Mohon tunggu...
Miftahul Hidayah
Miftahul Hidayah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku bahagia melihatmu bahagia, terlebih jika bahagiamu adalah melihatku bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu....... Perfect!

30 Januari 2012   10:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:17 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku masih ingat, waktu itu kita kenal lewat Facebook. Ya, kita memang satu sekolah tapi karena kita beda kelas (aku X-1, kamu X-3) dan karena aku memang cewek kuper waktu itu jadi aku ga banyak kenal orang di sekolah. Sebenarnya aku sudah tau kamu sebelumnya, karena waktu itu kamu selalu pulang bareng teman sekelasku, Johar.

Waktu itu lucu juga kalau diingat-ingat. Aku ga pernah berfikir bisa jadian sama kamu akhirnya. Waktu kamu minta nomorku lewat pesan facebook, aku ngasih cuma untuk sekedar cari teman smsan karena ku pikir kamu orangnya baik walaupun mukamu seram. (hehehe)

Setelah beberapa minggu smsan sama kamu, ternyata kamu orangnya asyik! Kamu juga sering telpon aku waktu itu. Kadang pagi, siang, sore, atau malam. Senang banget rasanya setiap terima telpon dari kamu. Aku suka kamu panggil "dede". Aku suka kamu sms "selamat pagi" dan "selamat malam" setiap hari. Dan tanpa sadar aku jadi benar-benar suka sama kamu! Lucu memang, karena waktu itu aku baru kenal kamu 1 bulan. Tapi gatau kenapa aku ngerasa cocok banget sama kamu. Setiap aku ada masalah, selalu ada kamu yang siap dengarin semua keluhanku. Aku suka. Aku suka cowok kayak kamu!

Tapi lama kita smsan dan telponan, bahkan sampai kita naik kelas XI, kamu belum nembak-nembak aku. Aku waktu itu berpikir, jangan-jangan kamu cuma anggap aku adik karena kamu manggil aku dede. Tapi aku cepat-cepat ngilangin prasangka itu. Aku gamau cuma kamu anggap adik. AKU GAMAU!

Karena itu aku ganti panggilan "abang" buatmu jadi "mumu". Karena aku ga cuma anggap kamu abangku! Dan di luar dugaan kamu panggil aku "mimi". Waktu itu aku senaaaaaang banget. Kita belum jadian tapi kamu sudah panggil aku dengan sebutan itu ^^

Aku masih ingat kejadian tanggap 9 Agustus 2010. Kejadian paling bersejarah di hidupku. Hari itu ada pawai ta'aruf di sekolah. Aku pakai baju putih polos panjang, rok hitam panjang, jilbab putih, sendal jepit, lengkap dengan bando bertuliskan "XI IPA 1". Sedangkan kamu pakai baju mirip jubah hitam panjang, dengan muka diwarnai warna merah dan hitam, lengkap dengan tanduk setan warna biru. Aku ingat, malam sebelumnya kamu ngeluh sama aku. Kamu ngeluh karena ga dapat tanduk warna merah, jadi kamu terpaksa beli tanduk warna biru. Waktu itu aku ketawa dan bilang "cat pake warna merah aja mu", kamu ikut ketawa. Aku suka. Aku suka dengar kamu ketawa karena aku.

Selesai pawai, aku duduk di sebelah kantor bareng sahabatku, Nina. Waktu itu, kamu lewat. Kamu lewat tapi ga nengok ke aku. Kamu lewat tapi ga negur aku. Kamu lewat tapi ga nyamperin aku. Aku sedih. Sedih banget. Aku minta Nina manggilin kamu, tapi waktu Nina panggil kamu, kamu malah tetap jalan sambil bilang kalo kamu lagi sibuk. Aku benci. Aku benci waktu kamu bilang gitu. Aku benci karena ini adalah erakhir kalinya aku bisa liat kamu, karena kita mau libur puasa dan lebaran. Aku benci nerima kenyataan kalau aku ga akan bisa liat kamu lagi sebulan ke depan. Kamu tau ga, waktu perjalanan pulang ke rumah aku nangis. Nangis karena kamu nyuekin aku. Nangis karena aku pikir cintaku bertepuk sebelah tangan. Tapi beruntung, aku masih punya sahabat kayak Nina dan Ika. Mereka nyemangatin aku. Mereka nemenin aku waktu itu. Dan ga disangka kamu sms aku, bilang kalo kamu mau ke rumahku. Waktu itu aku juga nangis, nangis bahagia :')

Aku masih ingat, kamu sampai di rumah nenekku jam 1 siang. Pakai baju merah, celana di bawah lutut, sendal hitam, helm merah lengkap dengan motor satria f merahmu. Kamu datang bawa tas. Ku pikir, untuk apa kamu bawa tas? Ternyata kamu bawa laptop. Kamu agak kaget waktu itu karena kamu gatau kalau waktu itu bareng Nina dan Ika. Kamu malu-malu masuk ke rumah nenekku, jadi kamu minta duduk di teras aja. Nina dan Ika perhatian, mereka ngobrol di ruang tamu, ngebiarin kita ngobrol berdua di teras.

Kita ngobrol lama, sampai-sampai Nina dan Ika bosan dan pamit pulang. Sebelum pulang Nina tanya "udah ditembak kah?" aku geleng. Setelah mereka pulang kamu ngeluarin laptopmu. Kita nonton film kartun yang ada di laptopmu. Kamu ketawa, aku ketawa. Aku suka liat kamu ketawa. Kelihatan manis :)

Dari jam 1 sampai jam 4 kamu masih belum nembak aku. Aku sampai bosan duduk. Pantatku panas. Hatiku juga. Aku sedikit marah waktu itu. Tapi aku banyak senang. Karena aku bisa duduk lama sama kamu. Ini pertama kalinya kita ngobrol secara lagsung sejak kita kenalan.

Dan saat yang ditunggu-tunggu datang juga. Tepat jam 16.45 kamu bilang "Mumu suka mimi. Mimi mau ga jadi pacar mumu?" Aku diam. Ga nyangka akhirnya saat itu datang juga. Aku ngangguk, kamu nanya "Jadi mimi mau?" Aku nunduk dan jawab "Iya". Abis itu aku nengok ke kamu dan senyum. Kamu keliatan girang banget. Aku suka. Aku suka ngeliat kamu girang karena aku. Abis itu kita nonton-nonton lagi sambil edit-edit foto. Kamu pegang tanganku dan nyandarin kepala di bahuku. Aku suka. Aku suka kamu manja kayak gini :)

Waktu itu aku senang. Senang banget! Aku senang bisa punya pacar kayak kamu. Gendut. Lucu. Baik. Perhatian. Pengertian. Perfect!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun