Mohon tunggu...
Mifta Khalimmatus
Mifta Khalimmatus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salah Perempuan bila Terjadi Pelecehan Seksual?

1 Mei 2024   11:15 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:29 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia (laki-laki dan perempuan) dari zat yang sama,tetapi secara biologis dan fisiologis mempunyai kodrat yang berbeda-beda. Kesetaraan gender telah menjadi salah satu isu sentral dalam perjuangan global untuk perdamaian yang berkelanjutan dan adil. Mungkin pembahasan kali ini yang ingin saya bahas topic yang tabu, tetapi topic ini sudah tidak asing lagi kita temui apa lagi di media social saat ini. Pelecehan seksual adalah perilaku pendekatan yang terkait dengan seks yang diinginkan termasuk permintaan, dan perilaku secara verbal maupun fisik merujuk pada seks. Tindakan ini berupa siulan ketika saat berjalan, main mata, komentar dimedia social, berani mencolek atau sentuhan dibagian tubuh sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan dari laki-laki kepada pihak perempuan.

Pelecehan seksual adalah pelanggaran hak asasi manusia yang perlu dilakukan secara serius dan tanpa kolaborasi. Namun, masih ada budaya menyalahkan korban, terutama jika korban adalah perempuan. Seringkali, perempuan disalahkan karena cara berpenamilan mereka, perilaku dan sikap mereka, atau bahkan karena mau mengambil risiko tertentu seperti dengan berada di tempat-tempat yang dianggap "berbahaya" yang tidak layak untuk perempuan. Ini adalah pemikiran yang sangat keliru dan berbahaya

Sering kita temukan di tengah pembahasan masyarakat yang mempunyai sudut pandang pemahaman seksual yang bisa terjadi akibat dari diri perempuan itu sendiri. Dari hal ini, perempuan sering sekali dirugikan dari pihak laki-laki dengan pandangan yang mengatakan bahwa semua peristiwa seksual terjadi akibat dari pihak perempaun dikarenakan perempuan yang kurang menjaga marwah diri sendiri dalam arti kurang menutup aurat. Sehingga laki-laki diluar sana banyak yang melakukan hal-hal negative pada perempuan. Padahal jika kita mengambil pemahaman dari sudut pandang yang berbeda, peristiwa seksual ini kadang bisa terjadi dari pihak laki-laki juga yang tidak bisa menahan hawa nafsunya sendiri ke perempuan.

Perlu kita tau bahwa pelecehan seksual adalah masalah yang sudah meluas di Negara kita, dan solusi akan permalahan ini tidaklah mudah. Untuk hal yang awal perlu dimula mengenai masalah ini adalah merubah presepsi dan perilaku atau sikap masyarakat terhadap orang yang korban. Perempuan yang mengalami pelecehan seksual sangat perlu didukungan atau support system dari orang disekitar, perlu dipercaya kembali, dan diberikan sebuah peluang untuk menyampaikan pengalaman mereka tanpa takut disalahkan atau dihakimi. Dimana dengan harapan agar masih ada gerakan perubahan pada korban.

Selain itu, perlu juga selain mengobati orang yang sudah mengalami hal tersebut adanya pencegahan pelecehan seksual juga penting. Hal ini, harus melibatkan ilmu pendidikan tentang kesetaraan gender, penghormatan terhadap batas-batas individu. Dengan begitu akan menciptakan lingkungan yang aman di mana semua orang merasa didengar dan dihormati. Pendidikan peting dimulai sejak dini tentang menghormati dan memahami tubuh dan batas-batas pribadi juga sangat penting. Agar nantinya jika sudah dewasa mereka mengerti akan hal-hal yang negative yang tidak perlu dilakukan nantinya.

Kita sebagai generasi muda harus mempunyai peran dalam menghentikan siklus pelecehan seksual dan memberikan sebuah dukungan kepada pihak korban. Hal yang sangat penting unttuk dilakukan adalah menolak mitos dan asumsi yang merugikan, seperti presepsi masyarakat bahwa perempuan adalah salah bila terjadi pelecehan seksual. Nah sohat kompasina? Masih kah kalian semua berfikir bahwa peristiwa seksual terjadi karena hanya perempuan?

Dengan mendukung korban, harus tegas menuntut pertanggungjawaban pelaku, dan memperjuangkan perubahan budaya social, kita sebagai generasi muda dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih adil, aman, dan hormat terhadap semua individu, tanpa terkecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun