3. Lanjut ada Perencanaan Strategi, salah satunya adalah Pengembangan produk: Terus berinovasi untuk menciptakan produk es krim baru yang menarik bagi konsumen.
4. Terus ada Perencanaan Operasional, sebagai berikut:
a. Perencanaan produksi: Menentukan tingkat produksi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar, menjadwalkan produksi untuk memastikan kelancaran operasi, Mengelola persediaan bahan baku dan produk jadi, memastikan kualitas produk.
b. Perencanaan logistik:Mengatur transportasi bahan baku dan produk jadi.
5. Selanjutnya ada Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja, dimana pelaksanaan kinerja meliputi Pelaksanaan Kinerja: ada Proses Produksi dimana Memastikan kualitas produk es krim Campina tetap tinggi. Dan ada Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi Pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa mereka memahami proses produksi dan praktik terbaik. Terus ada Pengukuran Kinerja: yang meliputi Kualitas Produk yaitu Melakukan pengujian rutin terhadap sampel produk untuk memastikan kualitas dan kesesuaian standar. Dan ada Efisiensi Produksi yaitu, mengukur tingkat efisiensi dalam penggunaan bahan baku, energi, dan tenaga kerja.
6. Selanjutnya ada Pengawasan dan Evaluasi Kinerja, dimana pengawasan meliputi: Monitoring Proses Produksi, yaitu melakukan pemantauan langsung terhadap proses produksi untuk memastikan bahwa standar kualitas terpenuhi dan efisiensi dipertahankan. Dan ada Evaluasi Kinerja, yang meliputi Evaluasi Kualitas Produk yaitu, melakukan uji rasa dan uji kualitas produk secara berkala.
Nah, setelah menjelaskan sistem pengendalian manajemen pada PT. Campina Ice Cream Industry, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian yang baik, adalah sistem pengendalian yang terkoordinasi dengan baik. Dimana dampaknya bisa membuat perusahaan menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu.
Nama: Miftahul Ilma
Nim: 211011200282
Kelas: 06SAKP002
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H