Mohon tunggu...
Miftahul Hayati
Miftahul Hayati Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK) dan HIMPSI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengubah Perilaku Anak dengan Hadiah, Efektifkah?

12 Oktober 2020   09:18 Diperbarui: 12 Oktober 2020   09:31 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels 

Melalui teknik ini kita dapat dengan mudah membantu mengembangkan keterampilan baru, menghubungkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, dan menghargai perilaku yang diinginkan.

Sekurang-kurangnya ada empat keuntungan pemberian hadiah (token economy) yang disimpulkan oleh Ivy dan kawan-kawan (2017). 1. Pemberian hadiah tergolong ringan atau mudah diberikan dengan sedikit atau tanpa gangguan pada perilaku sasaran yang sedang berlangsung. 2. 

Pemberian hadiah token relatif bebas dari keadaan motivasi sesaat 3. Pemberian hadiah sangat cocok untuk diaplikasikan dalam kelompok 4. Pemberian hadiah adalah sistem penguatan yang sangat dapat disesuaikan dengan situasi.

Matson, Estabillo & Matheis mengutip dari Kazdin (1977) menyatakan bahwa efektivitas hadiah sebagai penguatan tergantung pada waktu pemberian hadiah, jumlah dan kualitas hadiah, dan jadwal pemberian hadiah. 

Konsep pemberian hadiah pada perubahan perilaku anak adalah diberikan dengan segera setelah perilaku yang diinginkan berhasil ia tampilkan. Dengan demikian barulah hadiah tersebut dapat efektif untuk mengubah perilaku anak. Hadiah tersebut juga harus dianggap memuaskan oleh anak, baik secara jumlah maupun kualitasnya. 

Dalam terapi perilaku, hadiah ini biasanya diberikan secara secara simbolis misalnya dengan pemberian stiker atau stempel, yang nanti dapat ditukarkan menjadi benda yang sudah disepakati.

Membantu anak menunjukkan perilaku yang tepat, tidak hanya dapat dilakukan dengan pemberian hadiah berupa benda-benda. Melainkan penghargaan terhadap anak yang akan memperkuat mereka memperlihatkan perilaku yang baik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orangtua bila ingin memberikan hadiah untuk mengubah perilaku anak, yaitu:

  • Ketika memberikan hadiah berupa benda-benda, pastikan disertai dengan pujian. Pujian, perhatian dan waktu bersama orangtua bisa menjadi hal yang paling bermanfaat bagi seorang anak. Pemberian pujian, waktu bermain, bercerita dan sentuhan fisik seperti belaian dari orangtua juga merupakan hadiah yang dapat menjaga perilaku anak.
  • Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, hadiah juga dapat ditunda dengan terlebih dahulu memberikan hadiah simbolis yang bersifat sementara. Anak diberikan suatu tanda ketika anak memperlihatkan perilaku yang baik. Kemudian, ia dapat menukarnya dengan hadiah yang sudah disepakati sesuai dengan jumlah tanda yang telah terkumpul.
  • Saat terbaik memberikan hadiah adalah saat mulai mengajari anak sesuatu yang baru atau sulit. Saat baru mulai, beri penghargaan atas perilaku yang diinginkan setiap kali itu terjadi. Kemudian, seiring berjalannya waktu anak sudah terbiasa dan mampu melakukannya tanpa bantuan. Pada saat itu, hadiah sudah tidak lagi mereka perlukan.

Hadiah-hadiah kecil terkadang lebih efektif dibandingkan satu hadiah besar. Pastikan orangtua menghargai dan memuji setiap kali anak menunjukkan perilaku yang baik. 

Dengan orang tua memfokuskan diri pada perilaku baik anak, maka anak pun akan fokus untuk menunjukkan perilaku baik mereka. Sebaliknya, ketika orangtua lebih memberi perhatian kepada perilaku buruk anak, maka tanpa disadari anak juga akan lebih banyak memperlihatkan perilaku yang diberi perhatian tersebut.

REFERENSI:

Ivy, J. W., Meindle, J. N., Overley, E., & Robson, K. M. (2017). Token economy: a systematic review of procedural descriptions. Behavior Modification, 41(5), 708-737

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun