Mohon tunggu...
miftahulhuda
miftahulhuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pasca sarjana universitas KH Mukhtar syafaat Banyuwangi

hobi bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

fleksibilitas kurikulum merdeka dalam mendukung pembelajaran siswa berkebutuhan khusus

7 Januari 2025   18:33 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:30 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif juga perlu diperkuat. Pemerintah harus memastikan alokasi dana pendidikan inklusif yang lebih besar dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap implementasi kebijakan. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan sektor swasta, juga dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Fleksibilitas Kurikulum Merdeka menawarkan peluang besar untuk mendukung pendidikan siswa berkebutuhan khusus melalui pendekatan yang personal, inklusif, dan adaptif. Namun, keberhasilan implementasi kurikulum ini memerlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. Dengan komitmen bersama, visi pendidikan yang inklusif dan berkeadilan dapat terwujud. Hal ini tidak hanya memberikan kesempatan yang setara bagi setiap anak untuk mengembangkan potensinya secara optimal, tetapi juga memperkuat fondasi masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka menawarkan fleksibilitas yang strategis dalam mendukung pendidikan inklusif bagi siswa berkebutuhan khusus. Dengan pendekatan personal, adaptif, dan berbasis proyek, kurikulum ini mengakomodasi kebutuhan unik siswa, memungkinkan mereka belajar secara relevan dan bermakna. Elemen seperti asesmen berbasis kompetensi, Profil Pelajar Pancasila, serta fleksibilitas waktu dan materi mendorong pengembangan potensi siswa secara optimal. Namun, tantangan seperti rendahnya akses pendidikan inklusif, kekurangan guru pendamping khusus, dan minimnya fasilitas pendidikan masih perlu diatasi, terutama di daerah seperti Jawa Timur dan Kabupaten Banyuwangi. Solusi mencakup pelatihan guru, peningkatan infrastruktur ramah disabilitas, kolaborasi komunitas, dan dukungan kebijakan serta pendanaan yang memadai. Dengan komitmen bersama dari berbagai pihak, Kurikulum Merdeka dapat mewujudkan pendidikan yang adil, inklusif, dan berkualitas, menciptakan generasi yang berpotensi penuh dan masyarakat yang lebih berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun