Mohon tunggu...
Miftahul Jannah
Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Sriwijaya

22 November

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Patologi Sosial (Kenakalan Remaja)

7 Oktober 2023   13:37 Diperbarui: 7 Oktober 2023   13:55 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang". Sedangkan menurut Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

     Tindakan remaja dalam mencari jati dirinya seringkali mengganggu ketenangan orang lain. Pelanggaran-pelanggaran kecil yang mengganggu ketenangan lingkungan sekitar, seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-senang, seperti mengonsumsi minuman beralkohol. menggunakan obat-obatan terlarang. berkelahi, berjudi dll merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain disekitar anda.

         

        Permasalahan kenakalan remaja merupakan permasalahan global dan tidak terkecuali di Indonesia. Sejumlah faktor dapat berkontribusi terhadap kenakalan remaja, termasuk hubungan negatif, tekanan sosial, pengaruh media sosial, dan kurangnya bimbingan dari keluarga dan masyarakat. Penting untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran mengenai topik ini dan mempromosikan program yang membantu generasi muda mengembangkan keterampilan sosial, emosional dan hidup yang positif untuk menghadapi stres dan tantangan dalam hidup mereka. Selain itu, keterlibatan keluarga dan lembaga pendidikan yang kuat dapat mencegah kenakalan remaja. Permasalahan kenakalan remaja merupakan permasalahan global dan tidak terkecuali di Indonesia. Sejumlah faktor dapat berkontribusi terhadap kenakalan remaja, termasuk hubungan negatif, tekanan sosial, pengaruh media sosial, dan kurangnya bimbingan dari keluarga dan masyarakat. Penting untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran mengenai topik ini dan mempromosikan program yang membantu generasi muda mengembangkan keterampilan sosial, emosional dan hidup yang positif untuk menghadapi stres dan tantangan dalam hidup mereka. Selain itu, keterlibatan keluarga dan lembaga pendidikan yang kuat dapat mencegah kenakalan remaja.

      Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

• Kurangnya pengawasan dan bimbingan keluarga: Keluarga yang tidak memberikan pengawasan yang memadai, kurangnya komunikasi atau permasalahan dalam keluarga dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan perilaku negatif pada remaja.

• Pengaruh Teman Sebaya: Teman sebaya sangat mempengaruhi remaja. Bersosialisasi dengan teman yang berperilaku negatif dapat mendorong remaja untuk berpartisipasi. 

• Tekanan Sosial: Tekanan untuk tampil sempurna, meraih kesuksesan, atau memperoleh barang mewah dapat membuat remaja merasa stres dan berusaha melepaskan diri dari kejahatan.

• Media Sosial dan Teknologi: Penggunaan media sosial dan teknologi secara berlebihan dapat memengaruhi perilaku remaja, termasuk cyberbullying, kecanduan, dan paparan konten yang tidak sesuai usia.

• Kurangnya Keterampilan Sosial dan Emosional: Remaja yang tidak memiliki keterampilan sosial dan emosional yang baik mungkin mengalami kesulitan menghadapi konflik dan stres, sehingga mereka mungkin mencari cara yang salah untuk mengekspresikan diri.

• Kurangnya pendidikan seks: Kurangnya pendidikan seks yang akurat dan komprehensif dapat menyebabkan remaja mengambil risiko seksual tanpa pengetahuan yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun