Mohon tunggu...
Miftahul Jannah
Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Suka membaca buku dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Butuh atau Gengsi?! Yuk Simak Cara Hentikan Perilaku Boros!

9 Desember 2024   11:24 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:31 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Seperti yang telah kita ketahui, perilaku boros kerap kali kita temui di dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tanpa disadari sekalipun, kita juga menerapkan hal tersebut dalam menjalani hari selama ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) boros adalah berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dan sebagainya, sedangkan orang yang melakukan hal itu disebut sebagai pemboros. Yang mana perilaku boros ini kebanyakan dilakukan hanya untuk memenuhi keinginan yang bersifat sementara tanpa memikirkan bagaimana kehidupan dikedepannya.

Perilaku boros sangat erat kaitannya dengan gaya hidup dan perilaku konsumtif. Hal ini dapat dibuktikan dengan menilik pada gaya hidup konsumtif yang ada disekitar kita. Pada masa kini banyak orang cenderung membeli barang-barang mewah hanya karena mengikuti keinginan dan gengsi semata tanpa memperhatikan kondisi finansial dan batas kemapuan yang mereka miliki. Pengaruh globalisasi dan teknologi yang lebih modern pun semakin meningkatkan potensi seseorang untuk berperilaku hidup boros.

Beberapa penyebab perilaku boros yang kerap kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Pengaruh Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial memiliki pengaruh yang cukup besar dalam gaya hidup yang dimiliki seseorang. Dengan lingkungan sosial yang memiliki pola konsumtif dan latar belakang ekonomi yang tinggi, cenderung membuat seseorang terbawa arus untuk berperilaku sama.

2. Gaya Hidup

Hanya karena tidak ingin merasa tertinggal dengan orang lain, banyak sekali orang yang rela mengeluarkan keuangan diluar batas kemampuannya dan berperilaku boros hanya demi menyetarakan sebuah status tanpa memperhatikan dampak jangka panjangnya.

3. Pengaruh Media Sosial

Pada masa kini siapa yang tidak memiliki platform media sosial? media sosial kerap kali digunakan sebagai sarana pemasaran yang biasa kita kenal sebagai endors. Banyak sekali para pebisnis ataupun penjual yang memasarkan barang mereka dengan mengendors artis ataupun selebritas ternama. Terkadang seseorang dengan sukarela membeli barang tersebut hanya untuk memiliki barang yang sama dengan artis ataupun selebritas yang digemarinya walaupun tidak membutuhkan barang tersebut.

4. Potongan Harga

Banyak orang yang menggemari diskon ataupun potongan harga ketika berbelanja. Potongan harga tersebut banyak kita jumpai pada platform belanja online, seperti promo 12.12, 10.10, kemerdekaan, free ongkir, dan lain sebagainya. Dengan adanya berbagai potongan harga yang diberikan cenderung membuat kita tergiur untuk membeli banyak barang, sehingga terkadang melupakan aspek kebutuhan dari jenis barang yang kita beli.

Dengan adanya berbagai penyebab yang telah disebutkan apabila tidak kita atasi dengan baik, maka akan sangat berdampak pada keseimbangan finansial yang kita miliki dalam jangka panjang. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Adhawiyah et al., 2022) bahwasanya ketika seseorang memiliki kontrol diri yang tinggi akan keinginan untuk membeli suatu barang, maka hal tersebut dapat menekan potensi pengeluaran yang mengakibat perilaku konsumtif. Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah:

1. Mengetahui Prioritas Yang Dimiliki

Dengan kata lain lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Hal ini sudah sangat umum kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, namun masih banyak yang belum berhasil menerapkan hal ini dalam kesehariannya. Dengan mengetahui barang yang lebih diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengurangi pengeluaran yang tidak diperlukan.

2. Membuat Daftar Belanja

Dengan memiliki daftar barang yang diperlukan, kita dapat lebih fokus untuk membeli barang tersebut sebagai tujuan utama, sehingga dapat terhindar dari distraksi barang yang tidak diperlukan ketika sedang berbelanja.

3. Double Rekening

Perkembangan jaman yang sudah sangat maju mengakibatkan banyak orang saat ini lebih memilih untuk membayar melalui kartu debit, e-wallet, hingga Q-ris dengan alasan lebih efisien dan tidak ribet. Dengan memiliki rekening ganda, kita bisa membaginya dengan memiliki satu rekening khusus untuk simpanan dan satu rekening khusus untuk belanja. Hal ini dapat dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran yang berlebihan, karena kita dapat mengisi rekening belanja tersebut dengan menetapkan batasan saldo pengeluaran tanpa mengusik saldo simpanan yang dimiliki.

4. Menyeleksi Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sangat berdampak dengan pola pikir yang kita miliki. Dengan menyeleksi lingkup sosial yang ada disekitar kita, kita bisa memilih lingkungan yang lebih positif dan mengutamakan kesejahteraan kehidupan di masa depan, dibandingkan dengan lingkungan sosial yang memiliki kebiasaan pola konsumsi yang berlebihan.

5. Memulai Kebiasaan Baru 

Hal ini dapat dilakukan untuk mengganti kebiasaan gaya hidup konsumtif seseorang dengan hal lain yang lebih bermanfaat. Sebagai contoh, dibandingkan membeli makanan mahal hanya demi sebuah tren dan gengsi lebih baik membuat makanan sendiri dirumah, yang mana dengan hal ini kita dapat mengatur batasan anggaran yang kita inginkan, serta dapat mengeksplor hobi baru yang kita miliki.

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa gaya hidup yang berlebihan dan perilaku konsumtif dapat berimbas pada perilaku boros yang mengakibatkan ketidakstabilan finansial yang kita miliki. Lingkungan sosial dan gaya hidup sangat berdampak besar dalam kesejahteraan hidup yang kita miliki di masa mendatang. Hal tersebut dapat kita atasi dengan menyeleksi lingkup sosial yang dimiliki, memiliki daftar prioritas untuk pengeluaran, dan menciptakan kebiasaan baru yang lebih bermanfaat dibandingkan menghambur-hamburkan uang hanya untuk memenuhi daftar keinginan jangka pendek semata.

Hari Gini Masih Gengsi?!  Utamakan Kebutuhan Daripada Gaya yang Menyengsarakan Masa Depan! #needfirstwantlater

#gayahidupkonsumtif #solusiboros 

REFERENSI:

Adhawiyah, R., Afendi, A. R., & Hardiansyah, H. (2022). PERILAKU KONSUMTIF DITINJAU BERDASARKAN FANATISME, GAYA HIDUP BRAND MINDED DAN KONTROL DIRI. JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, 11(1), 303–308. https://doi.org/10.37081/ed.v11i1.4506

Boros. Pada KBBI Daring. Diambil pada 08 November 2024, dari https://kbbi.web.id/boros

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun