Mohon tunggu...
Miftakhul khasanah
Miftakhul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reviw Buku: Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial (Merindukan Moral dan Kebenaran)

8 November 2023   20:59 Diperbarui: 8 November 2023   20:59 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ukuran              : 14X 20 cm

Review Buku Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial, Bagian 1 Agama dan Perubahan Sosial Sub merindukan moral dan kebenaran ( HALAMAN 45- 48) 

Pada sub bab yang membahas tentang merindukan moral dan kebenaran  dijelaskan bahwa moralitas adalah pengaturan sikap dan perilaku manusia. Manusia diposisikan sebagai subjek yang bergerak, mempunyai bentuk dan kehadiran melalui berbagai peran sosial yang berbeda. 

Tingkat tanggung jawab moral pribadi akan menentukan tingkat kualitas kepribadian seseorang. Berikutnya, politik adalah tentang mengembangkan taktik dan strategi untuk memperoleh dan mempertahankan  kekuasaan. Sedangkan moralitas mengacu pada aspek positif dan negatif dari kepribadian dan sikap  individu dalam hubungan sosial.

Kebenaran merupakan nilai yang dapat diterima dilogika umum (bersifat universal). Sesuatu dapat diangkat sebagai kebenaran jika ia dapat diterima oleh akal sehat (command sense). Kebenaran akan tampak, terasa dan kokoh serta teraktualisasi dalam kehidupan sosial jika ada basis logika yang comprehensif dan basis moral serta basis etika yang kokoh. 

Moralitas, sikap etis dan akal sehat selalu menagih tanggung jawab kita (sebagai manusia) atas kebenaran dalam menjalankan peran sosial. Kebenaran  selalu datang kepada kita melalui rasa bersalah yang terpendam dalam hati nurani kita, di saat-saat hening, ketika kita melepaskan berbagai kualitas, predikat, pekerjaan dan peran yang kita emban.

Ajaran agama memberikan kerangka moral yang sangat spesifik dan bersifat sangat personal dalam penerapan dan dampak sosialnya. Sebab permasalahan moral sangat bergantung pada bagaimana individu mengamati dan memahami apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari atau dicegah agar tidak terjadi penyimpangan moral yang  kumulatif.

Dalam sub bab ini mengambil contoh Misalnya di pemerintahan, seharusnya para pemimpin merasakan penderitaan yang dialami masyarakat lapisan bawah di tengah sulitnya hidup dan persaingan, apalagi dalam suasana krisis keuangan, namun para pemimpin tega melakukan percepatan bahkan perbaikan. situasi lokasi stasiun ini dan pendapatannya yang sangat berlebihan sementara 1 rakyatnya begitu sulit untuk mencapai kehidupan layak. 

Belum lagi moralitas pemimpin yang lebih melakukan manipulasi dan korupsi-kolusi menyalahguna jabatan untuk kepentingan dirinya atau kelompok merengguk keuntungan pribadi yang berlebihan mengindahkan nasib rakyatnya yang kelaparan dan kesulitan pakaian, makanan dan tempat tinggal serta bencana yang terjadi berturut-turut. Dengan adanya moralitas dan kebenaran diharapkan dapat mengunggah kebijakan yang konsisten terhadap reformasi Sehingga percepatan menu Indonesia yang berkualitas.

Kesimpulan

Tentang merindukan moral dan kebenaran dijelaskan bahwa moralitas adalah pengaturan sikap dan perilaku manusia. Manusia diposisikan sebagai subjek yang bergerak, mempunyai bentuk dan kehadiran melalui berbagai peran sosial yang berbeda.Kebenaran merupakan nilai yang dapat diterima dilogika umum . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun