Mohon tunggu...
Miftahul Rachman
Miftahul Rachman Mohon Tunggu... Penulis - Kontributor

Lahir di desa Banjarsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Propinsi jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember Kecam Siapapun Yang Lukai Ke-Bhinnekaan

27 Januari 2022   12:57 Diperbarui: 27 Januari 2022   13:09 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember - Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember mengecam keras perilaku dan pernyataan tokoh yang dinilainya telah melukai semangat ke Bhinnekaan. Pernyataan itu disampaikan sebagai bentuk reaksi atas kejadian yang belakangan viral di media massa.

Seperti diketahui, belakangan didapatkan kejadian penendangan sesajen di Gunung Semeru, sindiran Arteria Dahlan terhadap seorang Jaksa yang menggunakan Bahasa Sunda, serta pernyataan  Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan Timur sebagai tempat "Jin Buang Anak".

Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember melalui keterangan persnya, mengecam keras perilaku itu sebagai perilaku yang telah melukai semangat ke Bhinekaan. Rabu (26/01/2022).

Seperti diungkapkan Ketua FPK Kabupaten Jember Ir HM Sujatmiko yang menghimbau kepada para elit politik, tokoh masyarakat atau siapapun untuk menahan diri, dalam melihat realitas bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas, yakni keberagaman.

"Karenanya jangan sekali - kali melukai perasaan, dari saudara kami beretnis apapun yang ada di NKRI ini, jangan sampai melukai dari saudara - saudara kami dari agama dan ras apapun, mari kita kokohkan  persatuan dan kesatuan," tandasnya.

Pernyataan itu diperkuat oleh Wakil Ketua FPK Kabupaten Jember Ignatius Sumarwiadi, yang menegaskan, situasi sekarang bangsa Indonesia tengah berjuang keras menghadapi pemikiran separatisme yang memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sangat disayangkan masih muncul perilaku beberapa elit yang berpikiran picik, dengan membuat pernyataan yang menyinggung semangat kesukuan," tukasnya.

Kata Sumarwiadi, memang Indonesia  memiliki semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang tidak bisa dipungkiri merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan, sebagai satu kesatuan suku - suku yang ada di Indonesia.

"Indonesia ada adalah karena ada kebersamaan suku yang ada, maka ketika ada elit yang masih berpikiran, bahwa suku - suku dianggap kurang memliki tempat sejajar dengan suku yang lain, bahkan membuat pernyataan yang menyinggung kesukuan, maka itu bertentangan dengan semangat kebhinekaan," ujarnya.

Ke Bhinnekaan, kata Sumarwiadi merupakan  DNA, menjadi darah daging Bangsa Indonesia yang wajib diperlihara.

"Karena itu merupakan modal dasar bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju, bangsa yang sejajar dengan bangsa lain," tandasnya.

Lebih lanjut, Koordinator Bidang I FPK Kabupaten Jember Siti Fanatus Syamsiah menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara memiliki keberagaman suku bangsa, etnis dan agama sudah final, yang sudah tidak pada tempatnya mengungkit - ngungkit kembali, dan hanya menimbulkan perpecahan.

"Karenanya sangatlah tidak elok, jika ada pernyataan elit politik yang masih mengungkit tentang keragaman itu," ujarnya. (Press Realese FPK Kabupaten Jember)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun