Di kalangan masyarakat Ahlussunnah wal Jama'ah dikenal istilah Aqoid Al-Iman (Aqoidul Iman) yang berjumlah 50, sebagaimana dipaparkan dalam kitab-kitab aqidah, mulai yang kecil seperti 'Aqidatul Awam karya Sayyid Ahmad Al-Marzuqi, Tijanud Durari karya Syekh Nawawi Banten.
Yang dimaksud dari 50 diatas adalah aqidah yang wajib diketahui bagi umat Muslim dan berkaitan dengan sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah; dan bagi para Nabi 'alaihimus shalatu was salam. Angka 50 adalah jumlah total dari seluruh sifat Allah dan rasul itu, baik yang wajib, mustahil, maupun jaiz.
Pengertian Aqoid Al-Iman secara bahasa berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yakni "عقائد" dan "الإيمان" yang artinya suatu ikatan sahnya iman dan Islam yang jumlahnya 50.
Mengutip laman Nahdatul Ulama (NU Online), bahwa ilmu aqoid sebagaimana diterangkan dalam kitab Bajuri dan Jam’ul Jawami’ sebagai:
العلم بالعقائد الدينية الاعتقادية اليقينية المكتسب من
ادلتها الشرعية
Adapun guna mempelajari ilmu aqoid adalah untuk membetulkan dan meneguhkan iman manusia kepada Tuhan Allah Ta’ala. Iman yang benar akan mengesahkan segala amal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lannya. Dan surga menjadi pahala balasan di akhirat nanti. Namun, jika iman seseorang tidak dalam posisi yang benar, maka semua amal itu akan sia-sia. Dan di akhirat nanti neraka sebagai ganjarannya.
Melihat posisi dan guna ilmu aqoid yang begitu pentingnya, maka belajar ilmu aqoid hukumnya fardhu ain. Artinya wajib bagi setiap orang yang berakal untuk mempelajarinya.
Jumlah aqoid 50 yang terdiri dari:
• Sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20
• Sifat mustahil bagi Allah yang berjumlah 20
• Sifat jaiz bagi Allah ada 1
• Sifat wajib bagi Rasul yang berjumlah 4
• Sifat mustahil bagi Rasul yang berjumlah 4
• Serta sifat jaiz bagi Rasul ada 1
Dari aqoid 50 ini kemudian terbagi kedalam dua bagian besar:
1. Aqidah Ilahiyyah
Ilahiyat adalah akidah yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah, seperti bagaimana wujudnya Allah, apa saja nama-nama dan sifat Allah, apa saja perbuatan-perbuatan Alah, dan lain sebagainya.
Sifat Wajib bagi Allah yang berjumlah 20:
• Wujuud (وجود )
• Qidaam (قدام)
• Baqaa' (بقاء)
• Mukhalafatu lil-hawadisi (مخالفة للحوادث)
• Qiyamuhu binafsihi (قيامه بنفسه)
• Wahdaniyah (وحدانية)
• Qudrah (قدرة)
• Iraadah (إِردة)
• Ilmu (علم)
• Hayat (حياة)
• Sama' (سَمَعٌ)
• Kalam (كِلَامٌ)
• Qadiran (قَادِرًا)
• Muriidan (مُرِیدًا)
• 'Aaliman (عَالِمًا)
• Hayyan (حَيًّا)
• Sami'an (سَمِيْعًا)
• Basiran (بَصِيْرًا)
• Mutakalliman (ﻣُﺘَﻜَﻠِّﻤًﺎ)
Dari 20 Sifat Wajib bagi Allah ini diklasifikasikan menjadi empat bagian:
1. Nafsiyah
Sifat nafsiyah berkaitan dengan dzat Allah SWT semata. Allah hanya ada satu, yaitu Wujud (ada).
2. Salbiyah
Sifat salbiyah adalah sifat yang menolak segala sifat yang tidak layak bagi Allah SWT karena Allah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Sifat salbiyah ada lima yaitu Qidaam, Baqa, Mukhalafatu Lil-Hawaditsi, Qiyamuhu Binafsihi, dan Wahdaniyah.
3. Ma'ani
Sifat ini ada tujuh, yaitu Qudrat, Iradah, Ilmu, Hayât, Sama', Bashar, dan Kalam.
Ma'ani juga dimiliki oleh makhluk- Nya, tetapi dalam diri Allah maka maknanya tidak terbatas, sedangkan jika yang memiliki makhluk, maka maknanya terbatas. Contohnya: Allah Maha Hidup artinya selamanya dan tidak akan mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup, tapi suatu saat akan mati.
4. Ma'nawiyah
Sifat yang selalu tetap pada zat Allah dan tidak mungkin suatu saat Allah tidak bersifat seperti itu. Sifat ma'nawiyah tidak dapat berdiri sendiri karena setiap sifat ma'ani pasti juga ada sifat ma'nawiyah. Sifat tersebut yaitu Qadiran, Muridan, Aliman, Hayan, Sami'an, Basiran, dan Mutakalliman.
Sifat Mustahil bagi Allah yang berjumlah 20:
• Adam: Tidak ada atau tiada
• Huduts: Baru
• Fana: Binasa atau tidak kekal
• Mumatsalatuhu lil hawaditsi: Sama dengan makhluk-Nya
• Qiyamuhu bighoirih: Membutuhkan yang lain
• Ta'adud: Berbilang atau banyak
• Ajzun: Lemah
• Karahah: Terpaksa
• Jahlun: Bodoh
• Mautun: Mati
• As Shummun: Tuli
• Al Umyun: Buta
• Al Bukmun: Bisu
• Kaunuhu Ajizan: Zat yang lemah
• Kaunuhu Mukrahan: Zat yang terpaksa
• Kaunuhu Jahilan: Zat yang sangat bodoh
• Kaunuhu Mayyitan: Zat yang mati
• Kaunuhu Ashomma: Zat yang tuli
• Kaunuhu A'ma: Zat yang buta
• Kaunuhu Abkam: Zat yang bisu
Kemudian Sifat Jaiz bagi Allah hanya ada satu yaitu, fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu (menciptakan setiap sesuatu atau tidak menciptakannya) seperti menciptakan manusia, dan makhluk yang lainnya.
2. Akidah Nubuwwiyyah
Nubbiwwiyyah adalah akidah yang membahas sesuatu yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul Allah, yaitu sifat-sifat Nabi dan Rasul yang terdiri dari 4 sifat wajib, 4 sifat mustahil, dan 1 sifat jaiz.
Sifat Wajib bagi Nabi dan Rasul Allah yang berjumlah 4:
• Siddiq (Benar atau Jujur)
• Amanah (Dapat dipercaya)
• Tabligh (Menyampaikan)
• Fathanah (Pintar atau Cerdas)
Sifat Mustahil bagi Nabi dan Rasul Allah yang berjumlah 4:
• Kidzib (Bohong atau Dusta)
• Khianat (Tidak dapat dipercaya)
• Kitman ( Menyembunyikan)
• Baladah (Bodoh)
Kemudian sifat jaiz pada rasul hanya ada satu saja yaitu A'radhul Basyariyah atau mempunyai sifat yang sama dengan manusia lainnya. Seperti minum, makan, memiliki pasangan, dan lain-lain.
Demikian penjelasan diatas itulah semua Aqoidul Iman yang mana menjadi dasar keimanan bagi seluruh umat Muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H