Mohon tunggu...
Ulum Sugarwo
Ulum Sugarwo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Setiap kita adalah pencerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Suami

27 November 2014   04:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Permasalahan lain timbul, john dan fame terlibat perselisihan tentang pembagian laba cafe. Suamimu menceritakan bahwa dirinya lebih banyak menyumbang modal usaha, ditambah dia lebih keras berusaha dalam mengembangkan cafe. Kau sendiri mengetahui hal itu, karena melihat john pulang sampai larut malam setiap hari, dilain sisi john juga mengakui bahwa ide tentang cafe itu berasal dari fame, sedangkan untuk urusan bagi hasil, suamimulah yang berhak mendapat bagian lebih besar, dan kau menyepakati itu.


" manager perusahaan hari ini memanggilku, jika pekerjaan dikantor tetap berantakan, dia mengancam akan mendepakku, sedangkan permasalahan dengan fame belum selesai" john berbicara dengan wajah tampak lesu.

Kaupun menawarkan diri untuk membantu " beri tahu aku tentang permasalahan cafe, sepertinya aku dapat menyelesaikan, kau fokus saja pada pekerjaan dikantor"

"Bagaimana dengan rake?"

" rake sudah agak dewasa, kita dapat mencari orang untuk menjemput sekolah dan menemani bermain disore hari"


Ternyata bakat bisnis mengalir dalam darahmu, setidaknya itu yang kau rasakan. Setelah dilakukan audit bersama, fame dengan rela menerima kau mendapat lebih banyak sepuluh persen darinya tentang pembagian laba cafe. Kau sangat bersemangat menjalaninya, begitupula john, dia mempunyai banyak waktu untuk istirahat, wajahnya tampak lebih segar, dan menceritakan permasalahan dikantor berangsur membaik.

Kau juga mendapat pengasuh yang tepat untuk putramu, disamping sabar dan telaten, pengasuh rake juga sangat jarang izin cuti.


Sebenarnya, aku ingin melanjutkan bahwa kau akhirnya berselingkuh dengan fame, tapi aku suka cerita yang happy ending.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun