Mohon tunggu...
Miftahul Jannah
Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

I have a HOBBY of making cakes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengintip Bagaimana Prinsip Ekonomi Pasar Baruga Berlangsung

16 September 2024   22:10 Diperbarui: 16 September 2024   22:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore ini, saya mengunjungi Pasar Baruga untuk menyaksikan bagaimana pasar merupakan tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.

Pasar yang ramai membuat udara pasar dipenuhi aroma sayur-sayuran serta suara tawar-menawar pembeli dan penjual.

Di pasar, saya berkeliling sebentar untuk melihat-lihat keadaan pasar. Hingga pada akhirnya mata saya tertuju pada seorang penjual sayur yang memiliki berbagai jenis sayuran. Kemudian, saya menghampiri penjual tersebut dan melihat-lihat jenis sayuran apa yang dijualnya. Di sini terdapat tomat, cabe rawit merah, wortel, dan masih banyak jenis sayuran lainnya.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 
Tak lama kemudian, datanglah seorang pembeli. Ia langsung menanyakan harga tomat dan wortel. Penjual menjelaskan bahwa harga wortel jauh lebih mahal karena belum memasuki musim panen wortel. Lain halnya dengan harga tomat yang sangat murah karena sedang panen besar-besaran. 

"Harga tomat Rp. 5000 per kilogram, wortelnya Rp. 15000 per kilogram, Bu!." Kata penjual.

Pembeli itu mengangguk menunjukkan bahwa ia mengerti. Kemudian, Ia memutuskan untuk membeli banyak tomat karena harganya murah dan membeli sedikit wortel karena harganya yang mahal.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Di Pasar Baruga, terlihat jelas bagaimana mekanisme penawaran dan permintaan bekerja. Penjual sayur menentukan harga berdasarkan banyaknya sayur yang dimilikinya. Sementara itu, pembeli menentukan jumlah yang ingin dibelinya berdasarkan kebutuhan dan harga.

Ini menunjukkan bagaimana pasar membantu mengalokasikan sumber daya yang langka. Karena tomat banyak, harganya murah dan banyak orang yang membeli. Lain halnya dengan wortel yang sedikit, harganya mahal dan tidak banyak orang yang membeli.

Pasar Baruga menjadi contoh nyata bagaimana pasar dapat menjadi tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi. Mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar membantu mengalokasikan sumber daya yang langka secara efisien, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun