atas modal tersebut terdapat pembayaran bunga dari PT Libur kepada Holiday SA.

Untuk lebih menghemat pajak penghasilan, Holiday SA mendirikan paper company Holiday Ltd. di Hongkong. Penagihan bunga dikirimkan oleh Holiday Ltd. kepada PT Libur. Padahal pembayaran bunga langsung dilakukan kepada Holiday SA.

Hal ini berarti Holiday SA melakukan treaty shopping dengan membentuk suatu SPC yang mana tidak ada kegiatan substansial di Hongkong.  

Soal Kelompok I

Sesuai dengan persamaan berikut ini: anda diminta menghitung 6 kemungkinan nilai a, b, dan c, untuk membuat diskursus menerangkan hakekat Treaty Shopping (CPMK 5):

Persamaan Treaty Shopping (CPMK 5) 1/a + 1/b = 1/c =1

Melalui persamaan dimana treaty shopping merupakan suatu praktik yang dilakukan oleh wajib pajak suatu negara yang tidak memiliki tax treaty dan mendirikan anak perusahaan di negara yang memiliki tax treaty, kemudian melakukan kegiatan investasinya melalui anak perusahaan tersebut, sehingga investor tersebut dapat menikmati tarif pajak rendah dan fasilitas-fasilitas perpajakan lainnya yang tercantum dalam tax treaty tersebut. Artinya selalu ada cara/celah dan solusi untuk menghindari pajak. Treaty shopping dapat diartikan sebagai penggunaan tax treaty oleh orang yang bukan resident (subjek pajak dalam negeri) dari kedua negara mitra tax treaty, biasanya melalui pembentukan perusahaan cangkang (conduit) di salah satu negara mitra tax treaty tersebut.

Soal Kelompok I  (Dokumen Pribadi)
Soal Kelompok I  (Dokumen Pribadi)
Berikut grafik yang mungkin dari persamaan 1/a + 1/b = 1/c =1

Grafik dari persamaan 1/a + 1/b = 1/c =1 (Dokpri)
Grafik dari persamaan 1/a + 1/b = 1/c =1 (Dokpri)

Sebelum memutuskan untuk melakukan treaty shopping, biasanya entitas akan mempertimbangkan segala aspek seperti tarif pajak negara domisili dan tarif pajak negara tempat SPC didirikan, regulasi perpajakaannya, dan tingkat laba yang diharapkan.

Pada contoh di atas, terdapat tiga komponen yang mempengaruhi keputusan tax treaty (a, b, dan c). Dimana c bernilai 1, sedangkan a dan b merupakan kombinasi angka yang saling mempengaruhi. Misal tarif pajak (dalam P3B) dengan ketat atau tidaknya regulas pajak.

Dari grafik di atas ujung dari kurva adalah (a,b) pada titik (2,2) dan (0,0). Sedangkan untuk x = 1 tidak terdapat nilai y, dan begitu pula sebaliknya (tidak terdefinisi).


Multilateral Instrument

Multilateral Convention to Implement Tax Treaty Related Measures to Prevent BEPS (MLI) yang ditandatangani pada tahun 2017 dan melibatkan 76 pihak berdampak pada perubahan dalam P3B antarnegara yang terlibat tanpa perlu melakukan renegosiasi bilateral atas setiap P3B.

Dalam MLI Pasal 5 terdapat beberapa opsi untuk penerapan metode eliminasi pajak berganda. Terdapat tiga opsi, yaitu opsi A, opsi B, dan opsi C

Soal Kelompok II

Soal 1:

x^2 + y^2 = 7 (opsi A)

x^3 + y^3 = 10 (opsi B)

x + y = ? (opsi C)

dimana (x,y) R

Tentukan nilai pada Persamaan Metode-Metode Eliminasi Pajak Berganda pada persamaan sesuai perpres No. 77 tahun 2019, konvensi multilateral untuk menerapkan tindakan tindakan terkait dengan persetujuan penghindaran pajak berganda untuk mencegah penggerusan basis pemajakan dan penggeseran laba;

Interprestasikan hasil perhitungan anda

Soal Kelompok II No. 1 (Dokpri)
Soal Kelompok II No. 1 (Dokpri)

Dalam menentukan opsi mana yang akan diambil, otoritas pajak harus mempertimbangkan jenis penghasilan yang akan dibebaskan, dikecualikan, atau pertimbangan pengkreditan pajak yang telah dipotong di negara mitra. Berdasarkan perhitungan di atas Opsi A bernilai 7, opsi B bernilai 10, dan opsi C bernilai 1.

Soal 3:

ax + by = 3

ax^2 + by^2 = 7

ax^3 + by^3 = 16

ax^4 + by^4 =42

ax^5 + by^5 = ?

berapa nilai ax^5 + by^5 pada persaman P2B;

berapa nilai kerugian akibat dampak sebelum adanyanya Multilateral Conuention to Implement Tax Treat Related Measures to Prevent Base Erosion and Profit Shifiing sesuai Perpres 77 tahun 2019.

Soal Kelompok II No. 3a (Dokpri)
Soal Kelompok II No. 3a (Dokpri)

Soal Kelompok II No. 3b (Dokpri)
Soal Kelompok II No. 3b (Dokpri)

Berdasarkan perhitungan di atas, nilai ax5 + by5 adalah 20. Anggap ax5 + by5 merupakan kondisi saat ini setelah MLI diratifikasi. Sedangkan ax + by = 3 merupakan kondisi sebelum adanya MLI. Kerugian yang timbul adalah 20 -- 3 =17

Soal 5:

Terdapat perbedaaan antara pengindaran pajak antara sebelum, dan setelah adanya Konvensi Multilateral untuk Menerapkan TindakanTindakan terkait dengan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda untuk Mencegah Penggerusan Basis Pemajakan dan Penggeseran Laba) yang telah ditandatangani di Paris, Prancis, pada tanggal 7 Juni 2OI7: Maka pada persamaan ada beda antara x dan y atau x

x^2 = 5 + y

y^2 = 5 + x

maka tentukanlah nilai xy pada persamaan tersebut, berikan interprestasi anda dikaitkan dengan data dan hasil persamaan tersebut.

Soal Kelompok II No.5 (Dokpri)
Soal Kelompok II No.5 (Dokpri)

Berdasarkan perhitungan di atas, xy = -4. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu angka dari x atau y bernilai negatif. Sesuai yang dijelaskan dalam soal, x dan y merupakan kondisi penghindaran pajak sebelum dan sesudah adanya MLI.

Sedangkan untuk menghitung selisih antara x dan y adalah sebagai berikut:

(Dokpri)
(Dokpri)
Jadi selisih antara penghindaran pajak sebelum dan sesudah adanya MLI adalah 4.12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun