Pandemi covid-19 telah memberikan dampak besar bagi Negara Indonesia, yang mana hal itu juga mempengaruhi sistem perekonomian Negara. Dimasa pandemi covid-19 ini banyak sekali  para wirausahawan yang terpaksa harus gulung tikar, dikarenakan kerugian besar. Hal ini juga berdampak pada banyaknya karyawan yang harus di PHK atau diberhentikan. Dengan demikian kasus pengangguran menjadi  lebih meningkat dari tahun- tahun sebelumnya.
Menanggapi hal ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas pendidikan indonesia memberikan kontribusinya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh sekitar 3000 mahasiswa Universitas pendidikan indonesia, guna membantu menanggulangani dampak pandemi covid-19 dengan tema Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi (MDBPE). Dengan adanya program ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas pendidikan indonesia berharap bahwa mahasiswa Universitas pendidikan indonesia dapat memberikan kontribusi dalam penanganan dampak pandemi covid-19.
Salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai peserta KKN UPI adalah memberikan pelatihan kepada petani lokal di Cipanas, dan Takokak, Cianjur Jawa Barat, tentang teknik pertanian yang baik, guna meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pertanian. Dimana hal ini termasuk kedalam program pengembangan desa melalui bidang ekonomi. Peserta KKN UPI juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan agrobisnis, sebagai salah satu upaya untuk membantu memberikan pelatihan di bidang teknologi pertanian kepada petani lokal. Dimana Perusahaan tersebut, Â adalah perusahaan agrobisnis yang bergerak di bidang pertanian, dan juga melakukan eksport hasil pertanian lokal.
Para petani lokal di Cipanas, dan Takokak Cianjur, diberikan edukasi tentang teknik pertanian yang baik dan benar, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Mereka diberikan pelatihan dengan didampingi oleh tenaga ahli dari Taiwan. Pertama petani diajarkan proses pembibitan yang baik dan benar, dari mulai cara penyemaiian benih, hingga cara perawatan baik sebelum maupun sesudah benih di semai. Petani juga diberi edukasi tentang peralatan dan keperluan apa saja yang perlu disiapkan sebelum menyemai bibit, selain itu petani juga diberi pengetahuan tentang kadar PH tanah yang baik untuk proses penanaman.
Setelah mengikuti proses pemeliharaan benih, petani diajarkan proses penyemprotan pada benih tanaman, termasuk besar tekanan air yang di pakai, durasi penyemprotan, konsistensi penyemprotan, dan juga diajarkan tentang pengaturan volume air, sehingga kebutuhan air yang dipakai bisa di sesuaikan dengan usia benih tanaman. Setelah mempelajari proses penyemprotan benih tanaman, Petani di Cipanas dan Takokak juga diajarkan cara perawatan tanaman sesuai usia tanam, termasuk pengolahan lahan untuk tanaman dengan cara yang baik dan benar. Dari mulai pelatihan mengolah lahan untuk menanam benih, hingga pelatihan menanam benih di lahan yang sudah di olah. Kemudian petani diberi arahan tentang bagaimana cara memelihara tanaman yang sudah di tanam di lahan yang sudah di olah tersebut, sesuai usia tanaman. Seperti cara penyemprotan di lahan, cara menjaga tanaman agar terbebas dari hama dan penyakit, cara mengolah pupuk sesuai  dosis yang diperlukan, cara memberikan pupuk pada tanaman sesuai jenis tanaman dan usia tanaman, dan cara menjaga kebersihan lingkungan lahan pertanian.
Setelah mengikuti proses pemeliharaan tanaman, petani lokal kemudian diajarkan proses panen dan pasca panen. Dari mulai usia berapa tanaman harus di panen, jam berapa waktu panen harus di lakukan, kemudian diajarkan metode yang di gunakan untuk memanen tanaman sesuai dengan jenisnya, termasuk cara pengumpulan dan perawatan sebelum masuk ke gudang. Setelah proses panen selesai petani kemudian diajarkan tentang bagai mana proses perawatan pasca panen. Setelah hasil panen dikumpulkan dan di bawa ke gudang, hasil panen harus di bersihkan dulu dari daun yang rusak, kemudian di cuci menggunakan air ber PH normal, untuk menghilangkan bakteri dan hama yang mungkin saja terbawa dari lahan. Setelah hasil panen bersih dan netral dari bakteri dan hama, lalu kemudian hasil panen disimpan di cool storage untuk proses pendinginan. Proses ini dilakukan agar hasil panen bisa lebih awet dan tetap higenis sebelum akhirnya masuk kedalam proses pengemasan dan dikirim ke berbagai negara.
Proses Panjang tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian lokal di wilayah Cianjur Jawa Barat, Direktur Perusahaan Sam Yeh mengatakan "Potensi pertanian di Indonesia sangatlah besar dan memiliki masa depan yang cerah, apabila di lakukan edukasi yang baik dan benar kepada petani lokal, khususnya yang tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini bisa membantu perekonomian petani tersebut, apalagi dimasa pandemi covid-19 dan secara tidak langsung akan membantu perekonomian Negara". Salah satu petani lokal yang mengikuti pelatihan juga mengatakan dengan adanya program KKN UPI ini sangat amat membantu masyarakat desa sekitar khususnya petani lokal setempat.
Cianjur, Â 02 agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H