Hubungan antara Pancasila dengan agama terdapat pada sila pertama yang berbunyi ketuhanan yang maha esa. Dimana didalamnya tidak hanya terpacu pada agama Islam saja, tetapi berbagai agama yang ada di Indonesia. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia beraga Islam tidak lntas membuat Pancasila menjadi hak milik suatu agama tertentu.Â
Pancasila dan agama adalah suatu hubungan yang saling membutuhkan dimana didalam agama terdapat aturan - aturan yang menegaskan tentang bagaimana cara kita bertindak dalam suatu kegiatan. Dan dalam Pancasila terdapat moral - moral yang menuntun kita sebagai masyarakat untuk bertingkah laku di tengah masyarakat. Tentu saja Pancasila dan agama tidak dapat dipisahkan.
Meskipun antara Pancasila dan juga agama saling berhubungan, dan dan juga Pancasila sebagai dasar negara. Kita tidak boleh membuat aturan agama menjadi landasan sebuah negara, begitupun sebaliknya.Â
Karena antara agama dan juga nilai - nilai Pancasila sudah berada ditempatnya masing - masing. Berbicara soal agama, Islam adalah agama yang sangat banyak pengikutnya di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia. Tetapi tidak semua orang yang beragama Islam menerapkan hal itu, yaitu menyeimbangkan antara Pancasila dan juga agama Islam. Mereka yang terlalu fanatik terhadap agama terlalu meng- agung-agungkan Islam, sehingga menganggap salah Agama lain.Â
Hal itu tentu tidak berlandaskan Pancasila dimana kita harus saling ber toleransi terhadap sesama, baik dalam agama, ras, warna kulit, ataupun yang lainnya.Â
Tentu saja sikap tidak bertoleransi dan menjatuhkan agama lain tidak berdasar pada sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.Â
Dimana setiap manusia dituntut untuk berperilaku dan memiliki adab untuk setiap tindakannya. Banyak sekali contoh kasus orang muslim yang membakar tempat ibadah agama Lain karena dianggap tidak benar dan juga sesat. Padahal setiap orang memiliki agama yang dianut dan juga tuhan nya masing - masing.
Sikap yang baik sebagai warga indonesia dimana didalamnya terdapat begitu banyak agama, kita seharusnya saling bertoleransi. Sebagai contoh yang terdapat di Bali, disana terdapat sebuah tempat dimana tempat ibadah agama yang satu dengan yang lainnya berjajar rapi antara satu sama lain. Tidak ada diskriminasisi beragama yang membuat bangunan agama yang satu dibuat lebih bagus ataupun kurang dari yang lainnya.Â
Meskipun mayoritas penduduk Bali beragama Hindu tidak membuat mereka membedakan kita sebagai orang muslim dengan dikucilkan ataupun dibenci. Karena mereka faham dan tau bahwa kita memiliki tuhan dan aturan yang berbeda. Hal itu tentu saja bahwa mereka mengimplementasikan hubungan antara Pancasila dan juga agama.
Kemudian selanjutnya adalah pada sila kedua yang didalamnya berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Kita sebagai umat beragama, terutama muslim. Sedari kecil sudah diajarkan untuk disiplin dan hormat kepada orang yang lebih tua.Â
Kita dididik untuk memiliki karakter yang sopan dan juga santun. Orang tua kita memarahi dan menghukum kita dimasa kecil karena suatu kesalahan, bukan tanpa sebab. Mereka ingin agar kita mempunyai sikap kepada masyarakat, saling menghormati disetiap lapisan masyarakat.Â
Di dalam Pancasila sila kedua, kita dianjurkan ataupun dituntut untuk memiliki adab kepada semua orang, baik tua maupun muda. Meskipun orang tersebut baik atupun tidak. Kita harus bersikap dan bertindak sesuai ajaran agama Islam dan juga Pancasila sebagai dasar negara kita, yaitu Indonesia.
Kemudian selanjutnya adalah hubungan sila ketiga pancasila dengan agama Islam. Dimana dalam sila ketiga yang berbunyi persatuan Indonesia. Dalam agama maupun Pancasila kita dianjurkan atau dituntut untuk membangun sebuah persatuan dan juga kesatuan. Baik dalam hal pertemanan, bersosialisasi, dan juga bermasyarakat.Â
Persatuan dalam agama juga sangat penting sebagai contoh semua umat beragama berbondong - bondong untuk mengumpulkan bantuan kepada korban bencana alam ataupun memberikan donasi kepada mereka yang membutuhkan. Bukan karna kita memiliki perbedaan dalam beragama, ras, warna kulit, dan lain sebagainya.Â
Membuat kita tidak bersatu dalam segala hal, dan lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan kelompok. Tetapi ada juga beberapa orang yang menganggap bahwa kepercayaan mereka adalah yang paling benar dan menyalahkan orang lain. Mereka menuntut agar semua orang selaras dan sepemikiran dengan mereka.Â
Padahal hal tersebut bertentangan dengan hak asasi manusia dimana mereka berhak untuk memilih dan membuat keputusan mereka sendiri, tanpa campur tangan orang lain. Dengan saling bersatu dan membentuk persatuan Indonesia, kita sebagai rakyat Indonesia juga pasti akan merasakan hasil dari apa yang telah kita lakukan.
Pada sila keempat Pancasila yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan juga sangat berhubungan dengan agama Islam.Â
Dalam Pancasila kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya hidup dalam kesejahteraan dan juga kebebasan untuk berpendapat. Dalam agama Islam menghargai dan mendengarkan pendapat dalam sebuah musyawarah sudah diajarkan sejak zaman dahulu ole Rasulullah.Â
Beliau menghimbau agar setiap manusia berlaku adil dan tidak memutuskan sebuah perkara dengan tergesa - gesa ataupun dengan keinginan pribadi. Tetapi mendengarkan semua pendapat yang ada dalam sebuah musyawarah dan kemudian menghargai keputusan yang diambil secara mufakat.
Dan yang terakhir adalah sila kelima Pancasila yang kelima, yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hubungan sila kelima dengan agama Islam tentu saja sangat berkaitan.Â
Dimana dalam Islam kita diajarkan untuk berlaku adil terhadap semua orang. Baik dalam pekerjaan, pertemanan, dan masih banyak lagi. Keadilan berlaku bagi setiap orang, tidak memandang dari agama, ras, dan lain sebagainya.Â
Meskipun begitu, seperti yang kita ketahui bahwa di negara kita Indonesia ini. Masih begitu banyak keadilan - keadilan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Terkadang hanya karena mereka mempunyai uang yang lebih ataupun banyak, mereka dapat membeli sebuah hukum.Â
Hukum tidak mempan kepada orang - orang kaya. Sang sangat sensitif kepada orang yang miskin. Tentu saja hal itu tidak selaras dengan agam Islam dan juga Pancasila. Yang didalamnya terdapat nilai - nilai yang harus kita pelajari dan kita amalkan dalam setiap tindakan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H