Mohon tunggu...
Miftahul Ulum
Miftahul Ulum Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesantren

19 September 2016   10:38 Diperbarui: 19 September 2016   10:45 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin nama pesantren sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Suatu tempat dimana didalamnya ada seorang pengasuh (kyai), ustadz atau guru yang tiada henti-hentinya menyalurkan ilmu yang beliau miliki dengan tulus dan ikhlas kepada santri (muridnya).

Penjara suci. Yah, mungkin ini kata yang terlintas dibenak seseorang yang baru memasuki dunia pesantren. Pesantren merupakan suatu tempat dimana seseorang menimba ilmu agama. Ada yang mengatakan: ilmu agama tampa ilmu umum bagaikan orang pincang sedangkan ilmu umum tampa ilmu agama bagaikan orang buta. Nah Berangkat dari ini diluar sana banyak orang pintar yang mempunyai jabatan penting dinegara ini. Kendati demikian, mereka masih saja melakukan penyelewengan, seperti halnya korupsi. kita yakin bahwa mereka itu sadar bahwa mereka melakukan sebuah kesalahan. Yah mungkin karena faktor keimanan yang bisa dibilang tipis sehingga mereka tetap saja melakukan penyelewengan. 

Nah , disinilah pentingnya ilmu agama. Ilmu agama menerangi dan menuntun kita sehingga kita tetap berada pada jalan yang sudah ditentukan oleh agama. Lalu timbul sebuah pertanyaan dimana kita bisa mendapatkan ilmu agama ? ilmu bisa didapatkan tidak harus dibangku sekolah, kapan saja dan dimana saja kita bisa mendapatkan ilmu. Begitu juga dengan ilmu agama, yang terpenting adalah kepada siapa kita akan belajar. Karena guru sangat berpengaruh terhadap apa yang akan kita dapatkan nantinya.

Nah bicara mengenai pesantren, pesantren merupakan tempat yang efektif jika ingin mendalami ilmu agama. Di satu sisi, dipesantren kita akan bertemu dengan orang yang senasib dan seperjuangan. Artinya, kita akan berkumpul dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, yaitu mendalami ilmu agama. Dan dilain sisi, kita akan dihadapkan dengan dinamika kehidupan yang sebenarnya. Kita akan dihadapkan dengan orang-orang yang tentunya berbeda-beda karakter sehinga kita mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan baik, dipesantren kita akan belajar mandiri, dan juga akan membangun solidaritas yang kuat karena rasa kekeluargaan akan sangat terasa nantinya. Dipesantren kita akan dibekali ilmu agama dan ilmu umum tentunya. Namun ada sebagian pesantren yang membekali santrinya dengan ilmu agama saja, dengan kata lain tetap menjaga kemurnian tradisi ulama terdahulu.

Banyak jebolan pesantren yang mempunyai jabatan penting di Negara kita ini. Dengan kata lain, pesantren juga memberikan kontribusi besar dalam mengawal bangsa ini. Pesantren mempunyai tujuan yang sangat luar biasa, yaitu mencetak insan yang khairu ummah. Saya jadi teringat dengan perkataan founding father,beliau berkata: beri saya satu pemuda maka akan aku goncang dunia. Artinya, jika pemuda sudah rusak maka rusak pula bangsa ini. Dewasa ini kemerosotan moral sudah sangat terasa. Nah ini ditandai dengan maraknya pergaulan bebas, konsumsi barang haram dan masih banyak lagi. Pesantren merupakan solusi yang sangat tepat dalam hal ini. Karena pesantren mencetak intelektual dan juga spiritual yang seharusnya dimiliki oleh pemuda penerus bangsa ini.

Nah, uniknya lagi pesantren cumak adanya di indonesia lho.. keren bukan ?

Maka dari itu berbanggalah kita jika menjadi seorang santri maupun yang sudah alumni dan yang harus lebih dibanggakan lagi adalah kita harus bangga menjadi anak Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun