Abstrak
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 1995). Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang menjadi masalah pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu DM tercantum dalam urutan keempat prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif setelah penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, rheumatik dan katarak (Tjokroprawiro, 2001). Â
 Beberapa sumber menyatakan bahwa diabetes mellitus merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia abad 21. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Aceh pada tahun 2018, Aceh masuk dalam daftar lima besar daerah Indonesia yang penduduknya banyak menderita penyakit DM. Diperkirakan jumlahnya mencapai 97.033 kasus.
Kondisi ini dinilai sangat mengkhawatirkan, sehingga pola hidup sehat menajdi satu-satunya solusi terbaik agar penderita DM dapat diperkecil. Penyakit DM ini tidak hanya dialami oleh orang yang sudah tua, berdasarkan tren sekarang usia berapapun dapat mengalaminya. Diabetes Mellitus dibagi ke dalam 2 tipe yaitu DM tipe 1 dan 2 yang bisa dibedakan berdasarkan usia bagi orang awam. DM tipe 1 pada umumnya dialami oleh anak atau remaja, sedangkan DM tipe 2 biasanya dialami oleh orang yang sudah tua atau lansia, tetapi karena pola hidup yang kurang sehat banyak usia muda sudah mengalami DM tipe 2 ini.
  Â
A. Latar BelakangÂ
Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang bersifat kronis dengan karakteristik hiperglikemia. Berbagai komplikasi dapat timbul akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol, misalnya neuropati, hipertensi, jantung koroner, retinopati, nefropati, dan gangren.Â
Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah (Hiperglikemi), disebabkan karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan untuk memfasilitasi masuknya glukosa dalam sel agar dapat di gunakan untuk metabolisme dan pertumbuhan sel. Berkurang atau tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan didalam darah dan menimbulkan peningkatan gula darah, sementara sel menjadi kekurangan glukosa yang sangat di butuhkan dalam kelangsungan dan fungsi sel.
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh adanya kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) kronik. Keadaan hiperglikemia kronik tersebut dapat mengenai banyak orang pada semua lapisan masyarakat di seluruh dunia (Waspadji, 1995). Diabetes Mellitus ditandai oleh hiperglikemia serta gangguan-gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang bertalian dengan defisiensi absolut atau relativ aktivitas dan atau sekresi insulin. Karena itu meskipun diabetes asalnya merupakan endokrin, manifestasi pokoknya adalah penyakit metabolik (Anonim, 2000). Â
Pada sebuah penelitian oleh Cardiovascular Heart Study (CHS) di Amerika dari tahun 1996-1997 didapati hanya 12 % populasi lanjut usia dengan DM yang mencapai kadar gula darah di bawah nilai acuan yang ditetapkan American Diabetes Association.Â
Pada penelitian tersebut juga diketahui 50% dari lanjut usia dengan DM mengalami gangguan pembuluh darah besar dan 33% dari jumlah tersebut aktif mengkonsumsi aspirin. Disisi lain banyak dari populasi lanjut usia dengan DM memiliki tekanan darah > 140/90 mmHg, hanya 8% lanjut usia dengan kadar kolesterol LDL < 100 mg/dl (Anonim, 2004). Banyaknya obat yang diresepkan untuk pasien usia lanjut akan menimbulkan banyak masalah termasuk polifarmasi, peresepan yang tidak tepat dan ketidakpatuhan. Setidaknya 25% obat yang diresepkan untuk pasien usia lanjut tidak efektif (Prest, 2003).