Mohon tunggu...
Miftahul Rizmi
Miftahul Rizmi Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen

Bersahabat dengan dunia melalui lembaran tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semu Terlupakan

17 November 2015   10:18 Diperbarui: 17 November 2015   10:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat sekeliling masih begitu hampa
Balutan keramaian tak mengubah sunyi
Raga seakan ingin terus berlari dari suramnya kenyataan
Bebas dari kesempurnaan yang pemicu ketidakteraturan

Teriakan gemuru amarah begitu memekakkan telinga
Nurani tak bergetar menyadari luka yang tak terurai
Sesak syukur mulai merintih riuh
Menyadari gemerlap dosa yang membuai

Batin kian mengungkapkan rasa lelahnya
Menuntut rasa kecewa menjadi semanis gula
Lalu,apa yang dapat dilakukan ?
Ketika amarah,kecewa dan lelah mengikat keras

Lupa……
Biarkan sang lupa menghapus deraian air mata
Menetralkan naluri untuk berdamai dengan raga
Menciptakan semu sesaat bagi kerasnya kehidupan
Hingga imajinasi menghibur duka

 

Banda Aceh,16 November 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun