Daerah pedesaan merupakan tempat yang asri dan penuh dengan rasa toleransi yang tinggi diantara penduduknya. Dalam kesehariannya masyarakat desa sangat memegang erat rasa kekeluargaan, dan jiwa gotong-royong.
Adanya kondisi seperti itu menjadikan penduduk merasa kehidupan pedesaan penuh dengan kedamaian dan tenggang rasa yang sangat tinggi. Salah satu ciri masalah yang selalu ada di pedesaan yaitu Lack of innovation, yaitu adanya rasa enggan untuk menerima atau menciptakan ide-ide baru.
Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya keterbukaan terhadap pentingnya pendidikan Islam. Sebagian besar masyarakat pedesaan lebih mengutamakan keterampilan bekerja dari pada kemampuan intelektual, sehingga jarang dari penduduk desa yang merasa perlu mengenyam pendidikan.
Rendahnya tingkat pendidikan di desa sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh faktor internal dari masyarakat desa itu sendiri melainkan juga merupakan bentuk kurangnya dukungan dari pemerintah bersangkutan itu sendiri, hal ini juga terlihat dari ketidaklayakan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di daerah pedesaan.
Seperti halnya bangunan sekolah disuatu desa yang hanya bertapakan tanah. Kontribusi apa yang bisa kita lakukan agar suatu pedesaan bisa merasakan pentingnya pendidikan di tengah situasi seperti ini?
Sebelum jauh bergerak untuk membenah agar siswa di pedesaan mau menempuh pendidikan, kita harus mengetahui potensi apa yang lebih disukai siswa tersebut. Misalnya siswa A lebih gemar menggambar sedangkan siswa B gemar sekali membaca.
Setelah mengetahui, jangan terburu-buru untuk mengajarkannya, kita harus menggali sejauh apa mereka gemar akan membaca dan menggambar. Setelah itu, bimbing terus mereka agar tetap mempunyai sikap tanggung jawab akan semua yang ia kerjakan dan buat mereka berkreasi sebagus mungkin setelah itu ajarkan mereka Pendidikan Islam dari hal kecil seperti sopan santun dan rasa empati terhadap makhluk hidup disekitar.
Pendidikan Islam harus ditanamkan sejak dini agar mereka tidak terjerumus ke arah yang salah dan tetap mempunyai sikap patuh terhadap orang yang lebih tua dan teman sebayanya.Â
Dan faktor lain yang menyebabkan susahnya anak-anak mengenyam pendidikan adalah ketiadaannya bangunan sekolah yang mudah mereka jangkau, adapun akses menuju sekolah yang sulit menyebabkan distribusi dari pemerintah kurang berjalan dengan baik dan memperlambat proses pendidikan di desa, sehingga semangat untuk belajar yang dimiliki oleh anak-anak di desa tidak dapat tersalurkan.
Mengutip dari Badan Standar Nasional Pendidikan bahwa pendidikan yang ideal harus memiliki sarana parabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya. Semua itu tidak akan berjalan tanpa adanya kemauan dari masyarakatnya sendiri untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik lagi.